Genhype Perlu Tahu, 4 Tanaman Endemik Indonesia Ini Terancam Punah
11 March 2022 |
21:42 WIB
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dengan kekayaan jenis flora dan faunanya. Memiliki hutan tropis dengan luas mencapai 143 juta hektare, negara ini adalah rumah untuk sejumlah tanaman endemik. Namun, Genhype perlu tahu bahwa beberapa di antaranya terancam punah.
Jumlah tanaman endemik di dalam negeri terus berkurang akibat beberapa faktor seperti kebakaran hutan, pengambilan sumber daya alam secara liar yang tidak terkontrol, serta alih fungsi lahan.
PT Pupuk Kalimantan Timur mencatat saat ini ada setidaknya empat tanaman endemik di Indonesia yang keberadaannya terancam punah dan perlu dilakukan upaya penyelamatan. Simak informasinya di bawah ini:
Jumlah tanaman endemik di dalam negeri terus berkurang akibat beberapa faktor seperti kebakaran hutan, pengambilan sumber daya alam secara liar yang tidak terkontrol, serta alih fungsi lahan.
PT Pupuk Kalimantan Timur mencatat saat ini ada setidaknya empat tanaman endemik di Indonesia yang keberadaannya terancam punah dan perlu dilakukan upaya penyelamatan. Simak informasinya di bawah ini:
1. Acung Jangkung
Amorphophallus decus-silvae Backer & Alderw atau lebih dikenal dengan acung jangkung merupakan tanaman endemik jenis bunga bangkai yang hanya dapat ditemukan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat.
Acung jangkung dapat memiliki tinggi mencapai 2 meter - 3,5 meter dengan warna tangkai daun ke abu-abuan dengan totol acak berwarna coklat tua. Sebagaimana bunga bangkai pada umumnya, acung jangkung akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat ketika mekar.
Jumlahnya diperkirakan kurang dari 10.000 tanaman yang tumbuh di alam pada saat ini. Selain karena kurangnya pembudidayaan, maraknya peralihan fungsi kawasan juga menjadi penyebab terancamnya keberadaan acung jangkung di habitatnya.
Acung jangkung dapat memiliki tinggi mencapai 2 meter - 3,5 meter dengan warna tangkai daun ke abu-abuan dengan totol acak berwarna coklat tua. Sebagaimana bunga bangkai pada umumnya, acung jangkung akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat ketika mekar.
Jumlahnya diperkirakan kurang dari 10.000 tanaman yang tumbuh di alam pada saat ini. Selain karena kurangnya pembudidayaan, maraknya peralihan fungsi kawasan juga menjadi penyebab terancamnya keberadaan acung jangkung di habitatnya.
2. Pohon Palahlar
Pohon dengan nama latin Dipterocarpus littoralis Blume merupakan tanaman endemik dari Pulau Nusakambangan. Dengan tinggi mencapai 35 meter, pohon ini berpotensi menjadi penghasil kayu komersial yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, pohon palahlar juga bermanfaat sebagai tanaman obat, terutama di bagian kulit kayu dan daun yang memiliki khasiat sebagai anti-bacterial.
Pembalakan liar menjadi salah satu penyebab populasi dan persebaran pohon ini mengalami pengurangan.
3. Kantong Semar
Tanaman dengan nama latin Nepenthaceae lebih dikenal dengan sebutan kantong semar lantaran memiliki bentuk seperti kantong.
Tanaman ini hanya ditemukan di beberapa wilayah di Kalimantan Barat, dan menjadikannya sebagai tanaman endemik. Dengan bentuknya yang unik, kantong semar banyak dikembang biakkan sebagai tanaman hias yang cantik.
Untuk diketahui, pertumbuhan tanaman ini relatif lambat. Perburuan liar dan kerusakan habitat asli lantaran salah satunya karena kebakaran hutan membuat populasi tanaman ini makin sedikit dan keberadaannya terancam.
4. Anggrek Hitam
Anggrek hitam atau Coelogyne pandurata L. merupakan salah satu flora endemik atau tumbuhan unik yang hanya tumbuh di daerah tertentu di wilayah Kalimantan, di antaranya adalah Kalimantan Timur.
Anggrek ini sebenarnya tidak sepenuhnya berwarna hitam. Hanya bagian labellum atau lidah bunga yang berwarna hitam, sedangkan kelopak bunga berwarna hijau kekuningan.
Dengan bunga berbentuk tangkai, anggrek ini memiliki pesonanya sendiri terlebih lagi dengan aromanya yang khas. Tumbuhan ini hidup bergerombol membentuk rumpun yang tumbuh di habitat yang relatif lembap dan rajin berbunga.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.