Nvidia Memperkenalkan Superkomputer Tercepat & Teknologi Baru Kecerdasan Buatan
23 March 2022 |
17:24 WIB
Perusahaan teknologi multinasional Nvidia Corp belum lama ini mengumumkan cip dan teknologi baru yang diklaim bakal meningkatkan kecepatan komputasi dari algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Raksasa teknologi yang berpusat di California, Amerika Serikat itu memberikan rincian cip grafis (graphics processing unit/GPU) baru yang akan menjadi inti infrastruktur AI, serta merilis cip H100, dan prosesor baru yang dinamai Grace CPU Superchip.
Selain itu, Nvidia juga mengumumkan superkomputer terbaru yang disebut sebagai Eos. Perusahaan menyatakan bahwa ini akan menjadi sistem kecerdasan buatan tercepat di dunia ketika mulai beroperasi pada akhir tahun ini.
Chief Executive Officer Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa pusat data (data center) telah menjadi pabrik AI yang memproses dan menyempurnakan kumpulan data untuk menghasilkan output tertentu.
Perusahaan mengatakan bahwa teknologi baru itu bersama-sama akan membantu mengurangi waktu komputasi data dari kurun waktu mingguan ke harian, untuk beberapa pekerjaan yang melibatkan pelatihan model kecerdasan buatan.
Raksasa teknologi yang berpusat di California, Amerika Serikat itu memberikan rincian cip grafis (graphics processing unit/GPU) baru yang akan menjadi inti infrastruktur AI, serta merilis cip H100, dan prosesor baru yang dinamai Grace CPU Superchip.
Selain itu, Nvidia juga mengumumkan superkomputer terbaru yang disebut sebagai Eos. Perusahaan menyatakan bahwa ini akan menjadi sistem kecerdasan buatan tercepat di dunia ketika mulai beroperasi pada akhir tahun ini.
Chief Executive Officer Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa pusat data (data center) telah menjadi pabrik AI yang memproses dan menyempurnakan kumpulan data untuk menghasilkan output tertentu.
Perusahaan mengatakan bahwa teknologi baru itu bersama-sama akan membantu mengurangi waktu komputasi data dari kurun waktu mingguan ke harian, untuk beberapa pekerjaan yang melibatkan pelatihan model kecerdasan buatan.
GPU H100
GPU H100 sendiri berisi 80 miliar transistor dan merupakan GPU pertama yang mendukung PCle Gen5 dan memanfaatkan HBM3. Ini memungkinkan bandwidth memori 3TB/detik. Perusahaan menyebut GPU ini tiga kali lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Senior Director of Product Management Nvidia Paresh Kharya, menyatakan bahwa GPU H100 akan menawarkan kinerja berkali lipat dari generasi lalu dan pelatihan dalam hitungan hari untuk model Transformer.
Senior Director of Product Management Nvidia Paresh Kharya, menyatakan bahwa GPU H100 akan menawarkan kinerja berkali lipat dari generasi lalu dan pelatihan dalam hitungan hari untuk model Transformer.
Grace CPU Superchip
Nvidia juga mengumumkan central processing unit (CPU) pusat data, terdiri dari dua CPU yang saling terhubung melalui NVLink-C2C latensi rendah baru. Cip ini dirancang untuk menangani komputasi kecerdasan skala besar.
Grace CPU Superchip juga didampingi dengan GPU baru berbasis Hopper yang dapat digunakan untuk sistem khusus CPU atau server yang dipercepat GPU. Ini disebut perusahaan memiliki 144 inti Arm dan bandwidth dengan memori 1TB/detik.
Grace CPU Superchip juga didampingi dengan GPU baru berbasis Hopper yang dapat digunakan untuk sistem khusus CPU atau server yang dipercepat GPU. Ini disebut perusahaan memiliki 144 inti Arm dan bandwidth dengan memori 1TB/detik.
Superkomputer Eos
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa mereka sedang membangun superkomputer kecerdasan buatan baru, yang dinyatakan bakal menjadi perangkat tercepat di dunia saat sudah dipakai. Dijadwalkan superkomputer ini akan diluncurkan pada akhir tahun.
Superkomputer Eos akan dibangun menggunakan arsitektur Hopper dan berisi sekitar 4.600 GPU H100 yang menawarkan 18,4 exaflop kinerja AI. Nvidia menyebut bahwa sistem superkompter itu hanya akan dipakai untuk penelitian internal perusahaan.
Editor : Dika Irawan
Superkomputer Eos akan dibangun menggunakan arsitektur Hopper dan berisi sekitar 4.600 GPU H100 yang menawarkan 18,4 exaflop kinerja AI. Nvidia menyebut bahwa sistem superkompter itu hanya akan dipakai untuk penelitian internal perusahaan.
Editor : Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.