TikTok Luncurkan Fitur Pusat Literasi Digital
26 February 2022 |
20:24 WIB
Edukasi internet sehat terus berlanjut seiring dengan perkembangan teknologi di sekitar kita. Seperti yang kita ketahui, usia pengguna internet makin muda sehingga yang dibutuhkan sekarang bukan hanya sistem keamanan dunia maya yang mumpuni tetapi pemahaman akan internet sehat jadi lebih penting.
Dalam rangka merayakan Hari Internet Aman Dunia yang jatuh pada bulan Februari, TikTok meluncurkan fitur Pusat Literasi Digital yang tersedia di dalam aplikasi (in-app).
Bersamaan dengan peluncuran fitur ini, TikTok berkolaborasi dengan Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA Foundation), sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada keselamatan dan perlindungan generasi muda pada lingkup digital, untuk mendorong pemanfaatan fitur keamanan yang tersedia pada aplikasi untuk melindungi diri mereka dan orang lain secara daring, selagi menikmati pengalaman di dunia maya.
Menurut laporan UNICEF, setidaknya 30 juta anak dan remaja di Indonesia adalah pengguna internet. Ada begitu banyak hal yang disukai tentang konektivitas, tetapi internet juga sering disalahgunakan setiap hari.
Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid, menjelaskan bahwa fitur ini disusun dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dialami oleh pengguna di Indonesia, misalnya tentang menjaga identitas pribadi atau perundungan siber.
"Kami juga terus berusaha untuk menghadirkan sumber daya kesejahteraan digital untuk para komunitas lokal demi memastikan bahwa pengguna memiliki bekal informasi yang cukup untuk menghadapi lanskap digital yang terus berkembang," katanya.
Pusat Literasi Digital ini berfungsi sebagai portal satu atap yang berisi semua inisiatif edukasi TikTok seputar kesehatan mental, kesehatan siber, keselamatan pengguna, tantangan yang berpotensi berbahaya, dan topik terkait literasi digital lainnya.
Fitur ini juga akan menghadirkan berbagai tip menarik seputar literasi digital mulai dari video, kuis, dan konten edukasi berbasis skenario. Sumber daya yang disediakan ini dirancang untuk memberdayakan pengguna untuk lebih cerdas dalam menanggapi konten online yang beredar sebelum ikut terlibat.
Selain itu, sumber daya ini juga ingin melengkapi pengguna dengan sarana untuk mengenali serta melaporkan konten yang tidak sesuai apabila pengguna menemukan konten sejenis di platform TikTok.
TikTok turut memperkuat langkah dalam melawan tantangan online yang berpotensi membahayakan pengguna.
Langkah tersebut antara lain dengan menghadirkan teknologi yang langsung memperingati tim keamanan jika terjadi lonjakan pelanggaran konten yang berkaitan dengan tagar tertentu, serta inisiatif pengaturan privasi yang membatasi penggunaan aplikasi untuk pengguna di bawah usia 16 tahun demi menciptakan pengalaman yang sesuai dengan usia pengguna.
Panduan dan konten internet sehat dapat diakses melalui melalui tagar #thinkbe4youdo dan #SaferTogether serta tersedia di Pusat Literasi Digital yang dapat diakses melalui tab Discover di platform TikTok.
Editor: M R Purboyo
Dalam rangka merayakan Hari Internet Aman Dunia yang jatuh pada bulan Februari, TikTok meluncurkan fitur Pusat Literasi Digital yang tersedia di dalam aplikasi (in-app).
Bersamaan dengan peluncuran fitur ini, TikTok berkolaborasi dengan Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA Foundation), sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada keselamatan dan perlindungan generasi muda pada lingkup digital, untuk mendorong pemanfaatan fitur keamanan yang tersedia pada aplikasi untuk melindungi diri mereka dan orang lain secara daring, selagi menikmati pengalaman di dunia maya.
Menurut laporan UNICEF, setidaknya 30 juta anak dan remaja di Indonesia adalah pengguna internet. Ada begitu banyak hal yang disukai tentang konektivitas, tetapi internet juga sering disalahgunakan setiap hari.
Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid, menjelaskan bahwa fitur ini disusun dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dialami oleh pengguna di Indonesia, misalnya tentang menjaga identitas pribadi atau perundungan siber.
"Kami juga terus berusaha untuk menghadirkan sumber daya kesejahteraan digital untuk para komunitas lokal demi memastikan bahwa pengguna memiliki bekal informasi yang cukup untuk menghadapi lanskap digital yang terus berkembang," katanya.
Fitur Pusat Literasi Digital TikTok. (Dok. TikTok/tangkapan layar)
Fitur ini juga akan menghadirkan berbagai tip menarik seputar literasi digital mulai dari video, kuis, dan konten edukasi berbasis skenario. Sumber daya yang disediakan ini dirancang untuk memberdayakan pengguna untuk lebih cerdas dalam menanggapi konten online yang beredar sebelum ikut terlibat.
Selain itu, sumber daya ini juga ingin melengkapi pengguna dengan sarana untuk mengenali serta melaporkan konten yang tidak sesuai apabila pengguna menemukan konten sejenis di platform TikTok.
TikTok turut memperkuat langkah dalam melawan tantangan online yang berpotensi membahayakan pengguna.
Langkah tersebut antara lain dengan menghadirkan teknologi yang langsung memperingati tim keamanan jika terjadi lonjakan pelanggaran konten yang berkaitan dengan tagar tertentu, serta inisiatif pengaturan privasi yang membatasi penggunaan aplikasi untuk pengguna di bawah usia 16 tahun demi menciptakan pengalaman yang sesuai dengan usia pengguna.
Panduan dan konten internet sehat dapat diakses melalui melalui tagar #thinkbe4youdo dan #SaferTogether serta tersedia di Pusat Literasi Digital yang dapat diakses melalui tab Discover di platform TikTok.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.