Ilustrasi (Dok. Karolina Grabowska/Pexels)

Simak Bahaya Husband Stitch setelah Persalinan bagi Ibu

24 January 2022   |   18:24 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Jagat Twitter diramaikan dengan utas terkait husband stitch atau jahitan tambahan yang dialami perempuan setelah persalinan melalui vagina. Praktik ini berupa tindakan menjahit robekan vagina akibat persalinan demi kepuasan seksual suami.

Ironisnya, praktik husband stitch kerap dilakukan tanpa persetujuan istri maupun mempertimbangkan akibatnya bagi si ibu. Jahitan ekstra ini semata-mata dilakukan hanya untuk mengembalikan dan mengencangkan vagina pasca-persalinan.

Bidan Ony Christy menjelaskan husband stitch adalah jahitan ekstra yang diberikan pada perineum, dengan tujuan mempersempit lubang pada mulut vagina. Namun, kata Bidan Ony, praktik ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan.

“Praktik ini sebenarnya tidak dianjurkan, bahkan dilarang di beberapa negara,” katanya dikutip melalui akun Instagramnya, Senin (24/1/2022).
 

Ilustrasi (Dok. Jimmy Conover/Unsplash)

Ilustrasi (Dok. Jimmy Conover/Unsplash)

(Baca juga: Ramai di Twitter, Kenali Husband Stitch yang Dialami Ibu setelah Persalinan)

Bidan Ony menyebutkan ada beberapa dampak husband stitch bagi si ibu, yakni rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan intim, pendarahan, meningkatkan risiko infeksi, meningkatnya rasa nyeri di area vagina, risiko episiotomi atau robekan pada persalinan selanjutnya, kebocoran urine atau feses, hingga trauma emosional.

Dia juga menjelaskan saat persalinan ada kemungkinan perineum ibu robek, baik itu robek secara alami maupun karena episiotomi (tindakan pengguntingan perineum atas indikasi tertentu). Robekan ini jika cukup lebar serta berisiko infeksi atau pendarahan, katanya, biasanya akan dijahit.

“Namun, biasanya prosedur penjahitan oleh bidan atau dokter hanya akan menjahit sesuai dengan anatomi atau bentuk aslinya. Tidak memperkecil lubang atau mulut vagina,” terang Bidan Ony.

Sempit atau lebar lubang mulut vagina, jelasnya, sebenarnya tidak berpengaruh dengan kencang atau kendurnya otot vagina, karena otot tersebut berada di dalam vagina.

Alih-alih melakukan praktik husband stitch untuk mengencangkan otot vagina, Bidan Ony justru merekomendasikan untuk melatih otot pelvic floor dengan melakukan gerakan kegel exercise atau menggunakan kegel ball. Selain itu, ibu juga bisa melakukan vaginoplasty.

“Jahit perineum tidak akan membuat vagina menjadi rapet atau kencang, sebab tujuan menjahit sendiri untuk mencegah pendarahan, mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi, bukan agar rapet dan suami puas,” terang Bidan Ony.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Gamers Masuk! Game Sol Cresta Dipastikan Rilis Februari 2022

BERIKUTNYA

The King of Tears, Lee Bang Won Ditunda setelah Dugaan Kekerasan terhadap Hewan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: