Ingat! Kebiasaan-Kebiasaan Receh Ini Bikin Gaji Cepat Ludes
13 March 2022 |
08:09 WIB
Baru pada pertengahan bulan, gaji sudah habis. Sementara tanggal gajian masih jauh. Mungkin di antara kita pernah atau sedang berada dalam kondisi tersebut. Kalau sudah begitu, pintar-pintarnya kita menghemat atau mencari pemasukan lain. Namun, sadar enggak sih, terkadang kondisi itu tercipta karena kebiasaan receh kita. Terutama di tempat kerja atau kantor.
Saat bekerja kita sering tidak menyadari, melakukan kebiasaan-kebiasaan konsumtif yang sering dianggap sepele dan berdampak pengeluaran. Lantaran sepele ini, kita tak terasa terus melakukannya secara berulang, sampai akhirnya tidak terasa gaji kita sudah habis karena kebiasaan tersebut.
Mungkin hanya ribuan rupiah yang keluar dari kebiasaan sepele ini, tetapi jika terus dilakukan maka pengeluaran sebesar ribuan itu bisa menjadi puluhan ribu. Bahkan ratusan ribu.
Supaya kita tidak terjebak dalam lingkaran setan ini, ada baiknya kita mengetahui kebiasaan sepele yang bisa menguras gaji.
Saat bekerja kita sering tidak menyadari, melakukan kebiasaan-kebiasaan konsumtif yang sering dianggap sepele dan berdampak pengeluaran. Lantaran sepele ini, kita tak terasa terus melakukannya secara berulang, sampai akhirnya tidak terasa gaji kita sudah habis karena kebiasaan tersebut.
Mungkin hanya ribuan rupiah yang keluar dari kebiasaan sepele ini, tetapi jika terus dilakukan maka pengeluaran sebesar ribuan itu bisa menjadi puluhan ribu. Bahkan ratusan ribu.
Supaya kita tidak terjebak dalam lingkaran setan ini, ada baiknya kita mengetahui kebiasaan sepele yang bisa menguras gaji.
1. Ngopi di kafe
Ya, ngopi-ngopi cantik di kafe memang menyenangkan. Kita bisa merilis penat setelah seharian bekerja, atau melepas tawa bersama teman di sana. Namun sadar enggak sih kalau kita terlalu sering ngopi di coffee shop, gaji kita bakal cepat ludes.
Begini, sekarang kita proyeksikan, rata-rata harga kopi di kafe dibanderol mulai dari Rp25.000 - Rp50.000. Dalam sepekan, umpamanya, kita mendatangi coffee shop sebanyak tiga kali, dengan membeli harga kopi termurah Rp25.000. Alhasil kita sudah mengeluarkan Rp75.000 untuk kebiasaan ini.
Meski begitu, bukan berarti kita dilarang ngopi di kafe. Akan tetapi ada baiknya kebiasaan ini dikontrol agar tidak mengganggu keuangan. Selain itu betapa bijaknya, apabila kita sudah menyiapkan anggaran khusus untuk ngopi, sehingga tidak menguras gaji. Cara lainnya, kita juga bisa menghemat dengan membeli kopi saset.
Begini, sekarang kita proyeksikan, rata-rata harga kopi di kafe dibanderol mulai dari Rp25.000 - Rp50.000. Dalam sepekan, umpamanya, kita mendatangi coffee shop sebanyak tiga kali, dengan membeli harga kopi termurah Rp25.000. Alhasil kita sudah mengeluarkan Rp75.000 untuk kebiasaan ini.
Meski begitu, bukan berarti kita dilarang ngopi di kafe. Akan tetapi ada baiknya kebiasaan ini dikontrol agar tidak mengganggu keuangan. Selain itu betapa bijaknya, apabila kita sudah menyiapkan anggaran khusus untuk ngopi, sehingga tidak menguras gaji. Cara lainnya, kita juga bisa menghemat dengan membeli kopi saset.
2. Tidak bawa air minum
Kelihatannya sepele banget sih, cuma persoalan air minum. Akan tetapi perlu dipahami bila kita tidak membawa air minum ketika ngantor atau ke tempat lain, maka kita mesti siap-siap mengeluarkan uang untuk membeli air kemasan di warung atau minimarket. Memangnya zaman kerajaan Majapahit? Di mana kita bisa meminum air langsung dari mata air. Pada era sekarang tidak ada yang gratis, termasuk untuk urusan air minum.
