5 Gejala Omicron pada Kulit yang Patut Diwaspadai

Varian Covid-19 Omicron dengan cepat menyebar di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Sampai hari ini, Senin (7/2/2022), tercatat ada 3.780 kasus positif Omicron di Tanah Air. Beberapa gejala yang menonjol pada Omicron yakni batuk, hidung tersumbat, pilek, sakit kepala dan merasa kelelahan.

Meski demikian, studi yang dilakukan ZOE Covid menemukan beberapa gejala lain Omicron yang tampak pada kulit seperti dilansir dari Express UK berikut ini.
 

1. Covid Toes

Covid Toes telah menjadi gejala Covid yang diketahui terjadi sejak varian Alpha. Covid Toes yakni lesi berwarna ungu atau merah pada kuku atau muncul di sekitar ujung jari kaki. 

Jari kaki bisa tampak merah, ungu, meradang atau terkadang disertai dengan ruam. Kondisi kulit ini bisa terasa perih dan gatal disertai melepuh dan bengkak. Namun, gejala ini dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas di kulit.

2. Bibir pecah-pecah atau sakit

Gejala Omicron sendiri kerap dilaporkan seperti penyakit flu. Hal itu membuat banyak pasien Omicron melaporkan bahwa bibir mereka pecah-pecah atau sakit.
 

3. Kulit kering

Para ahli di CovidSkinSigns menemukan banyak warga Inggris telah melaporkan kulit kering yang menyerupai seperti eksim pada bagian leher dan dada mereka atau bagian tubuh yang terkena sinar matahari.

Ruam ini umumnya berwarna merah muda dan sangat gatal. Kondisi ini, kata para ahli tersebut, bisa muncul kapan saja selama atau setelah infeksi dan biasanya berlangsung lama.
 

4. Biang keringat

Satu gejala Omicron pada kulit juga termasuk biang keringat. Ruam satu ini biasanya mencakup area kecil yang dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Namun, umumnya ditemukan pada tangan, kaki dan siku.

Ruam ini tampak bergelombang dan terasa gatal, serta berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
 

5. Ruam chilblain

Kondisi ruam lain yang sering dilaporkan pada pasien Omicron adalah chilblain. Ruam ini umumnya menghasilkan bercak-bercak nyeri berwarna ungu atau merah yang dapat menonjol sebagai tonjolan-tonjolan pada kulit.

Seringkali orang-orang yang lebih muda melaporkan gejala ini. Meski demikian, kondisi kulit ini tidak disertai dengan gatal.


Editor: Gita