Tuberkulosis merupakan penyakit yang menyerang pernapasan. (Sumber gambar : Robina Weermeijer)

Ini Penanganan Saat Anggota Keluarga Terkena Tuberkulosis

24 March 2022   |   20:37 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Pada 2020, Indonesia menempati posisi kedua di dunia setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam.

Adapun TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sejatinya penyakit ini bisa diobati dan disembuhkan. Namun hanya satu per tiga pasien tuberkulosis yang mengakses pengobatan. Padahal kata Spesialis paru di RSUI dr. RR. Diah Handayani kasus TB yang tidak diobati dapat meningkatkan ancaman kematian dan kejadian TB Resisten Obat (TB-RO).

Dalam sebuah penelitian yang Diah lakukan terhadap 6 pasien TB-RO, hanya 1 pasien yang tidak ada anggota keluarga di rumah yang terinfeksi, hal ini mungkin disebabkan adanya pemisahan ruangan pasien di rumah tersebut.

Sementara 5 pasien lainnya, ada lebih dari 50 persen anggota keluarganya yang terinfeksi TB karena tidak ada pemisahan ruangan dengan pasien dan bisa menderita penyakit TB-RO jika imunitasnya saat itu sedang turun. “Risiko penularan TB pada kontak erat bisa meningkat,” tegasnya dikutip dari siaran pers, Kamis (24/3/2022).
 

Tuberkolosis/tuberkolosis.org

Tuberkolosis/tuberkolosis.org


Berdasarkan data pada 2020, faktor risiko TB di Indonesia didominasi oleh kejadian malnutrisi, menyusul perilaku merokok. Angka kematian TB di Indonesia yaitu mencapai 200 orang per hari. Oleh karena itu, ada baiknya melakukan pencegahan terhadap penyakit ini dengan menghindari faktor risiko tersebut. 

Sementara itu, sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi TB, pasien diminta menerapkan kebersihan tangan, menerapkan etika batuk, memakai masker, menjaga jarak dengan orang yang sehat, serta membatasi aktivitas di luar ruangan. 

Untuk pasien baru yang mempunyai gejala infeksi saluran napas, Diah mengatakan perlu dilakukan evaluasi ke arah TB maupun Covid-19. Pasien TB yang terdiagnosis Covid-19 dirawat di ruang isolasi serta tetap mengonsumsi obat TB bersama dengan obat untuk Covid-19. 

Pasien juga tetap melakukan pengobatan dan kontrol melalui telemedicine. Terutama juga jika pasien dengan komorbid, harus dikendalikan dengan baik.

“Terakhir, investigasi kontak serumah untuk PCR SARS CoV-2 dan gejala TB dengan TCM juga tak kalah penting agar penyebaran infeksi dapat diminimalisi,” saran Diah.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Ini Daya Tarik Motif Batik Bunga & Parang Khas Alleira dalam Pandangan Desainer

BERIKUTNYA

Begini Cara Madu Atasi Penyakit Tuberkulosis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: