Pusat Operasi Pengendali LRT Jabodebek Diaktivasi
25 February 2022 |
18:06 WIB
LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) akan beroperasi pada Agustus 2022 dengan sistem otomatis. Pusat Pengendali Operasi (Operation Control Center/OCC) yang akan memantau dan mengatur operasi transportasi tersebut telah diaktivasi.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo menuturkan, OCC adalah bagian penting dalam operasional sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). “Seluruh pemantauan dan pengaturan operasi LRT Jabodebek dilakukan dari OCC." ujar Didiek.
Aktivasi OCC membuat perusahaan untuk sementara bisa melakukan pengaturan dan pemantauan fasilitas operasi di jalur LRT Jabodebek. Namun, pihaknya belum ke pergerakan kereta.
Dia berharap rangkaian uji integrasi antara persinyalan dan sarana bisa diselesaikan pada pertengahan Maret tahun ini. Jika integrasi tersebut dapat terselesaikan, operasional otomatis kereta LRT Jabodebek akan makin dekat untuk bisa terwujud.
Untuk diketahui, sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis. Namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
Kemudian, untuk memastikan kereta yang akan berjalan otomatis tersebut dapat tetap aman, akan terdapat Automatic Train Protection (ATP) dan interlocking & zone controller pada moda transportasi tersebut.
Dengan keberadaan ATP, LRT Jabodebek akan terlindungi dari overspeed atau kecepatan yang berlebihan, dan memiliki jaminan pengereman yang andal.
Adapun interlocking dan zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.
Secara umum, progres pembangunan sampai dengan Februari 2022 telah mencapai 80,27 persen dengan pembangunan Depo LRT Jabodebek mencapai 77 persen.
Editor: Fajar Sidik
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo menuturkan, OCC adalah bagian penting dalam operasional sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). “Seluruh pemantauan dan pengaturan operasi LRT Jabodebek dilakukan dari OCC." ujar Didiek.
Aktivasi OCC membuat perusahaan untuk sementara bisa melakukan pengaturan dan pemantauan fasilitas operasi di jalur LRT Jabodebek. Namun, pihaknya belum ke pergerakan kereta.
Dia berharap rangkaian uji integrasi antara persinyalan dan sarana bisa diselesaikan pada pertengahan Maret tahun ini. Jika integrasi tersebut dapat terselesaikan, operasional otomatis kereta LRT Jabodebek akan makin dekat untuk bisa terwujud.
Untuk diketahui, sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis. Namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
Kemudian, untuk memastikan kereta yang akan berjalan otomatis tersebut dapat tetap aman, akan terdapat Automatic Train Protection (ATP) dan interlocking & zone controller pada moda transportasi tersebut.
Dengan keberadaan ATP, LRT Jabodebek akan terlindungi dari overspeed atau kecepatan yang berlebihan, dan memiliki jaminan pengereman yang andal.
Adapun interlocking dan zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.
Secara umum, progres pembangunan sampai dengan Februari 2022 telah mencapai 80,27 persen dengan pembangunan Depo LRT Jabodebek mencapai 77 persen.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.