10 Pertanyaan yang Harus Kalian Jawab sebelum Jadi Freelancer
29 March 2022 |
16:05 WIB
Siapa sih yang tidak pernah berpikir untuk berhenti dari pekerjaan penuh waktu mereka dan memiliki usaha sendiri? Menjadi bos bagi diri sendiri tentu menggiurkan. Tetapi apakah melepaskan status kalian sebagai karyawan tetap adalah pilihan yang tepat?
Kebebasan menjadi pekerja lepas memang menggoda. Faktanya, sebuah studi dari Fleelancers Union menemukan bahwa 88 perrsen freelancer atau pekerja lepas mengatakan mereka tidak akan kembali ke pekerjaan penuh waktu.
Namun, lepas bukan berarti tanpa tantangan. Apa yang orang bayangkan dengan kenyataan seringkali sangat berbeda. Ada beberapa hal yang harus Genhype pertimbangkan sebelum terjun menjadi pekerja lepas penuh waktu.
10 pertanyaan berikut ini dapat membantu untuk kalian memantapkan pilihan, mengutip dari berbagai sumber.
Kebebasan menjadi pekerja lepas memang menggoda. Faktanya, sebuah studi dari Fleelancers Union menemukan bahwa 88 perrsen freelancer atau pekerja lepas mengatakan mereka tidak akan kembali ke pekerjaan penuh waktu.
Namun, lepas bukan berarti tanpa tantangan. Apa yang orang bayangkan dengan kenyataan seringkali sangat berbeda. Ada beberapa hal yang harus Genhype pertimbangkan sebelum terjun menjadi pekerja lepas penuh waktu.
10 pertanyaan berikut ini dapat membantu untuk kalian memantapkan pilihan, mengutip dari berbagai sumber.
1. Sudah siap?
Siapa bilang menjadi freelancer berarti hanya mengerjakan tugas saat sedang lowong. Sebagai pekerja lepas, kalian bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang menjadi kewajiban, dan tidak akan ada atasan atau rekan kerja yang menanyakan progress kecuali arahan klien. Selain itu, ada kalanya kalian merasa kesepian karena tidak memiliki rekan untuk diajak ngobrol atau teman makan siang. Kalian harus sering-sering ikut kursus-kursus online atau mengunjungi coworking space untuk mengatasi kejenuhan itu.
2. Apakah memiliki keterampilan yang dapat dipasarkan?
Mengutip dari Harvard Business Review, pekerjaan freelance adalah seni menjual skill. Contohnya, content writer, graphic designer, atau web developer- bidang-bidang ini memiliki area fokus masing-masing yang tidak semua orang bisa.
Keterampilan yang kita miliki menjadi solusi bagi orang lain, karena itu mengasah kemampuan ini membutuhkan waktu dan pengalaman. Ketika kalian sudah pede dengan kemampuan kalian, maka silakan mencoba menjadi pekerja lepas.
Keterampilan yang kita miliki menjadi solusi bagi orang lain, karena itu mengasah kemampuan ini membutuhkan waktu dan pengalaman. Ketika kalian sudah pede dengan kemampuan kalian, maka silakan mencoba menjadi pekerja lepas.
3. Apakah kalian memiliki jaringan yang kuat?
Network itu penting bagi seorang pekerja kepas. Selain tetap berkomunikasi dengan rekan kerja, mantan klien dan lainnya, kalian juga harus bergabung ke forum-forum seperti Linkedin, Appen, Fiverr dan lainnya.
4. Memiliki temperamen yang tepat?
Jika kalian merasa bersemangat berada di sekitar orang lain, maka kalian perlu berpikir panjang dan keras tentang apakah kalian akan senang bekerja sendiri atau tidak. Jangan sampai mood yang buruk berujung pada kualitas hasil pekerjaan dan membuat klien kalian mengeluh.
Selain itu, tidak semua klien akan menerima hasil pekerjaan tanpa meminta revisi berkali-kali. Temperamen yang keras dan pemarah tentunya tidak tepat berada di lingkup pekerjaan serba cepat ini.
Selain itu, tidak semua klien akan menerima hasil pekerjaan tanpa meminta revisi berkali-kali. Temperamen yang keras dan pemarah tentunya tidak tepat berada di lingkup pekerjaan serba cepat ini.