Untuk menyiasati hal tersebut, maka sebaiknya sebelum berangkat ke kantor, maka kita wajib membawa botol berisi air dari rumah. Dengan begitu kita bisa menghemat pengeluaran, tidak perlu lagi membeli air mineral di luar. Selain itu, ketika kehabisan air, kita dapat mengisi ulangnya di sekolah atau tempat kerja.
Untuk menyiasati hal tersebut, maka sebaiknya sebelum berangkat ke kantor, maka kita wajib membawa botol berisi air dari rumah. Dengan begitu kita bisa menghemat pengeluaran, tidak perlu lagi membeli air mineral di luar. Selain itu, ketika kehabisan air, kita dapat mengisi ulangnya di sekolah atau tempat kerja.
3. Rokok
Sudah jadi rahasia umum, bila merokok itu selain tidak menyehatkan, juga bikin gaji kita cepat ludes. Terlebih setiap tahun harga rokok terus mengalami kenaikan. Saat ini rata-rata harga rokok di pasaran berada pada kisaran Rp10.000 - Rp30.000 per bungkus.
Itu artinya jika kita merokok sebungkus sehari, maka puluhan ribu sudah pasti keluar dari kantong. Belum lagi jika diakumulasikan dalam perbulan, berapa banyak bungkus rokok yang dihabiskan.Bisa jadi ratusan ribu hanya untuk kepulan asap.
Kebiasaan sepele dan tidak menyehatkan ini, sudah waktunya dikurangi, atau bila memungkinkan dihentikan agar gaji kita tidak cepat raib. Selain itu juga kita menjadi lebih sehat, serta tidak merugikan orang lain karena asap tersebut.
Itu artinya jika kita merokok sebungkus sehari, maka puluhan ribu sudah pasti keluar dari kantong. Belum lagi jika diakumulasikan dalam perbulan, berapa banyak bungkus rokok yang dihabiskan.Bisa jadi ratusan ribu hanya untuk kepulan asap.
Kebiasaan sepele dan tidak menyehatkan ini, sudah waktunya dikurangi, atau bila memungkinkan dihentikan agar gaji kita tidak cepat raib. Selain itu juga kita menjadi lebih sehat, serta tidak merugikan orang lain karena asap tersebut.
4. Sering belanja online
Banyaknya godaan di marketplace apalagi di tanggal kembar biasanya jadi faktor kenapa gaji cepat habis. Apalagi, saat tiba tanggal gajian, banyak di antara kita segera meluncur ke pusat perbelanjaan membeli barang idaman, atau men-checkout wishlist yang sudah lama tersimpan. Bila belanja ini terkait barang kebutuhan, hal itu tidak jadi masalah.
Namun jika belanja ini karena bersifat impulsif, sedang berjalan di mal, atau menjelajah marketplace, tertarik pada suatu barang. Kemudian segera membelinya, tanpa mempertimbangkan hal lainnya. Apabila tidak dikendalikan, kebiasaan sepele ini akan menguras gaji kita. Kuy, lebih bijak lagi dalam berbelanja.
Namun jika belanja ini karena bersifat impulsif, sedang berjalan di mal, atau menjelajah marketplace, tertarik pada suatu barang. Kemudian segera membelinya, tanpa mempertimbangkan hal lainnya. Apabila tidak dikendalikan, kebiasaan sepele ini akan menguras gaji kita. Kuy, lebih bijak lagi dalam berbelanja.
5. Tidak bawa bekal makan
Salah satu penyebab gaji kita cepat ludes adalah tidak bawa bekal makan. Saat kita memutuskan untuk membeli makan di luar, maka sudah pasti kita mengeluarkan uang minimal Rp20.000 untuk satu porsi makan. Itu baru makan siang. Belum makan malam.
Kebiasaan remeh ini jika dibiarkan maka turut berkontribusi pada cepat surutnya gaji kita. Untuk itu, mulai sekarang, yuk bawa bekal dari rumah. Selain lebih hemat, kebiasaan bawa bekal juga menyehatkan, karena kita dapat menentukan sendiri bahan makanannya.
Kebiasaan remeh ini jika dibiarkan maka turut berkontribusi pada cepat surutnya gaji kita. Untuk itu, mulai sekarang, yuk bawa bekal dari rumah. Selain lebih hemat, kebiasaan bawa bekal juga menyehatkan, karena kita dapat menentukan sendiri bahan makanannya.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.