Ayah Bunda, Yuk Ajak Anak Belajar Literasi lewat Aplikasi Ini
27 January 2022 |
08:14 WIB
Guna mendukung pembukaan akses literasi yang berkualitas bagi anak Indonesia, perusahaan teknologi edukasi Enuma, Inc, meluncurkan aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia pada Rabu (26/1/2022). Sebagai media pembelajaran literasi digital, aplikasi ini diharapkan bisa menjadi tempat belajar sambil bermain bagi anak.
Aplikasi ini menyediakan konten belajar setara dua tahun penggunaan dengan materi yang disusun berdasarkan kurikulum nasional, nilai-nilai Pancasila, kebudayaan Indonesia, dan kearifan lokal.
Pengembangan aplikasi ini juga melibatkan 60 individu profesional nasional, termasuk edukator, penyusun kurikulum, penulis cerita, ilustrator, dan aktor.
“Setiap anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, berhak mendapatkan akses literasi dan pendidikan yang berkualitas sejak dini,” kata CEO Enuma, Inc., Sooinn Lee dalam diskusi bertajuk Literasi untuk 10 Juta Anak Indonesia, Rabu (26/1/2022).
Seperti diketahui, saat ini pemerintah terus mengupayakan peningkatan kemampuan literasi minimum dari 53,20 persen pada 2019 menjadi 61,20 persen pada 2024. Selain itu, angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga didorong dari 30,85 persen pada 2020 menjadi 32,28 persen pada 2024. Kolaborasi seluruh pihak menjadi bagian penting mencapai target tersebut.
Menurut Direktur PAUD Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi, mengenalkan budaya literasi kepada anak usia dini menjadi bekal untuk membentuk karakter anak menjadi lebih kompetitif, cerdas, dan berempati.
“Aplikasi ini hadir untuk mengisi kesempatan belajar anak yang hilang sekaligus menguatkan kualitas kegiatan literasi di seluruh nusantara dan mencetak generasi emas 2045,” katanya.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud Ristek, Abdul Khak, menuturkan pelaksanaan program Gerakan Literasi Nasional (GLN) selama lima tahun terakhir yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan keluarga menjadi cerminan bahwa peningkatan kualitas literasi adalah tanggung jawab bersama.
“Dukungan dari sektor swasta dan mitra lain memiliki peran penting untuk mencapai tujuan nasional bersama,” katanya.
(Baca juga: Ini Alasan Tingkat Literasi Keuangan di Indonesia Masih Rendah)
Selain itu, menurut Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Haris, orang tua juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang dan minat baca anak sejak dini. Para orang tua, katanya, harus menyediakan akses membaca di rumah karena masa kanak-kanak adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan membaca.
“Aplikasi ini dapat menjadi titik masuk yang baik karena dibuat seperti permainan, dan kemudian orang tua bisa mulai menambahkan majalah, cerita pendek, dongeng, atau apa pun yang ditujukan untuk menstimulasi imajinasi anak-anak,” ujarnya.
Tak hanya orang tua, para guru juga perlu memberikan gaya cerita yang menarik dan sederhana, untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap kebiasaan membaca. Menurut Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah, Sofie Dewayani, guru dapat membiasakan anak-anak untuk membaca buku cerita selama 15 menit sebelum mulai belajar.
Begitupun pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM), guru dapat memanfaatkan buku-buku cerita yang relevan melalui aplikasi Sekolah Enuma. “Aplikasi ini menjadi inspirasi guru dalam menggunakan cerita dan permainan agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan,” katanya.
Adapun, aplikasi belajar Sekolah Enuma sendiri memiliki 1.000 lebih modul dan 300 e-book serta video yang bisa digunakan sebagai konten belajar. Aplikasi ini bisa kamu download secara gratis melalui Google Play Store.
Editor: Fajar Sidik
Aplikasi ini menyediakan konten belajar setara dua tahun penggunaan dengan materi yang disusun berdasarkan kurikulum nasional, nilai-nilai Pancasila, kebudayaan Indonesia, dan kearifan lokal.
Pengembangan aplikasi ini juga melibatkan 60 individu profesional nasional, termasuk edukator, penyusun kurikulum, penulis cerita, ilustrator, dan aktor.
“Setiap anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, berhak mendapatkan akses literasi dan pendidikan yang berkualitas sejak dini,” kata CEO Enuma, Inc., Sooinn Lee dalam diskusi bertajuk Literasi untuk 10 Juta Anak Indonesia, Rabu (26/1/2022).
Seperti diketahui, saat ini pemerintah terus mengupayakan peningkatan kemampuan literasi minimum dari 53,20 persen pada 2019 menjadi 61,20 persen pada 2024. Selain itu, angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga didorong dari 30,85 persen pada 2020 menjadi 32,28 persen pada 2024. Kolaborasi seluruh pihak menjadi bagian penting mencapai target tersebut.
Menurut Direktur PAUD Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi, mengenalkan budaya literasi kepada anak usia dini menjadi bekal untuk membentuk karakter anak menjadi lebih kompetitif, cerdas, dan berempati.
“Aplikasi ini hadir untuk mengisi kesempatan belajar anak yang hilang sekaligus menguatkan kualitas kegiatan literasi di seluruh nusantara dan mencetak generasi emas 2045,” katanya.
Aplikasi Sekolah Enuma (Dok. Enuma Inc)
“Dukungan dari sektor swasta dan mitra lain memiliki peran penting untuk mencapai tujuan nasional bersama,” katanya.
(Baca juga: Ini Alasan Tingkat Literasi Keuangan di Indonesia Masih Rendah)
Selain itu, menurut Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Haris, orang tua juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang dan minat baca anak sejak dini. Para orang tua, katanya, harus menyediakan akses membaca di rumah karena masa kanak-kanak adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan membaca.
“Aplikasi ini dapat menjadi titik masuk yang baik karena dibuat seperti permainan, dan kemudian orang tua bisa mulai menambahkan majalah, cerita pendek, dongeng, atau apa pun yang ditujukan untuk menstimulasi imajinasi anak-anak,” ujarnya.
Tak hanya orang tua, para guru juga perlu memberikan gaya cerita yang menarik dan sederhana, untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap kebiasaan membaca. Menurut Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah, Sofie Dewayani, guru dapat membiasakan anak-anak untuk membaca buku cerita selama 15 menit sebelum mulai belajar.
Begitupun pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM), guru dapat memanfaatkan buku-buku cerita yang relevan melalui aplikasi Sekolah Enuma. “Aplikasi ini menjadi inspirasi guru dalam menggunakan cerita dan permainan agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan,” katanya.
Adapun, aplikasi belajar Sekolah Enuma sendiri memiliki 1.000 lebih modul dan 300 e-book serta video yang bisa digunakan sebagai konten belajar. Aplikasi ini bisa kamu download secara gratis melalui Google Play Store.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.