Ilustrasi (Sumber gambar: Unsplash/ Mohd Azrin
5. Punya dana cadangan?
Pertanyaan ini sangat penting bagi orang-orang yang tidak memiliki dukungan finansial dari pasangan dengan pekerjaan yang lebih stabil. Bisakah kalian bertahan karena belum tentu setiap bulannya kalian mendapat tawaran pekerjaan.Freelancing datang dengan ketidakpastian, kalian mungkin tidak selalu tahu siapa klien berikutnya atau berapa banyak yang akan dihasilkan bulan ini.
Jika kalian adalah pegawai kantor yang sambilan sebagai freelancer, jangan langsung memutuskan untuk resign sebelum benar-benar serius dengan kerja freelance. Tak ada salahnya mencoba kerja online karena pekerjaan ini sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kesibukan kalian. Perhatikan juga arus kas, yaitu pergerakan uang masuk dan keluar untuk menghindari masalah kemudian hari.
Jika kalian adalah pegawai kantor yang sambilan sebagai freelancer, jangan langsung memutuskan untuk resign sebelum benar-benar serius dengan kerja freelance. Tak ada salahnya mencoba kerja online karena pekerjaan ini sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kesibukan kalian. Perhatikan juga arus kas, yaitu pergerakan uang masuk dan keluar untuk menghindari masalah kemudian hari.
6. Bisa disiplin?
Sulit bagi pekerja lepas bila tidak disiplin dengan waktu dan pekerjaan. Beberapa orang bisa melakukan pekerjaan yang baik ketika mereka memiliki manajer atau atasan. Jika itu kalian, menjadi pekerja lepas mungkin ide yang buruk.
7. Bisa bernegosiasi?
Bekerja freelance tidak sama dengan kerja kantoran yang mendapatkan gaji setiap bulannya dan tidak diukur dari tugas apa yang dikerjakna. Saat menjadi freelancer, kalian sendiri yang menentukan berapa “harga” kalian dari segi waktu dan tenaga. Jangan sampai salah menetapkan harga dan merugikan diri sendiri ya.
8. Bisa tepat waktu dan menepati janji?
Menjadi freelancer membutuhkan manajemen waktu yang baik. Selain bisa didenda, kredibilitas kalian bisa berkurang di mata klien. Kalian juga harus mampu mengatur waktu yang mana proyek yang satu tidak mengganggu proyek lainnya.
Selain itu, jangan mengiming-imingi klien dengan portofolio wow yang tidak bisa kalian tepati. Misal, jika kalian sebagai penulis tidak sanggup mengirim 20 artikel per hari maka jangan menyanggupinya dan pastikan klien mengetahui berapa jumlah artikel yang bisa dipenuhi.
Selain itu, jangan mengiming-imingi klien dengan portofolio wow yang tidak bisa kalian tepati. Misal, jika kalian sebagai penulis tidak sanggup mengirim 20 artikel per hari maka jangan menyanggupinya dan pastikan klien mengetahui berapa jumlah artikel yang bisa dipenuhi.
9. Mudah dihubungi?
Komunikasi adalah poin utama bila kalian ingin menjadi pekerja lepas idaman klien. Dengan memiliki komunikasi yang baik dan fast response, maka klien puas atas pelayanan kita dan memakai jasa kalian kembali.
10. Sudah siap menerima resikonya?
Saat memutuskan untuk terjun ke dunia freelance, bersiaplah untuk menerima risiko apapun karena kita tidak dapat memprediksi apakah bisnis tersebut berjalan mulus atau tidak. Bersiaplah juga untuk bekerja hingga larut saat ada pekerjaan dadakan atau revisi tak tahu waktu. Belum lagi risiko seperti ditolak klien atau klien tiba-tiba menghilang.
Lalu, siapkah kalian bisa tidak mendapatkan pekerjaan hingga berbulan-bulan? Nah, jika 10 pertanyaan di atas kalian mampu menjawab dengan “Iya”, maka silakan melaju menjadi pekerja lepas dan bekerja sambil memakai piyama di rumah atau berjemur di pantai.
Editor: Nirmala Aninda
Lalu, siapkah kalian bisa tidak mendapatkan pekerjaan hingga berbulan-bulan? Nah, jika 10 pertanyaan di atas kalian mampu menjawab dengan “Iya”, maka silakan melaju menjadi pekerja lepas dan bekerja sambil memakai piyama di rumah atau berjemur di pantai.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.