Ilustrasi (dok. Pexels/Pixabay)

Begini Prediksi Tren Keamanan Siber 2022 Versi Micro Trend 

26 January 2022   |   21:52 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Perusahaan perangkat lunak keamanan Trend Micro Incorporated membeberkan pandangan dan prediksi keamanan siber pada tahun ini. Melalui laporan anyar bertajuk Security Prediction for 2022: Toward A New Momentum, perusahaan menyebut dua hal penting yang terjadi pada 2021. 

Disampaikan Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, poin pertama adalah adaptasi aktivitas yang mendorong banyak perusahaan untuk menerapkan pola kerja jarak jauh atau hybrid. Ini diyakini akan tetap bertahan di masa mendatang.

Sementara itu, poin kedua adalah proses percepatan transformasi digital dari organisasi dan perusahaan. 

“Pada 2022 ini kami perkirakan ada new pain point atau titik kelemahan yang muncul, seiring dengan percepatan transformasi digital karena risikonya juga tinggi. Jadi perusahaan harus memperkuat pertahanan mereka dengan berbagai macam tools,” katanya dalam diskusi virtual (26/1) 

(Baca juga: Ini Ancaman Keamanan Siber yang Patut Diwaspadai pada 2022)

Dia juga menjabarkan enam topik atau prediksi terkait keamanan siber yang akan ramai pada tahun ini: 

1. Perusahaan akan memastikan bahwa dasar-dasar keamanan cloud diterapkan, untuk mempertahankan lingkungan mereka terhadap banyak ancaman keamanan dan mencapai tingkat risiko yang dikelola. 

2. Agar tetap terlindungi dari ancaman ransomware yang terus berkembang, perusahaan akan mengarahkan perhatian mereka untuk melindungi server dan kontrol aplikasi yang ketat. 

3. Tim keamanan siber akan lebih dilengkapi dengan teknologi dan perlengkapan yang baik, untuk dapat bersaing dengan aktor kejahatan yang bakal melakukan eksploitasi baru. 

4. Perusahaan akan berusaha meningkatkan pemantauan dan visibilitas jaringan untuk melindungi infrastruktur teknologi informasi dari ancaman yang muncul akibat pesatnya adopsi internet of things (IoT). 

5. Para pelaku kejahatan siber akan menargetkan serangan mereka kepada para pelaku usaha kecil, yang sudah mulai bermigrasi ke ranah digital atau cloud tetapi masih memiliki keterbatasan dalam sumber daya keamanan sibernya. 

6. Perusahaan akan memperkuat jaringan rantai pasok mereka, tetapi juga menerapkan prinsip zero trust terkait dengan keamanan siber untuk menjaga lingkungan jaringan yang lebih aman. 



Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Menyetir saat Hujan? Ini Tips agar Perjalanan Aman & Nyaman

BERIKUTNYA

Mau Perut Rata? Yuk Coba Metode dari Aktor Jepang Ini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: