Yuk Intip Cara Pemilik Bisnis Kuliner Tekan Biaya Operasional
02 March 2022 |
21:04 WIB
Tak dimungkiri pandemi Covid-19 telah menghantam berbagai lini usaha, termasuk para pelaku usaha kuliner yang pada akhirnya terpaksa harus gulung tikar. Ini sejalan dengan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang mencatat lebih dari 1.000 restoran tutup permanen sejak pandemi melanda Tanah Air pada Maret 2020 hingga Juli 2021.
Namun, di tengah tantangan tersebut pelaku usaha ditantang untuk tetap survive dengan melakukan berbagai cara. Mulai dari mengurangi jumlah karyawan, memangkas pilihan menu, hingga mengubah model bisnis menjadi daring sehingga dapat menghemat biaya operasional.
Founder Kebab Baba Rafi Indonesia, Nilam Sari mengakui banyak tantangan yang harus dia hadapi selama pandemi adalah bagaimana agar dapat menjaga bisnisnya tetap efisien dengan menekan biaya operasional.
Terlebih pada masa itu banyak aktivitas yang terhenti dan berdampak pada terganggunya rantai pasokan bahan baku makanan, apalagi saat banyak bisnis kesulitan cashflow.
"Ketika supplier utama darurat cashflow maka proses jual beli bahan baku tidak bisa berjalan seperti biasa, menjadi tantangan bagi pebisnis F&B untuk mencari alternatif pemasok bahan baku yang efisien bagi perusahaan dan tentu sesuai kualitas,” ucapnya.
Untuk membantu para pemilik restoran menekan biaya operasional, Rona Hartriant Acquisition Lead Food Market Hub, mengatakan manajemen sistem pengadaan bahan baku bisa menjadi solusi.
Dalam sejumlah kasus dari pengguna Food Market Hub, efisiensi bisa mencapai 80 persen. Hal ini dapat membantu bisnis restoran tetap beroperasi di masa pandemi.
“Teknologi Food Market Hub mampu menganalisa harga pokok penjualan makanan secara terperinci dengan menghubungkan sebuah restoran kepada banyak supplier yang sudah menjadi rekan. Hal ini nantinya akan menciptakan ekosistem yang mampu membuat bisnis para pemilik restoran jauh lebih efisien,” ujarnya.
Rona menuturkan, efisiensi yang terjadi akan membuat restoran mampu melakukan penghematan biaya operasional. Bahkan, tak hanya bertahan, pemilik restoran pun bisa lebih berkembang dari sebelumnya.
Editor: Dika Irawan
Namun, di tengah tantangan tersebut pelaku usaha ditantang untuk tetap survive dengan melakukan berbagai cara. Mulai dari mengurangi jumlah karyawan, memangkas pilihan menu, hingga mengubah model bisnis menjadi daring sehingga dapat menghemat biaya operasional.
Founder Kebab Baba Rafi Indonesia, Nilam Sari mengakui banyak tantangan yang harus dia hadapi selama pandemi adalah bagaimana agar dapat menjaga bisnisnya tetap efisien dengan menekan biaya operasional.
Terlebih pada masa itu banyak aktivitas yang terhenti dan berdampak pada terganggunya rantai pasokan bahan baku makanan, apalagi saat banyak bisnis kesulitan cashflow.
"Ketika supplier utama darurat cashflow maka proses jual beli bahan baku tidak bisa berjalan seperti biasa, menjadi tantangan bagi pebisnis F&B untuk mencari alternatif pemasok bahan baku yang efisien bagi perusahaan dan tentu sesuai kualitas,” ucapnya.
Untuk membantu para pemilik restoran menekan biaya operasional, Rona Hartriant Acquisition Lead Food Market Hub, mengatakan manajemen sistem pengadaan bahan baku bisa menjadi solusi.
Dalam sejumlah kasus dari pengguna Food Market Hub, efisiensi bisa mencapai 80 persen. Hal ini dapat membantu bisnis restoran tetap beroperasi di masa pandemi.
“Teknologi Food Market Hub mampu menganalisa harga pokok penjualan makanan secara terperinci dengan menghubungkan sebuah restoran kepada banyak supplier yang sudah menjadi rekan. Hal ini nantinya akan menciptakan ekosistem yang mampu membuat bisnis para pemilik restoran jauh lebih efisien,” ujarnya.
Rona menuturkan, efisiensi yang terjadi akan membuat restoran mampu melakukan penghematan biaya operasional. Bahkan, tak hanya bertahan, pemilik restoran pun bisa lebih berkembang dari sebelumnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.