Ini Kata Bos Zipmex Soal Mispersepsi Aset Kripto
16 March 2022 |
18:15 WIB
Mata uang kripto (cryptocurrency) belakangan ramai mendapatkan perhatian masyarakat luas. Aset atau komoditas digital ini banyak diminati oleh para konsumen dan investor di Tanah Air, kendati mendapatkan cukup banyak sentimen negatif dalam beberapa waktu terakhir.
Riset yang dirilis baru-baru ini hasil kerja sama antara Zipmex dan Jakpat menunjukkan bahwa dua dari tiga orang di Indonesia tertarik untuk berinvestasi kripto dalam kurun beberapa waktu mendatang. Data juga menunjukkan kripto sebagai instrumen investasi pilihan.
Aset digital kripto masuk dalam jajaran lima pilihan aset investasi terpopuler di dalam negeri bersama dengan emas, reksa dana, deposito, dan properti. Menurut Zipmex, ini menunjukkan minat yang besar dari masyarakat Indonesia terhadap aset mata uang kripto.
CEO & Co-founder Zipmex, Marcus Lim mengatakan, bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar kripto terdepan di kawasan Asia Tenggara. Ini terlihat dari penetrasi masyarakat yang telah memiliki akun kripto mencapai 9,5 juta orang.
Kendati begitu, dia juga tak memungkiri bahwa industri ini dalam beberapa waktu terakhir tengah menghadapi stigma negatif yang cukup kuat. Ini termasuk anggapan bahwa kripto merupakan penipuan dan lain sebagainya.
Marcus menyatakan ada beberapa mispersepsi terkait dengan mata uang kripto yang beredar di masyarakat. Hal itu di antaranya adalah sebagai berikut:
Editor : Gita Carla
Riset yang dirilis baru-baru ini hasil kerja sama antara Zipmex dan Jakpat menunjukkan bahwa dua dari tiga orang di Indonesia tertarik untuk berinvestasi kripto dalam kurun beberapa waktu mendatang. Data juga menunjukkan kripto sebagai instrumen investasi pilihan.
Aset digital kripto masuk dalam jajaran lima pilihan aset investasi terpopuler di dalam negeri bersama dengan emas, reksa dana, deposito, dan properti. Menurut Zipmex, ini menunjukkan minat yang besar dari masyarakat Indonesia terhadap aset mata uang kripto.
CEO & Co-founder Zipmex, Marcus Lim mengatakan, bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar kripto terdepan di kawasan Asia Tenggara. Ini terlihat dari penetrasi masyarakat yang telah memiliki akun kripto mencapai 9,5 juta orang.
Kendati begitu, dia juga tak memungkiri bahwa industri ini dalam beberapa waktu terakhir tengah menghadapi stigma negatif yang cukup kuat. Ini termasuk anggapan bahwa kripto merupakan penipuan dan lain sebagainya.
Marcus menyatakan ada beberapa mispersepsi terkait dengan mata uang kripto yang beredar di masyarakat. Hal itu di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kripto merupakan aset yang sangat berisiko
Marcus menuturkan bahwa sebagai sebuah instrumen investasi, kripto sama seperti aset lainnya juga memiliki risiko. Ini yang penting untuk diketahui. Menurutnya, para calon investor perlu mempelajari terlebih dahulu mengenai teknologi blockchain hingga setiap profil proyek kripto yang ada untuk mengurangi risiko yang ada.2. Kripto sebagai cara instan menjadi kaya
Mispersepsi lain yang santer di masyarakat adalah mengenai mata uang kripto sebagai sebuah cara instan untuk menjadi kaya raya. Ini didorong oleh fenomena fear of missing out (FOMO). Padahal, menurutnya, kripto sebaiknya dijadikan sebagai aset untuk jangka panjang sehingga bisa meminimalisir dampak volatilitas yang tinggi.3. Kripto sebagai penipuan
Tak dapat dipungkiri ada segelintir orang yang menganggap bahwa kripto sebagai sebuah penipuan investasi. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat mengenai aset digital tersebut. Oleh sebab itu, dihimbau untuk masyarakat terus membekali diri dengan pengetahuan dan informasi mengenai kripto sebelum terjun ke industri ini.4. Kripto hanya untuk orang kaya
Pandangan mengenai ini dinilai Marcus muncul karena anggapan investasi secara menyeluruh hanya ditujukan bagi orang-orang berduit. Akan tetapi, justru kripto menawarkan peluang baru dengan sistem daring dan fraksional yang memungkinkan tiap orang untuk berinvestasi dengan jumlah nominal berapa saja.Editor : Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.