5 Mitos Seputar Olahraga yang Tidak Perlu Dihiraukan
08 April 2022 |
17:02 WIB
Berolahraga sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kamu bisa melakukannya dengan intensitas ringan hingga berat, tergantung pada kondisi dan kemampuan. Yang pasti, jangan terlalu berlebihan agar mendapat manfaat maksimal.
Sayangnya, ada banyak mitos di luar sana tentang olahraga, dan hal terakhir yang kalian butuhkan adalah informasi yang salah dan menganggu semangatmu untuk menjadi lebih bugar.
Simak penjelasan di bawah ini untuk meluruskan segala informasi tentang olahraga yang keliru sehingga kalian dapat berolahraga dengan lebih cerdas dan efisien!
Sayangnya, ada banyak mitos di luar sana tentang olahraga, dan hal terakhir yang kalian butuhkan adalah informasi yang salah dan menganggu semangatmu untuk menjadi lebih bugar.
Simak penjelasan di bawah ini untuk meluruskan segala informasi tentang olahraga yang keliru sehingga kalian dapat berolahraga dengan lebih cerdas dan efisien!
1. Lari dengan pakaian tertutup membakar lebih banyak kalori
Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Elsye menerangkan faktanya ketika berlari dengan pakaian tertutup membuat suhu tubuh sulit turun. Saat berolahraga suhu tubuh akan meningkat dan akan mengeluarkan keringat. Jikalau mengenakan pakaian tertutup, keringat akan sulit keluar karena penguapan suhu tubuh seret.
"Akhirnya bisa dehidrasi, gampang pusing, lemas, paling parah heatstroke yang bisa memicu kematian," ujarnya dalam diskusi virtual Halodoc, Jumat (8/4/2022).
"Akhirnya bisa dehidrasi, gampang pusing, lemas, paling parah heatstroke yang bisa memicu kematian," ujarnya dalam diskusi virtual Halodoc, Jumat (8/4/2022).
2. Jangan makan sebelum olahraga agar berat badan turun
Justru sebelum olahraga perlu asupan energi supaya olahraga bisa maksimal. Namun kata Elsye pilih jenis makanan yang mengandung karbohidrat seperti pisang dan roti. Namun jangan langsung berolahraga setelah makan, tunggu sampai satu jam dulu ya, Genhype.
3. Perempuan tidak boleh olahraga angkat beban karena bikin otot besar
Faktanya perempuan tidak gampang menaikkan massa otot karena memiliki hormon yang berbeda dengan laki-laki. Elsye menerangkan pria memiliki hormon testosteron yang meningkatkan massa otot lebih cepat dan tidak dimiliki pria. Untuk itu perempuan tidak perlu takut untuk latihan angkat beban. Justru dengan olahraga ini, wanita bisa memiliki otot dan tulang yang sehat.
"Ketika latihan beban, kepadatan tulang tetap terjaga. Kalau mau aktivitas, kita perlu otot kuat, kalau lemah, lebih gampang lelah dan capek," kata Elsye.
"Ketika latihan beban, kepadatan tulang tetap terjaga. Kalau mau aktivitas, kita perlu otot kuat, kalau lemah, lebih gampang lelah dan capek," kata Elsye.
4. Tidak boleh olahraga saat menstruasi
Elsye menyarankan agar tetap berolahraga walaupun sedang dalam masa menstruasi. Ketika aktif beraktifitas fisik dan latihan fisik secara teratur, hormonal perempuan akan lebih baik dan seimbang. "Ketika menstruasi paling sering nyeri di perut, mungkin itu kurang aktif, kurang olahraga jadi hormonnya kurang terjaga, kurang seimbang," kata Elsye.
5. Ibu hamil jangan olahraga
Justru dengan berolahraga bisa membuat ibu tetap sehat. Namun perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan olahraga yang tepat.
Untuk trimester pertama, Elsye menyarankan latihan fisik ringan hingga sedang misal berjalan. Jika sebelumnya ibu rutin melakukan jogging, pada saat hamil bisa diteruskan olahraga tersebut. Memasuki trimester 1-2, latihan fisik dilakukan dengan intesiftas ringan. Jangan melakukan sit-up dan latihan dengan gerakan tingkat tinggi.
Pada trimester 2-3 olahraga harus dengan intensitas sangat ringan seperti berjalan, sepeda statis, atau berenang. "Tapi disesuaikan kemampuan ibu. Kalau keluar flek dan pendarahan segera hentikan dan konsultasi ke dokter," ujar Elsye.
Editor: Nirmala Aninda
Untuk trimester pertama, Elsye menyarankan latihan fisik ringan hingga sedang misal berjalan. Jika sebelumnya ibu rutin melakukan jogging, pada saat hamil bisa diteruskan olahraga tersebut. Memasuki trimester 1-2, latihan fisik dilakukan dengan intesiftas ringan. Jangan melakukan sit-up dan latihan dengan gerakan tingkat tinggi.
Pada trimester 2-3 olahraga harus dengan intensitas sangat ringan seperti berjalan, sepeda statis, atau berenang. "Tapi disesuaikan kemampuan ibu. Kalau keluar flek dan pendarahan segera hentikan dan konsultasi ke dokter," ujar Elsye.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.