Mau Cegah Depresi? Jangan Terlalu Banyak Duduk!
15 October 2021 |
09:09 WIB
Aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga bermanfaat bagi kesehatan mental juga loh Genhype. Kegiatan ini dapat menghilangkan risiko penyakit mental seperti stres, meningkatkan kepercayaan diri, hingga meningkatkan daya ingat.
Data dari WHO pada 2020 menyebutkan bahwa kondisi kesehatan mental menyumbang 16 persen beban penyakit dan cedera secara global pada kelompok usia 10-19 tahun. Jika gangguan kesehatan mental tidak dapat diatasi saat remaja, kemungkinan ini dapat meluas hingga dewasa, sehingga merusak kesehatan fisik dan mentalnya nanti.
Spesialis kedokteran olahraga konsultan patient care and community di RSUI dr. Listya Tresnanti Mirtha, mengatakan saat pandemi Covid-19, aktivitas remaja cenderung sedikit. Mereka kurang aktif, lebih banyak duduk, waktu screen time meningkat, serta pola tidur yang tidak beraturan.
Padahal, duduk yang terlalu lama akan menciptakan beban yang statis, sehingga otot akan berkontraksi secara terus-menerus tanpa adanya fase pemanjangan atau pemendekan. “Ini dapat mengganggu sirkulasi otot dan menimbulkan kelelahan,” ujarnya.
Kata Listya saat aktivitas fisik menurun, tingkat kebugaran tubuh juga akan menurun, hal ini juga dapat meningkatkan masalah kesehatan fisik dan mental.
“Aktivitas fisik pada anak dan remaja sangatlah penting dan memiliki banyak manfaat, seperti memelihara tingkat kesehatan dan kebugaran jasmani, membangun kesehatan otot dan tulang, mengurangi gejala kecemasan, dan depresi,” tuturnya.
(Baca juga: Jamur Efektif Cegah Depresi Menurut Riset Terbaru)
Aktivitas fisik bertujuan untuk membuat tubuh lebih sehat, namun sehat belum tentu bugar. Listya menyebut bahwa untuk bugar, kita juga harus melakukan latihan fisik.
Aktivitas fisik adalah seluruh gerakan tubuh sebagai hasil kontraksi otot rangka, yang akan meningkatkan energi ekspenditur, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu atau mencuci.
Latihan fisik adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dengan gerakan yang dilakukan berulang untuk memperbaiki atau memelihara komponen kebugaran jasmani, misalnya latihan mengangkat beban beberapa set dan dengan repetisi tertentu.
Sedangkan olahraga adalah aktivitas fisik yang mempunyai ciri permainan, mempunyai aturan tertentu, dan mengandung unsur kompetisi, misalnya pada olahraga pertandingan basket atau bulu tangkis.
WHO merekomendasikan latihan fisik untuk anak dan remaja yaitu minimal 60 menit per hari, dengan intensitas sedang hingga berat sepanjang minggu. Untuk meningkatkan kekuatan otot dan massa tulang, bisa dilakukan minimal 3 kali per minggu. Selain itu diharapkan screen time maksimal 2 jam per hari. Untuk waktu tidur, tidur berkualitas baik sekitar 9-11 jam per hari.
Editor: Avicenna
Data dari WHO pada 2020 menyebutkan bahwa kondisi kesehatan mental menyumbang 16 persen beban penyakit dan cedera secara global pada kelompok usia 10-19 tahun. Jika gangguan kesehatan mental tidak dapat diatasi saat remaja, kemungkinan ini dapat meluas hingga dewasa, sehingga merusak kesehatan fisik dan mentalnya nanti.
Spesialis kedokteran olahraga konsultan patient care and community di RSUI dr. Listya Tresnanti Mirtha, mengatakan saat pandemi Covid-19, aktivitas remaja cenderung sedikit. Mereka kurang aktif, lebih banyak duduk, waktu screen time meningkat, serta pola tidur yang tidak beraturan.
Padahal, duduk yang terlalu lama akan menciptakan beban yang statis, sehingga otot akan berkontraksi secara terus-menerus tanpa adanya fase pemanjangan atau pemendekan. “Ini dapat mengganggu sirkulasi otot dan menimbulkan kelelahan,” ujarnya.
Kata Listya saat aktivitas fisik menurun, tingkat kebugaran tubuh juga akan menurun, hal ini juga dapat meningkatkan masalah kesehatan fisik dan mental.
“Aktivitas fisik pada anak dan remaja sangatlah penting dan memiliki banyak manfaat, seperti memelihara tingkat kesehatan dan kebugaran jasmani, membangun kesehatan otot dan tulang, mengurangi gejala kecemasan, dan depresi,” tuturnya.
(Baca juga: Jamur Efektif Cegah Depresi Menurut Riset Terbaru)
Aktivitas fisik bertujuan untuk membuat tubuh lebih sehat, namun sehat belum tentu bugar. Listya menyebut bahwa untuk bugar, kita juga harus melakukan latihan fisik.
Aktivitas fisik adalah seluruh gerakan tubuh sebagai hasil kontraksi otot rangka, yang akan meningkatkan energi ekspenditur, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu atau mencuci.
Latihan fisik adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dengan gerakan yang dilakukan berulang untuk memperbaiki atau memelihara komponen kebugaran jasmani, misalnya latihan mengangkat beban beberapa set dan dengan repetisi tertentu.
Sedangkan olahraga adalah aktivitas fisik yang mempunyai ciri permainan, mempunyai aturan tertentu, dan mengandung unsur kompetisi, misalnya pada olahraga pertandingan basket atau bulu tangkis.
WHO merekomendasikan latihan fisik untuk anak dan remaja yaitu minimal 60 menit per hari, dengan intensitas sedang hingga berat sepanjang minggu. Untuk meningkatkan kekuatan otot dan massa tulang, bisa dilakukan minimal 3 kali per minggu. Selain itu diharapkan screen time maksimal 2 jam per hari. Untuk waktu tidur, tidur berkualitas baik sekitar 9-11 jam per hari.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.