3 Infrastruktur Ini Mendukung Kerja Jarak Jauh Lebih Produktif
16 February 2022 |
08:34 WIB
Pola kerja jarak jauh telah menjadi hal yang umum dalam beberapa waktu terakhir. Didorong oleh pandemi yang menyebabkan peralihan berbagai aktivitas harian ke ranah daring. Model kerja ini juga diprediksi akan terus bertahan pada masa mendatang.
Perusahaan transformasi digital dan otomasi, Schneider Electric, menyebut bahwa model kerja jarak jauh yang telah menjadi kebiasaan baru harus dibangun dengan landasan ekosistem kerja yang kolaboratif dan mendukung produktivitas.
Dalam rilis resminya, Schneider mengatakan bahwa terdapat tiga faktor kunci untuk membangun ekosistem operasional kerja jarak jauh yang memungkinkan konektivitas dan produktivitas, yakni industrial cloud computing, digital collaboration, dan artificial intelligence.
Cloud memungkinkan pekerja untuk mengakses data dan analitik secara terintegrasi. Ketika data disajikan dalam satu platform yang sama, hal tersebut akan membantu pekerja melakukan kolaborasi dengan lebih mulus kendati terhalang oleh jarak fisik.
Penyediaan platform perangkat lunak yang dapat disesuaikan perlu juga menjadi perhatian untuk memungkinkan kolaborasi virtual dari para pekerja. Selain itu, bisa juga dibuat untuk kolaborasi dengan pihak lain di luar perusahaan atau organisasi yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Disini lah kecerdasan buatan (artificial intelligence) mengambil peran. Teknologi AI yang saat ini banyak berbasis cloud memungkinkan pengolahan data dalam skala besar dan mengerjakan tugas repetitif sehingga pegawai bisa fokus pada pekerjaan yang lebih esensial.
Editor : Fajar Sidik
Perusahaan transformasi digital dan otomasi, Schneider Electric, menyebut bahwa model kerja jarak jauh yang telah menjadi kebiasaan baru harus dibangun dengan landasan ekosistem kerja yang kolaboratif dan mendukung produktivitas.
Dalam rilis resminya, Schneider mengatakan bahwa terdapat tiga faktor kunci untuk membangun ekosistem operasional kerja jarak jauh yang memungkinkan konektivitas dan produktivitas, yakni industrial cloud computing, digital collaboration, dan artificial intelligence.
1. Industrial Cloud Computing
Dalam proses kerja remote, menyediakan akses ke data dengan cara yang aman dan cepat menjadi salah satu faktor penting untuk mendorong hasil kerja yang efektif. Untuk itu, teknologi komputasi awan (cloud computing) memiliki peranan yang vital.Cloud memungkinkan pekerja untuk mengakses data dan analitik secara terintegrasi. Ketika data disajikan dalam satu platform yang sama, hal tersebut akan membantu pekerja melakukan kolaborasi dengan lebih mulus kendati terhalang oleh jarak fisik.
2. Digital Collaboration
Dengan makin terhubungnya akses ke data dan informasi penting, perlu juga dibangun kolaborasi digital yang memungkinkan para pekerja saling berinteraksi dan berkomunikasi di dalam satu platform digital yang mudah diakses dan simpel.Penyediaan platform perangkat lunak yang dapat disesuaikan perlu juga menjadi perhatian untuk memungkinkan kolaborasi virtual dari para pekerja. Selain itu, bisa juga dibuat untuk kolaborasi dengan pihak lain di luar perusahaan atau organisasi yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
3. Artificial Intelligence
Selain ketersediaan data dalam jumlah besar yang bisa difasilitasi oleh cloud, pekerja juga membutuhkan teknologi digital untuk dapat mendukung mereka dengan inferensi jarak jauh, prediksi, panduan, dan alat yang dapat menyederhanakan semua hal tersebut.Disini lah kecerdasan buatan (artificial intelligence) mengambil peran. Teknologi AI yang saat ini banyak berbasis cloud memungkinkan pengolahan data dalam skala besar dan mengerjakan tugas repetitif sehingga pegawai bisa fokus pada pekerjaan yang lebih esensial.
Editor : Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.