Riset hingga Analisis Fundamental, Ini Tips Memilih Aset Kripto untuk Pemula!
05 February 2022 |
04:21 WIB
Tak sedikit anak muda yang saat ini berinvestasi aset kripto. Namun salah satu risiko yang harus dipahami bahwa aset kripto dapat naik dan turun begitu cepat. Meskipun harga aset kripto ditentukan 100 persen dari pasar, para investor (khususnya pemula) bisa memilih aset kripto melalui analisis fundamental.
Agar tidak merugi, CEO Indodax, Oscar Darmawan, memberikan sejumlah tips bagi pemula yang ingin berinvestasi melalui aset kripto.
Agar tidak merugi, CEO Indodax, Oscar Darmawan, memberikan sejumlah tips bagi pemula yang ingin berinvestasi melalui aset kripto.
1. Lakukan Riset
Oscar menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu tujuannya untuk memahami profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.
“Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasar nya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu,” ujarnya.
Proses riset yang dimaksud adalah mencari tahu terlebih dahulu aset kripto yang akan dibeli, misalnya melalui website. Tidak hanya itu, proses riset yang dimaksud juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto serta teknologi blockchain yang bisa dilakukan di kanal edukasi online dari Indodax, yaitu Indodax Academy
2. Lakukan Screening
Selanjutnya lakukan proses screening. Menurutnya, proses screening terbagi dua. Yang pertama yaitu menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Proses screening yang kedua adalah screening profil resiko kita masing masing.
“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil resiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” tambahnya.
(Baca juga: Ingin Investasi Aset Kripto? Ini Prediksi Nilai Bitcoin dan Etherium Pada 2022)
3. Lakukan Analis Teknikal dan Fundamental
Setelah melakukan proses mini research dan screening dilakukan, para investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. Sedangkan, analisis fundamental yaitu melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya.
“Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto," tuturnya.
Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar. Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya.
Yang kedua ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply-nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Jika permintaan besar namun penawaran nya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik.
Faktor ketiga adalah volume trading nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. Yang keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut. Yang kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.
“Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto," tuturnya.
Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar. Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya.
Yang kedua ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply-nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Jika permintaan besar namun penawaran nya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik.
Faktor ketiga adalah volume trading nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. Yang keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut. Yang kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.
4. Perhatikan Reputasi Kripto
Hal yang tak kalah penting lainnya adalah dengan melihat reputasi kripto, ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut.
Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper-nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko.
Whitepaper sendiri merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri projek kripto tersebut, market nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya seperti apa, penggunaan dana nya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.