4 Karya Cantik Ini Tampil di Indonesian Women Artists #3
29 March 2022 |
20:03 WIB
Pameran Indonesian Women Artists #3 : Infusions Into Contemporary Art yang akan berlangsung pada 30 Maret–24 April 2022 pada hari ini mulai dibuka. Bertempat Galeri Nasional Indonesia, pameran ini menampilkan karya-karya dari perempuan perupa senior Indonesia lho Genhype.
Para perupa tersebut antara lain Arahmaiani, Bibiana Lee, Dolorosa Sinaga, Dyan Anggraini, Indah Arsyad, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Nunung W. S., Sri Astari Rasjid, dan Titarubi. Total, terdapat 32 karya yang akan ditampilkan.
Berikut beberapa karya yang dapat Genhype saksikan ketika mengunjungi pameran ini.
Karya ini adalah penelitian secara laboratorium tentang phytoplankton yang terkandung dalam lautan yang merupakan sumber produksi oksigen 70% di muka bumi dan penelitian lapangan dengan pengambilan sampel air laut di tiga titik lautan Indonesia yang rentan akan pencemaran air laut.
Digital animasi simbol-simbol dari wayang mempunyai makna atau filosofi budaya Jawa tentang keseimbangan alam semesta yang dikaitkan dengan sains yaitu tentang pemaknaan sumber oksigen di muka bumi. Penelitian laboratorium bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Setiap jubah yang ada dalam karya ini terbentuk dari sekitar 12.000 butir pala yang diambil dari perkebunan di Maluku dan Sulawesi Utara, kemudian dikeringkan dan di-plating dengan tembaga dan nikel kemudian tembaga lagi sebelum dilapisi emas 24 karat dan 18 karat.
Mereka adalah: Dewi Sri, Maryam, Khadijah, Asiah, Dewi Saraswati, Fatimah, Hajar, Kuan Im, Thahirah, dan Ratu Pantai Selatan yang tersembunyi, Kanjeng Ratu Kidul.
Editor: Fajar Sidik
Para perupa tersebut antara lain Arahmaiani, Bibiana Lee, Dolorosa Sinaga, Dyan Anggraini, Indah Arsyad, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Nunung W. S., Sri Astari Rasjid, dan Titarubi. Total, terdapat 32 karya yang akan ditampilkan.
Berikut beberapa karya yang dapat Genhype saksikan ketika mengunjungi pameran ini.
Installation Flag Project (Proyek Bendera)
Karya dari seniman Arahmaiani ini adalah Proyek seni berbasis komunitas yang masih berlangsung hingga saat ini. Ada empat versi yang sudah dibuat: versi Global, versi Arab Pegon, versi Nusantara, dan versi Eurasia. Karya ini dikerjakan bersama berbagai komunitas di Indonesia dan di luar negeri.The Ultimate Breath
Karya seniman Indah Arsyad berupa digital video instalasi ini adalah tentang kebutuhan bumi akan oksigen. Aktivitas manusia dengan eksploitasi alam secara besar-besaran mengakibatkan perubahan iklim global.Karya ini adalah penelitian secara laboratorium tentang phytoplankton yang terkandung dalam lautan yang merupakan sumber produksi oksigen 70% di muka bumi dan penelitian lapangan dengan pengambilan sampel air laut di tiga titik lautan Indonesia yang rentan akan pencemaran air laut.
Digital animasi simbol-simbol dari wayang mempunyai makna atau filosofi budaya Jawa tentang keseimbangan alam semesta yang dikaitkan dengan sains yaitu tentang pemaknaan sumber oksigen di muka bumi. Penelitian laboratorium bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
History Repeats Itself
Karya dari seniman Titarubi ini merupakan hasil penelusuran latar belakang gagasan yang panjang. Dimulai sejak 2011 dengan pencarian bentuk kapal Aceh abad 16 yang tidak menemukan titik terang, hingga kemudian perjalanan ke Ternate-Tidore pada 2012 yang menemukan bahwa pohon-pohon pala mencengkeram tanah begitu kokoh.Setiap jubah yang ada dalam karya ini terbentuk dari sekitar 12.000 butir pala yang diambil dari perkebunan di Maluku dan Sulawesi Utara, kemudian dikeringkan dan di-plating dengan tembaga dan nikel kemudian tembaga lagi sebelum dilapisi emas 24 karat dan 18 karat.
9 Pearls from heaven
Karya seniman Sri Astari Rasjid ini bercerita Sembilan Mutiara Surga yang berasal dari agama, kepercayaan, dan latar belakang spiritual yang berbeda dipresentasikan dalam sebuah Wayang Golek berukuran 2 meter, yang mengenakan beragam kostum dari seluruh Indonesia.Mereka adalah: Dewi Sri, Maryam, Khadijah, Asiah, Dewi Saraswati, Fatimah, Hajar, Kuan Im, Thahirah, dan Ratu Pantai Selatan yang tersembunyi, Kanjeng Ratu Kidul.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.