5 Fakta Aksi Rara Si Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika
21 March 2022 |
14:54 WIB
Nama Rara Isti Wulandari seketika menjadi sorotan dalam ajang balapan MotoGP Mandalika 2022, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Aksinya sebagai pawang hujan dalam ajang balap motor dunia itu menuai perdebatan di dunia maya dari masyarkat Indonesia maupun mancanegara..
Sejak Jumat (18/3) hingga Minggu (20/3), Rara terlihat sibuk merapalkan mantra dan doa agar cuaca di kawasan sirkuit memadai untuk balapan. Namun, aksi Rara jadi perhatian dunia setelah upayanya terekam kamera ketika berusaha menghentikan hujan deras pada puncak acara balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Balapan pun tertunda 45 menit dan utuh waktu lebih dari satu jam hingga hujan deras berhenti dan kondisi sirkuit dipastikan aman bagi para pembalap untuk segera mengaspal.
Di media sosial, tanggapan netizen pun beragam. Ada yang mengapresiasi, ada pula yang mencibir wanita keturunan trah Solo-Yogyakarta itu. Namun dari sekian banyak perdebatan, ada banyak fakta lain dari aksi Rara si pawang hujan di Sirkuit Mandalika yang menarik untuk disimak:
Faktanya, Rara ditugaskan agar bisa menghantarkan hujan tetap turun membasahi aspal sirkuit Mandalika. Diungkapkan dalam akun instagram pribadinya, rara_cahayatarotondigo.
Rara mengatakan bahwa pihak ahli aspal dari konsultan Roads Runways Racetracks (R3) Champbell Said meminta agar suhu aspal tidak boleh di atas 50 derajat celcius. Hal ini dilakukan supaya aspal tidak terlalu panas lalu mengelupas. "Jadi sebaiknya harus dingin saat ada balap motor gerimis sedikit," tulis Rara.
Rara menyebut bahwa aksinya sebagai pawang hujan di Mandalika dimulai sejak 1 Maret. Pada 3-5 Maret saat aspal Sirkuit Mandalika diuji coba, dalam 24 jam dia memastikan hujan tidak turun.
Sempat hujan pada 6 Maret, Rara kembali melancarkan aksinya pada 7 Maret karena target pengaspalan rampung pada 10 Maret. "Ternyata selesai cepat tanggal 19. Alat finisher sempat rusak. Untung diperbaiki. Ada hal mistis perbaikan finisher ini, someday aku ceritakan ya," tulis Rara.
Rara bercerita bahwa pihak R3 meminta agar track MotoGp harus basah selama 4 hari setelah pengaspalan. "Atas seizin Tuhan YME, dewa, dewi, dan para leluhur, hujan pun turun pada 9, 10, 11, dan 12 Maret. Pokoknya asyik dan seru di Mandalika kadang panas kadang hujan ceria," katanya..
Dalam unggahannya, Rara meminta maaf kepada pawang hujan lainnya. Hal ini karena ada curhatan seorang netizen yang menyebut bahwa acara yang diikutinya ditimpa hujan deras tiada henti semenjak di mulainya MotoGP. Sementara cuaca di sirkuit Mandalika sangat panas.
Netizen yang diunggah curhatannya itu oleh Rara menyebut bahwa Rara lah sebagai biang keroknya. "Jadi ini acara resepsi di Lombok utara juga memakai pawang hujan. Namun pengakuan pawangnya 'saya kalah dengan pawang hujan Mandalika'," tulis unggahan tersebut.
Rara mengaku bahwa misi dan visinya mengawal cuaca di pagelaran MotoGP sukses. Dia pun tidak masalah dengan komentar jahat para netizen. Kenyatannya, kerja kerasnya itu dipuji oleh penyelenggara MotoGP seperti yang terlihat dalam akun twitter @MotoGP. "The Master. It Worked!" tulis mereka.
Editor: Nirmala Aninda
Sejak Jumat (18/3) hingga Minggu (20/3), Rara terlihat sibuk merapalkan mantra dan doa agar cuaca di kawasan sirkuit memadai untuk balapan. Namun, aksi Rara jadi perhatian dunia setelah upayanya terekam kamera ketika berusaha menghentikan hujan deras pada puncak acara balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Balapan pun tertunda 45 menit dan utuh waktu lebih dari satu jam hingga hujan deras berhenti dan kondisi sirkuit dipastikan aman bagi para pembalap untuk segera mengaspal.
Di media sosial, tanggapan netizen pun beragam. Ada yang mengapresiasi, ada pula yang mencibir wanita keturunan trah Solo-Yogyakarta itu. Namun dari sekian banyak perdebatan, ada banyak fakta lain dari aksi Rara si pawang hujan di Sirkuit Mandalika yang menarik untuk disimak:
1. Aspal diminta tetap basah
Faktanya, Rara ditugaskan agar bisa menghantarkan hujan tetap turun membasahi aspal sirkuit Mandalika. Diungkapkan dalam akun instagram pribadinya, rara_cahayatarotondigo. Rara mengatakan bahwa pihak ahli aspal dari konsultan Roads Runways Racetracks (R3) Champbell Said meminta agar suhu aspal tidak boleh di atas 50 derajat celcius. Hal ini dilakukan supaya aspal tidak terlalu panas lalu mengelupas. "Jadi sebaiknya harus dingin saat ada balap motor gerimis sedikit," tulis Rara.
2. Pawangi hujan sebelum MotoGP digelar
Rara menyebut bahwa aksinya sebagai pawang hujan di Mandalika dimulai sejak 1 Maret. Pada 3-5 Maret saat aspal Sirkuit Mandalika diuji coba, dalam 24 jam dia memastikan hujan tidak turun. Sempat hujan pada 6 Maret, Rara kembali melancarkan aksinya pada 7 Maret karena target pengaspalan rampung pada 10 Maret. "Ternyata selesai cepat tanggal 19. Alat finisher sempat rusak. Untung diperbaiki. Ada hal mistis perbaikan finisher ini, someday aku ceritakan ya," tulis Rara.
3. Tuntutan hujan harus turun empat hari
Rara bercerita bahwa pihak R3 meminta agar track MotoGp harus basah selama 4 hari setelah pengaspalan. "Atas seizin Tuhan YME, dewa, dewi, dan para leluhur, hujan pun turun pada 9, 10, 11, dan 12 Maret. Pokoknya asyik dan seru di Mandalika kadang panas kadang hujan ceria," katanya..
4. Minta maaf ke pawang hujan lain
Dalam unggahannya, Rara meminta maaf kepada pawang hujan lainnya. Hal ini karena ada curhatan seorang netizen yang menyebut bahwa acara yang diikutinya ditimpa hujan deras tiada henti semenjak di mulainya MotoGP. Sementara cuaca di sirkuit Mandalika sangat panas.Netizen yang diunggah curhatannya itu oleh Rara menyebut bahwa Rara lah sebagai biang keroknya. "Jadi ini acara resepsi di Lombok utara juga memakai pawang hujan. Namun pengakuan pawangnya 'saya kalah dengan pawang hujan Mandalika'," tulis unggahan tersebut.
5. Misi dan visi sukses
Rara mengaku bahwa misi dan visinya mengawal cuaca di pagelaran MotoGP sukses. Dia pun tidak masalah dengan komentar jahat para netizen. Kenyatannya, kerja kerasnya itu dipuji oleh penyelenggara MotoGP seperti yang terlihat dalam akun twitter @MotoGP. "The Master. It Worked!" tulis mereka.Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.