Simak Kiat Jitu Anti Kena Tipu Atas Nama Bank
01 March 2022 |
20:12 WIB
Melakukan berbagai macam aktivitas secara daring sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, mulai dari aktivitas belajar, belanja hingga perbankan dilakukan secara digital. Meski demikian, pengguna harus berhati-hati dan memastikan situs internet yang dikunjungi aman dan terpercaya.
Pasalnya, kejahatan siber semakin banyak dan menjadi ancaman bagi pengguna internet. Penipuan mengatasnamakan bank adalah salah satu kejahatan siber yang marak terjadi. Biasanya para penipu akan mengatasnamakan bank dengan menelepon atau mengirimkan SMS berisi link scam, dan meminta data pribadi dengan iming-iming manfaat-manfaat produk perbankan atau blokir transaksi yang sebenarnya tidak kamu lakukan.
Scam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan skema penipuan bisnis untuk mengambil uang atau barang lainnya. Pelaku dari kejahatan scam biasanya menggunakan website palsu untuk mencuri informasi pribadi dan menyalahgunakannya untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Banyaknya pengguna media sosial yang lengah, memberikan scammer celah untuk melancarkan aksinya. Scammer bisa bekerja secara individual maupun kelompok dan kejahatan ini juga tersebar di seluruh dunia. Beberapa bagian dari kejahatan scam yakni phising, penipuan donasi, catfish, dan penipuan berhadiah.
Digital Business Head Bank OCBC NISP, Rudy Hamdani, dalam keterangan tertulisnya memberikan dua tip untuk menjaga rekening bank tetap aman dan membedakan tautan yang palsu dan asli.
2. Pastikan untuk mengakses alamat situs resmi bank sebelum bertransaksi internet banking. Agar lebih aman, kalian dapat melakukan transaksi melalui aplikasi resmi bank tersebut.
3. Jangan membocorkan informasi pribadi seperti; User ID & password mobile banking/internet banking, PIN kartu ATM, One Time Password (OTP), CVV Kartu Kredit atau Kartu Debit dan Tanggal masa berlaku kartu.
“Nah ini ya yang terpenting, jangan pernah memasukkan informasi diatas ke dalam tautan atau link suatu situs yang dikirimkan melalui email, aplikasi chat seperti WhatsApp maupun SMS,” kata Rudy.
4. Pantau dengan cermat notifikasi transaksi, dan laporkan pembayaran yang tidak sah sesegera mungkin.
(Baca juga: Kian Marak Kasus Kebocoran Data, Begini Rekomendasi Pakar Keamanan Siber)
Lalu, modus penipuan online dengan mengatasnamakan bank saat ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengklik link atau tautan tertentu. Setelah mengklik tautan tersebut, kalian bisa kehilangan akun media sosial, data pribadi bahkan dana di rekening tabungan. Agar terhindar dari hal tersebut, berikut 3 cara membedakan tautan yang asli dan palsu.
Editor: Gita
Pasalnya, kejahatan siber semakin banyak dan menjadi ancaman bagi pengguna internet. Penipuan mengatasnamakan bank adalah salah satu kejahatan siber yang marak terjadi. Biasanya para penipu akan mengatasnamakan bank dengan menelepon atau mengirimkan SMS berisi link scam, dan meminta data pribadi dengan iming-iming manfaat-manfaat produk perbankan atau blokir transaksi yang sebenarnya tidak kamu lakukan.
Scam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan skema penipuan bisnis untuk mengambil uang atau barang lainnya. Pelaku dari kejahatan scam biasanya menggunakan website palsu untuk mencuri informasi pribadi dan menyalahgunakannya untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Banyaknya pengguna media sosial yang lengah, memberikan scammer celah untuk melancarkan aksinya. Scammer bisa bekerja secara individual maupun kelompok dan kejahatan ini juga tersebar di seluruh dunia. Beberapa bagian dari kejahatan scam yakni phising, penipuan donasi, catfish, dan penipuan berhadiah.
Digital Business Head Bank OCBC NISP, Rudy Hamdani, dalam keterangan tertulisnya memberikan dua tip untuk menjaga rekening bank tetap aman dan membedakan tautan yang palsu dan asli.
Kiat agar rekening bank aman
1. Jika menerima telepon/SMS/email/pesan di media sosial, pastikan akun tersebut telah terverifikasi. Contoh jika di platform Instagram, ada tanda centang biru di nama akun tersebut. Jika ada keraguan, maka bisa menghubungi call center resmi bank tersebut.2. Pastikan untuk mengakses alamat situs resmi bank sebelum bertransaksi internet banking. Agar lebih aman, kalian dapat melakukan transaksi melalui aplikasi resmi bank tersebut.
3. Jangan membocorkan informasi pribadi seperti; User ID & password mobile banking/internet banking, PIN kartu ATM, One Time Password (OTP), CVV Kartu Kredit atau Kartu Debit dan Tanggal masa berlaku kartu.
“Nah ini ya yang terpenting, jangan pernah memasukkan informasi diatas ke dalam tautan atau link suatu situs yang dikirimkan melalui email, aplikasi chat seperti WhatsApp maupun SMS,” kata Rudy.
4. Pantau dengan cermat notifikasi transaksi, dan laporkan pembayaran yang tidak sah sesegera mungkin.
Ilustrasi (Dok. Pickawood/Unsplash)
Lalu, modus penipuan online dengan mengatasnamakan bank saat ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengklik link atau tautan tertentu. Setelah mengklik tautan tersebut, kalian bisa kehilangan akun media sosial, data pribadi bahkan dana di rekening tabungan. Agar terhindar dari hal tersebut, berikut 3 cara membedakan tautan yang asli dan palsu.
1. Periksa tautan
Hati-hati jika ada salah penamaan kata pada link atau tautan tersebut seperti hilang satu huruf atau mengganti huruf yang lain. Jangan sampai terkecoh. Penipu bisa membuat website dengan tampilan yang serupa dengan website asli, dan alamat link bisa sangat mirip.2. Perhatikan pengirim tautan
Jangan sembarangan mengklik link dari pesan mencurigakan melalui SMS/Whatsapp/Email atau Sosial Media dari orang yang tidak dikenal atau akun mencurigakan.3. Ketik ulang tautan
Untuk bertransaksi perbankan yang aman, ketik ulang link atau tautan langsung di browser untuk mengurangi risiko penipuan.Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.