Bukan Modal Besar, Ini Kunci Sukses Dalam Berbisnis
07 May 2021 |
06:47 WIB
Profesi wirausahawan atau entrepreneur menjadi profesi yang makin diminati oleh kaum milenial bahkan generasi Z.
Beberapa di antaranya benar-benar serius terjun ke dunia usaha tetapi tak sedikit pula mereka yang hanya ikut-ikutan sehingga saat mengalami kegagagalan mereka pun memilih untuk menyerah.
Anggawira, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia mengatakan, kunci utama dalam berbisnis adalah menemukan passion atau tujuan yang ingin dicapai.
Bagi sahabat Hype, jika kalian sudah menemukan arah yang ingin dituju maka kalian akan lebih fokus dalam menyusun langkah-langkah yang akan diambil. Dengan begitu, ketika ada tantangan mengadang maka kalian tidak akan mudah menyerah, tetapi sebaliknya, lebih inovatif mencari peluang untuk berkembang.
Selain memiliki tujuan yang jelas, kunci penting lain yang harus dimiliki para pengusaha muda dirangkum dalam empat semangat yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
Kesuksesan itu tidak akan datang tanpa adanya kerja. Sementara itu, seorang pengusaha juga harus dapat kerja cerdas untuk menemukan peluang yang bisa dikembangkan dan menciptakan inovasi yang menarik.
Resep selanjutnya adalah kerja tuntas. Sering kali anak muda memiliki semangat yang kuat pada saat awal saja, sedangkan dalam perjalannannya, eksekusinya tidak sampai selesai. Menurut Angga, semestinya bekerja itu tuntas, dan dikerjakan sampai selesai.
“Perkara berhasil atau gagal, itu hal lain yang penting sudah berusaha melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Kemudian, hal terakhir yang tidak kalah penting adalah kerja ikhlas. Semua usaha yang sudah dijalankan harus kembali pada keikhlasan.
Sebab, ketika kalian ikhlas, maka ketika pun pada akhirnya gagal, kegagalan itu tidak sampai membuat kalian kecewa atau putus asa. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. “Jadikan semua sebagai sarana untuk belajar, bahwa enggak ada oang sukses tanpa kegagalan,” tuturnya.
Sementara itu, Gus Syauqi Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pembina Santri Millenial Center (Simac) mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha apapun, seseorang harus mengiringinya dengan rasa syukur.
“Semua itu berproses, karena orang dari situ [kegagalan] juga belajar untuk lebih kokoh dan lebih kuat karena tidak ada kesuksesan yang instan, semua membutuhkan proses,” ujarnya.
Lebih lanjut, putra dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini megatakan bahwa di dalam bisnis yang dicari bukan hanya sekadar soal uang tetapi nilai dari keberkahan usaha yang dijalankan sehingga dapat membuat seseorang lebih mendekatkan diri dengan sang pencipta.
Selain itu, seorang pengusaha juga harus menjadi inspireneurship yang bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk bergerak bersama-sama. Simac sendiri menurutnya terus menggalakan semangat kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis umat di kalangan para santri.
Editor: Roni Yunianto
Beberapa di antaranya benar-benar serius terjun ke dunia usaha tetapi tak sedikit pula mereka yang hanya ikut-ikutan sehingga saat mengalami kegagagalan mereka pun memilih untuk menyerah.
Anggawira, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia mengatakan, kunci utama dalam berbisnis adalah menemukan passion atau tujuan yang ingin dicapai.
Bagi sahabat Hype, jika kalian sudah menemukan arah yang ingin dituju maka kalian akan lebih fokus dalam menyusun langkah-langkah yang akan diambil. Dengan begitu, ketika ada tantangan mengadang maka kalian tidak akan mudah menyerah, tetapi sebaliknya, lebih inovatif mencari peluang untuk berkembang.
Selain memiliki tujuan yang jelas, kunci penting lain yang harus dimiliki para pengusaha muda dirangkum dalam empat semangat yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
Kesuksesan itu tidak akan datang tanpa adanya kerja. Sementara itu, seorang pengusaha juga harus dapat kerja cerdas untuk menemukan peluang yang bisa dikembangkan dan menciptakan inovasi yang menarik.
Resep selanjutnya adalah kerja tuntas. Sering kali anak muda memiliki semangat yang kuat pada saat awal saja, sedangkan dalam perjalannannya, eksekusinya tidak sampai selesai. Menurut Angga, semestinya bekerja itu tuntas, dan dikerjakan sampai selesai.
“Perkara berhasil atau gagal, itu hal lain yang penting sudah berusaha melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Kemudian, hal terakhir yang tidak kalah penting adalah kerja ikhlas. Semua usaha yang sudah dijalankan harus kembali pada keikhlasan.
Sebab, ketika kalian ikhlas, maka ketika pun pada akhirnya gagal, kegagalan itu tidak sampai membuat kalian kecewa atau putus asa. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. “Jadikan semua sebagai sarana untuk belajar, bahwa enggak ada oang sukses tanpa kegagalan,” tuturnya.
Sementara itu, Gus Syauqi Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pembina Santri Millenial Center (Simac) mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha apapun, seseorang harus mengiringinya dengan rasa syukur.
“Semua itu berproses, karena orang dari situ [kegagalan] juga belajar untuk lebih kokoh dan lebih kuat karena tidak ada kesuksesan yang instan, semua membutuhkan proses,” ujarnya.
Lebih lanjut, putra dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini megatakan bahwa di dalam bisnis yang dicari bukan hanya sekadar soal uang tetapi nilai dari keberkahan usaha yang dijalankan sehingga dapat membuat seseorang lebih mendekatkan diri dengan sang pencipta.
Selain itu, seorang pengusaha juga harus menjadi inspireneurship yang bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk bergerak bersama-sama. Simac sendiri menurutnya terus menggalakan semangat kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis umat di kalangan para santri.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.