Duh, Penumpang KRL Tambah Banyak selama Ramadan
10 April 2022 |
20:29 WIB
Genhype, buat kalian pengguna kereta rel listrik alias KRL mania tentu merasakan dalam beberapa pekan ini jumlah pengguna mulai meningkat. Bukan hanya saat jam sibuk pada hari kerja, bahkan pada akhir pekan pun pengguna musiman sudah banyak dan hampir kembali pada kondisi normal.
Berdasarkan data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pengguna musiman dan anak-anak mendominasi pengguna KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), dan menyebabkan kenaikan pengguna sebesar 28 persen.
Anne Purba, VP Corporate Secretary KCI menuturkan bahwa rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada akhir pekan mengalami tren kenaikan sebesar 28 persen, dari sektiar 340.000-350.000 penumpang menjadi sekitar 450.000 orang.
"Menurut pantauan di lapangan, pengguna pada akhir pekan didominasi dengan pengguna musiman dan anak-anak," katanya.
Volume pengguna KRL Jabodetabek selama satu minggu pelaksanaan puasa Ramadan, yakni pada 3-9 April 2022 tercatat sebanyak 3.335.857 pengguna atau rata-rata sebanyak 476.551 pengguna setiap hari.
Dia menuturkan bahwa perusahaan terus mengimbau para pengguna untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Perusahaan masih memberlakukan penggunaan masker sesuai dengan aturan yang berlaku dan memenuhi syarat vaksinasi.
Saat ini perusahaan mengoperasikan sebanyak 1.053 perjalanan KRL dengan jam operasional mulai pukul 04.00–24.00 WIB per hari dengan perincian 376 perjalanan pada jam sibuk pagi hari, dan 337 perjalanan pada jam sibuk sore hari.
Persebaran pengguna KRL selama bulan Ramadan ini terfokus pada waktu sibuk pagi yaitu pukul 06.30–08.00 WIB, dan pada waktu sibuk sore pada pukul 16.30–18.00 WIB.
"Kepada pengguna mingguan juga dapat memanfaatkan perjalan pada Minggu sore untuk kembali dari daerah penyangga Jakarta agar terhindar dari jam sibuk pada Senin pagi," katanya.
Khusus selama Ramadan, perusahaan memperbolehkan para pengguna untuk membatalkan puasa di dalam KRL hingga satu jam dari waktu berbuka puasa.
Dia mengimbau pengguna untuk selalu disiplin menjaga protokol kesehatan saat membatalkan puasa. Tidak berbicara selama membatalkan puasa dan menggunakan kembali masker dengan benar setelah selesai membatalkan puasa.
"Selalu jaga kebersihan dan keyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan saat membatalkan puasa di dalam KRL," katanya.
Editor:: Fajar Sidik
Berdasarkan data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pengguna musiman dan anak-anak mendominasi pengguna KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), dan menyebabkan kenaikan pengguna sebesar 28 persen.
Anne Purba, VP Corporate Secretary KCI menuturkan bahwa rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada akhir pekan mengalami tren kenaikan sebesar 28 persen, dari sektiar 340.000-350.000 penumpang menjadi sekitar 450.000 orang.
"Menurut pantauan di lapangan, pengguna pada akhir pekan didominasi dengan pengguna musiman dan anak-anak," katanya.
Volume pengguna KRL Jabodetabek selama satu minggu pelaksanaan puasa Ramadan, yakni pada 3-9 April 2022 tercatat sebanyak 3.335.857 pengguna atau rata-rata sebanyak 476.551 pengguna setiap hari.
Dia menuturkan bahwa perusahaan terus mengimbau para pengguna untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Perusahaan masih memberlakukan penggunaan masker sesuai dengan aturan yang berlaku dan memenuhi syarat vaksinasi.
Saat ini perusahaan mengoperasikan sebanyak 1.053 perjalanan KRL dengan jam operasional mulai pukul 04.00–24.00 WIB per hari dengan perincian 376 perjalanan pada jam sibuk pagi hari, dan 337 perjalanan pada jam sibuk sore hari.
Persebaran pengguna KRL selama bulan Ramadan ini terfokus pada waktu sibuk pagi yaitu pukul 06.30–08.00 WIB, dan pada waktu sibuk sore pada pukul 16.30–18.00 WIB.
"Kepada pengguna mingguan juga dapat memanfaatkan perjalan pada Minggu sore untuk kembali dari daerah penyangga Jakarta agar terhindar dari jam sibuk pada Senin pagi," katanya.
Khusus selama Ramadan, perusahaan memperbolehkan para pengguna untuk membatalkan puasa di dalam KRL hingga satu jam dari waktu berbuka puasa.
Dia mengimbau pengguna untuk selalu disiplin menjaga protokol kesehatan saat membatalkan puasa. Tidak berbicara selama membatalkan puasa dan menggunakan kembali masker dengan benar setelah selesai membatalkan puasa.
"Selalu jaga kebersihan dan keyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan saat membatalkan puasa di dalam KRL," katanya.
Editor:: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.