Ilustrasi virus Covid-19 (Sumber gambar : Unsplash/Fusion Medical Animation )

Suka Sesak Napas Pasca Sembuh dari Covid-19? Ternyata Ini Penyebabnya

18 March 2022   |   17:07 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, kamu masih suka merasakan sesak atau batuk setelah dinyatakan negatif Covid-19? Kondisi ini ternyata diakibatkan oleh timbulnya jaringan parut atau kerusakan pada paru, terutama jika kamu mengalami gejala cukup parah.

Spesialis Paru dan Pernapasan RS Pondok Indah dr. Amira Anwar mengatakan Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini dapat menyerang dua belah paru saat saturasi oksigen menurun drastis yang disebabkan oleh inflamasi yang parah. Pada kondisi ini, paru-paru akan terisi banyak cairan, dahak, dan sel. 

Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan pada dinding kantung udara paru-paru sehingga membuat pasien sesak napas dan mengalami pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pasien dengan kondisi ini membutuhkan alat bantu napas menggunakan ventilator akibat terjadinya gagal pernapasan.

Pada kasus pneumonia biasa, kebanyakan orang dapat sembuh tanpa adanya kerusakan paru-paru yang bertahan lama. Hal ini berbeda dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19, yang bisa berkembang menjadi pneumonia parah. Bahkan setelah penyakit berlalu, cedera paru-paru akibat Covid-19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik.

Amira menyebut Covid-19 kerap mengakibatkan jaringan parut atau kerusakan pada paru. Cedera pada paru inilah yang kemudian menyebabkan pasien post Covid-19 dapat mengalami gejala atau gangguan pernapasan (pneumonia) yang menetap selama 4-12 pekan setelah terinfeksi Covid-19. 

"Pada beberapa pasien, dapat pula terjadi gejala post Covid-19 kronis sampai lebih dari 12 minggu," ujarnya, Jumat (18/3/2022).

Tidak hanya pada seseorang yang sebelumnya bergejala berat, gejala-gejala post Covid-19 juga banyak dialami oleh seseorang yang pada saat terinfeksi hanya bergejala ringan, bahkan tanpa gejala apapun.

Gejala post Covid-19 yang dimaksud antara lain batuk berdahak atau kering, sesak napas, keterbatasan aktivitas, lekas lelah, sakit kepala, nyeri otot dan persendian. Kemudian perubahan rasa dan penciuman, perubahan mood, nyeri dada, tenggorokan sakit, serta adanya kelainan pada hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi. 

"Gejala yang paling banyak dikeluhkan adalah batuk serta hilangnya indra perasa dan penciuman sekitar 32 persen," kata Amira.

Untuk menegakkan diagnosis gejala post Covid-19 atau long Covid, penyintas disarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes PCR ulang, pemeriksaan darah, radiologi, rekam jantung, dan pemeriksaan uji fungsi paru. 

Amira menambahakn, pemeriksaan ini berguna untuk membantu menegakkan diagnosis, guna menangani gejala-gejala post Covid-19 yang masih dirasakan pasien.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Resep Odading Pandan Cocok untuk Sajian Berbuka Puasa

BERIKUTNYA

Cek Line-up Musisi yang Bakal Tampil di Prambanan Jazz Festival 2022 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: