Wahai Kreator Konten, Coba Kiat Ini untuk Maksimalkan Karya NFT Kalian
25 March 2022 |
21:46 WIB
Beberapa waktu lalu, nama Ghozali sempat menjadi trending topic di jagat dunia maya, lantaran berhasil menjual aset digital berupa non-fungible token (NFT). Sejak saat itu, NFT menjadi fenomena di masyarakat Indonesia, dan ada banyak orang yang mencoba mengikuti jejak Ghozali.
Di luar hal tersebut, NFT juga dinilai sebagai sarana baru yang potensial bagi para seniman dan konten kreator. Founder of IDNFT Community, Budi Santoso, mengatakan bahwa aset digital berbasis teknologi blockchain itu menawarkan banyak hal
Menurutnya, NFT menawarkan banyak peluang untuk insan kreatif, ini termasuk pasar yang bersifat internasional hingga sistem royalti yang bisa terus didapatkan oleh si pembuat karya. “Semakin kesini saya semakin sadar bahwa NFT ini jadi new creative ecosystem,” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (25/3).
Saat ini, ada banyak proyek NFT yang dibuat oleh para konten kreator di seluruh dunia. Untuk dapat memanfaatkan potensi aset digital ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Co-founder DagaDAO & Soiltes NFT, Dissa ‘0xtx’ Kamajaya, menyatakan tips memulai sebuah proyek NFT adalah jangan langsung berjualan, tapi perlu membangun brand image terlebih dahulu. Begitu juga dengan jaringan ke sesama kreator dan komunitas sehingga sudah memiliki nama ketika meluncurkan proyek.
0xtx menambahkan, setelah merilis proyek NFT sebaiknya ceritakan juga seperti apa cerita dan proses yang ada di baliknya. Hal ini, penting untuk membangun suasana dan koneksi emosional dengan calon pembeli atau kolektor.
Dia juga mengatakan, penting untuk memulai proyek dari skala yang kecil dan tidak terbawa emosional bahwa NFT sedang hype sehingga langsung memulainya dengan proyek besar yang bisa menghabiskan banyak dana. Menurutnya, lebih baik memiliki banyak kolektor daripada penjualan yang tinggi.
“Terakhir, ajak juga para kolektor untuk terus berinteraksi sebagai human being saja, bukan sebagai konten kreator dan penggemarnya. Ini penting juga untuk menciptakan komunitas yang suportif,” katanya.
Editor : Nirmala Aninda
Di luar hal tersebut, NFT juga dinilai sebagai sarana baru yang potensial bagi para seniman dan konten kreator. Founder of IDNFT Community, Budi Santoso, mengatakan bahwa aset digital berbasis teknologi blockchain itu menawarkan banyak hal
Menurutnya, NFT menawarkan banyak peluang untuk insan kreatif, ini termasuk pasar yang bersifat internasional hingga sistem royalti yang bisa terus didapatkan oleh si pembuat karya. “Semakin kesini saya semakin sadar bahwa NFT ini jadi new creative ecosystem,” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (25/3).
Saat ini, ada banyak proyek NFT yang dibuat oleh para konten kreator di seluruh dunia. Untuk dapat memanfaatkan potensi aset digital ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pelajari NFT sedalam-dalamnya
Budi menuturkan hal pertama yang perlu dilakukan oleh setiap orang yang ingin terjun ke dunia NFT adalah mempelajari NFT itu sendiri. Mulai dari teknologi yang ada di baliknya hingga teknis detail, sehingga kreator betul-betul memahami mekanisme untuk memaksimalkan aset digital ini.
2. Bangun persona dan jaringan
Co-founder DagaDAO & Soiltes NFT, Dissa ‘0xtx’ Kamajaya, menyatakan tips memulai sebuah proyek NFT adalah jangan langsung berjualan, tapi perlu membangun brand image terlebih dahulu. Begitu juga dengan jaringan ke sesama kreator dan komunitas sehingga sudah memiliki nama ketika meluncurkan proyek.
3. Sampaikan cerita di balik proyek NFT
0xtx menambahkan, setelah merilis proyek NFT sebaiknya ceritakan juga seperti apa cerita dan proses yang ada di baliknya. Hal ini, penting untuk membangun suasana dan koneksi emosional dengan calon pembeli atau kolektor.
4. Mulai dengan proyek kecil
Dia juga mengatakan, penting untuk memulai proyek dari skala yang kecil dan tidak terbawa emosional bahwa NFT sedang hype sehingga langsung memulainya dengan proyek besar yang bisa menghabiskan banyak dana. Menurutnya, lebih baik memiliki banyak kolektor daripada penjualan yang tinggi.
“Terakhir, ajak juga para kolektor untuk terus berinteraksi sebagai human being saja, bukan sebagai konten kreator dan penggemarnya. Ini penting juga untuk menciptakan komunitas yang suportif,” katanya.
Editor : Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.