3 Metode Diet Intermittent Fasting Ini Patut Dicoba
16 February 2022 |
16:13 WIB
Intermittent fasting atau yang dikenal juga dengan diet puasa adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Dibandingkan dengan istilah diet yang biasanya merujuk pada pengurangan dan pembatasan makan, metode satu ini cenderung lebih mengatur kebiasaan makan.
Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi cenderung mengatur kapan kamu makan dan kapan harus berhenti makan alias puasa.
Ada banyak bentuk diet puasa yang beberapa di antaranya merupakan yang paling praktis daripada yang lain. Menurut sebuah studi yang diterbitkan JAMA Network baru-baru ini, terdapat tiga metode diet puasa yang terbukti sangat efektif yakni puasa alternatif, diet 5:2 dan makan dengan batasan waktu.
“Semuanya dapat membantu penurunan berat badan yang efektif untuk orang dengan obesitas,” ujar Krista Varady, PhD, rekan penulis studi dan profesor nutrisi di University of Illinois, Chicago, dikutip dari Eat This, Not That!, Rabu (16/2/2022).
"Triknya adalah memastikan kamu tetap makan sehat pada hari-hari ketika kamu tidak berpuasa," kata Heather Hanks, MS CAM, ahli gizi dan penasehat medis di Medical Solutions BCN.
Hanks mengatakan jika kamu terlalu banyak mengonsumsi kalori dari gula dan karbohidrat, kamu akan membuang kadar insulin dan hormon rasa lapar dan akhirnya menyimpan lebih banyak glikogen daripada yang dibakar.
Seperti namanya,diet 5:2 menuntut pengikutnya untuk makan rutin selama lima hari, dan menurunkan jumlah asupan kalori secara drastis pada dua hari lainnya. Target diet 5:2 adalah memangkas asupan kalori menjadi hanya seperempat dari total asupan kalori rutin.
Misalnya, target kalori harian seseorang sebesar 2.000 kalori. Maka, pada dua hari "puasa", orang tersebut hanya bisa mengonsumsi sebesar 500 kalori. Hal terpenting, dua hari puasa tersebut jangan sampai berurutan.
Misalnya, lakukan setiap Senin dan Kamis atau Rabu dan Sabtu. Sebab, tubuh tetap memerlukan kalori dan nutrisi untuk bisa berfungsi dengan optimal. Namun, asupan makanan yang dipilih tak dibatasi.
Cara ini bisa membuat pengikutnya lebih puas dengan pola makan mereka, karena tidak dibatasi terlalu ketat. Meski begitu, bukan berarti bisa makan sebebas-bebasnya pada lima hari sisanya. Tetaplah berlakukan pola makan sehat, serta menghindari makanan olahan atau bergula.
(Baca juga: Pengin Diet Cara Sehat? Gampang Kok, Ikuti Aja Langkah-Langkah Simpel Ini)
Diet dengan metode makan pada kurun waktu tertentu ini dinilai paling praktis dan bisa dijalani oleh siapapun. Jika dilakukan secara benar dengan puasa semalaman setiap hari antara 12-14 jam, maka manfaatnya bisa diperoleh dalam jangka panjang tanpa menimbulkan efek samping.
Editor: Fajar Sidik
Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi cenderung mengatur kapan kamu makan dan kapan harus berhenti makan alias puasa.
Ada banyak bentuk diet puasa yang beberapa di antaranya merupakan yang paling praktis daripada yang lain. Menurut sebuah studi yang diterbitkan JAMA Network baru-baru ini, terdapat tiga metode diet puasa yang terbukti sangat efektif yakni puasa alternatif, diet 5:2 dan makan dengan batasan waktu.
“Semuanya dapat membantu penurunan berat badan yang efektif untuk orang dengan obesitas,” ujar Krista Varady, PhD, rekan penulis studi dan profesor nutrisi di University of Illinois, Chicago, dikutip dari Eat This, Not That!, Rabu (16/2/2022).
1. Puasa alternatif
Orang-orang yang menjalani puasa hari alternatif mematuhi jadwal secara bergantian antara makan dan puasa. Mereka yang mematuhi diet ini bergantian antara satu hari makan dan satu hari puasa, yang biasanya mencakup makanan 500 kalori."Triknya adalah memastikan kamu tetap makan sehat pada hari-hari ketika kamu tidak berpuasa," kata Heather Hanks, MS CAM, ahli gizi dan penasehat medis di Medical Solutions BCN.
Hanks mengatakan jika kamu terlalu banyak mengonsumsi kalori dari gula dan karbohidrat, kamu akan membuang kadar insulin dan hormon rasa lapar dan akhirnya menyimpan lebih banyak glikogen daripada yang dibakar.
Ilustrasi (Dok. Jannis Brandt/Unsplash)
2. Diet 5:2
Seperti namanya,diet 5:2 menuntut pengikutnya untuk makan rutin selama lima hari, dan menurunkan jumlah asupan kalori secara drastis pada dua hari lainnya. Target diet 5:2 adalah memangkas asupan kalori menjadi hanya seperempat dari total asupan kalori rutin. Misalnya, target kalori harian seseorang sebesar 2.000 kalori. Maka, pada dua hari "puasa", orang tersebut hanya bisa mengonsumsi sebesar 500 kalori. Hal terpenting, dua hari puasa tersebut jangan sampai berurutan.
Misalnya, lakukan setiap Senin dan Kamis atau Rabu dan Sabtu. Sebab, tubuh tetap memerlukan kalori dan nutrisi untuk bisa berfungsi dengan optimal. Namun, asupan makanan yang dipilih tak dibatasi.
Cara ini bisa membuat pengikutnya lebih puas dengan pola makan mereka, karena tidak dibatasi terlalu ketat. Meski begitu, bukan berarti bisa makan sebebas-bebasnya pada lima hari sisanya. Tetaplah berlakukan pola makan sehat, serta menghindari makanan olahan atau bergula.
(Baca juga: Pengin Diet Cara Sehat? Gampang Kok, Ikuti Aja Langkah-Langkah Simpel Ini)
3. Makan dengan batasan waktu.
Tidak ada batasan kalori dalam pemberian makan yang dibatasi waktu, tetapi pengikut metode ini hanya boleh makan selama waktu yang telah ditentukan misalnya empat hingga 10 jam dalam sehari. Setelah itu, mereka harus puasa.Diet dengan metode makan pada kurun waktu tertentu ini dinilai paling praktis dan bisa dijalani oleh siapapun. Jika dilakukan secara benar dengan puasa semalaman setiap hari antara 12-14 jam, maka manfaatnya bisa diperoleh dalam jangka panjang tanpa menimbulkan efek samping.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.