Upaya Menggerakkan Ekonomi Digital di Kota Pelajar
04 June 2021 |
15:18 WIB
Genhype, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi perekonomian daerah, salah satunya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk diketahui, perekonomian di wilayah tersebut rata-rata tumbuh 5,47% per tahun selama periode 2010--2019, tetapi mengalami kontraksi hingga 2,69 persen pada tahun lalu.
Kontraksi terjadi pada sebagian besar kategori usaha, terutama yang berbasis mobilitas dan pariwisata. Struktur perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebelum dan selama masa pandemi Covid-19 juga mengalami sedikit perubahan.
Kategori industri pengolahan dan pertanian masih cukup dominan dalam perekonomian dan andilnya sedikit meningkat selama masa pandemi.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary menuturkan, dalam usaha pemulihan ekonomi, masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
“Pemerintah memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter, seyogyanya disambut dengan positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik," tuturnya dalam membuka acara Webinar Creative Talk Pojok Literasi, Geliat Ekonomi Digital Kota Yogya di Tengah Pandemi, belum lama ini dalam keterangannya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh; Regional Manager Link Aja Jateng-DIY, Theodora Gagarina; dan Pendiri Difa Bike, Triyono.
Dalam kesempatan itu, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kemenko Perekonomian Chairul Saleh juga menyampaikan, pelaku UMKM merasakan dampak dari pandemi seperti penurunan pendapatan, penundaaan pelunasan pinjaman dan bantuan modal.
Akan tetapi Pemerintah memberikan stimulus, antara lain restrukturisasi pinjaman, bantuan modal, keringanan tagihan listrik, dan dukungan pembiayaan.
"Indeks Literasi Digital Indonesia [2020], berada pada skala sedang menuju baik, yaitu skala 3,47 dari 5,00 . Hal ini perlu menjadi perhatian dan tantangan kita bersama untuk dapat bekerja keras dalam meningkatkan kapasitas SDM Digital,” ujarnya.
Chairul menambahkan, sektor informasi dan komunikasi serta industri pengolahan adalah dua kontribusi perekonomian kota Yogyakarta pada 2020, sementara potensi industri kecil dan menengah di kota Yogyakarta diantaranya makanan, obat tradisional, kerajinan kulit, alumunium dan tekstil.
Kemudian Regional Manager Link Aja Jateng-DIY, Theodora Gagarina menjelaskan, sebagai salah satu bentuk financial technology asli Indonesia, Link Aja berniat memperluas upaya akselerasi inklusi keuangan dan ekonomi di Indonesia.
Keberadaan Link Aja sebagai alat pembayaran cashless tentunya kelak akan mempermudah proses transaksi.
"Link Aja kian merambah, tidak hanya di cafe tapi juga di pasar pasar dan pelaku usaha iconic. Tahun ini Link aja melakukan ekspansi yang lebih luas, yaitu second layer, atau pasar di kabupaten, supaya memberikan akses layanan mudah, cepat dan aman bagi pengguna," ujarnya.
Pendiri Difa Bike, Triyono mengatakan Difa bike beriorientasi dalam permasalahan transportasi bagi difabel yang selama ini belum terselesaikan. "Kami berusaha mencari solusi dan membantu berpartisipasi menyelesaikannya," ucapnya.
Triyono menambahkan bahwa penyelamat UMKM adalah network, bangun komunitas, manfaatkan medsos bagian dari jejaring serta pengelolaan keuangan yang baik.
Kegiatan Webinar Pojok Literasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo secara hybrid, tatap muka dan daring melalui aplikasi zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Ditjen IKP.
Editor: Roni Yunianto
Kontraksi terjadi pada sebagian besar kategori usaha, terutama yang berbasis mobilitas dan pariwisata. Struktur perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebelum dan selama masa pandemi Covid-19 juga mengalami sedikit perubahan.
Kategori industri pengolahan dan pertanian masih cukup dominan dalam perekonomian dan andilnya sedikit meningkat selama masa pandemi.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary menuturkan, dalam usaha pemulihan ekonomi, masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
“Pemerintah memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter, seyogyanya disambut dengan positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik," tuturnya dalam membuka acara Webinar Creative Talk Pojok Literasi, Geliat Ekonomi Digital Kota Yogya di Tengah Pandemi, belum lama ini dalam keterangannya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh; Regional Manager Link Aja Jateng-DIY, Theodora Gagarina; dan Pendiri Difa Bike, Triyono.
Dalam kesempatan itu, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kemenko Perekonomian Chairul Saleh juga menyampaikan, pelaku UMKM merasakan dampak dari pandemi seperti penurunan pendapatan, penundaaan pelunasan pinjaman dan bantuan modal.
Akan tetapi Pemerintah memberikan stimulus, antara lain restrukturisasi pinjaman, bantuan modal, keringanan tagihan listrik, dan dukungan pembiayaan.
"Indeks Literasi Digital Indonesia [2020], berada pada skala sedang menuju baik, yaitu skala 3,47 dari 5,00 . Hal ini perlu menjadi perhatian dan tantangan kita bersama untuk dapat bekerja keras dalam meningkatkan kapasitas SDM Digital,” ujarnya.
Chairul menambahkan, sektor informasi dan komunikasi serta industri pengolahan adalah dua kontribusi perekonomian kota Yogyakarta pada 2020, sementara potensi industri kecil dan menengah di kota Yogyakarta diantaranya makanan, obat tradisional, kerajinan kulit, alumunium dan tekstil.
Kemudian Regional Manager Link Aja Jateng-DIY, Theodora Gagarina menjelaskan, sebagai salah satu bentuk financial technology asli Indonesia, Link Aja berniat memperluas upaya akselerasi inklusi keuangan dan ekonomi di Indonesia.
Keberadaan Link Aja sebagai alat pembayaran cashless tentunya kelak akan mempermudah proses transaksi.
"Link Aja kian merambah, tidak hanya di cafe tapi juga di pasar pasar dan pelaku usaha iconic. Tahun ini Link aja melakukan ekspansi yang lebih luas, yaitu second layer, atau pasar di kabupaten, supaya memberikan akses layanan mudah, cepat dan aman bagi pengguna," ujarnya.
Pendiri Difa Bike, Triyono mengatakan Difa bike beriorientasi dalam permasalahan transportasi bagi difabel yang selama ini belum terselesaikan. "Kami berusaha mencari solusi dan membantu berpartisipasi menyelesaikannya," ucapnya.
Triyono menambahkan bahwa penyelamat UMKM adalah network, bangun komunitas, manfaatkan medsos bagian dari jejaring serta pengelolaan keuangan yang baik.
Kegiatan Webinar Pojok Literasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo secara hybrid, tatap muka dan daring melalui aplikasi zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Ditjen IKP.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.