Film Before, Now & Then (Nana) Karya Kamila Andini Tayang Perdana di Berlinale
21 January 2022 |
18:04 WIB
Sukses dengan Yuni, sutradara Kamila Andini, dan produser Ifa Isfansyah serta Gita Fara kembali dengan karya baru yang masuk dalam seleksi untuk tayang perdana di program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival 2022.
Before, Now & Then (Nana) adalah film berbahasa Sunda yang mengangkat kisah hidup Raden Nana Sunani yang di adaptasi dari penggalan novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
"Berlatar belakang tahun 1960-an, film ini bercerita tentang seorang perempuan biasa bernama Nana yang bisa jadi adalah kamu, kakak, adik, ibu atau nenek kita semuam" tulis Kamila melalui akun Instagramnya.
Happy Salma berperan sebagai seorang wanita yang kehilangan suami, anaknya dan jatuh miskin karena konflik. Dia kemudian menikah lagi dengan seorang pria kaya, tetapi keberadaannya tetap rapuh di tengah lingkungan patriarki dan kegemaran suaminya memiliki wanita simpanan. Dia menemukan kenyamanan dalam persahabatan dengan salah satu wanita itu.
Ini adalah film solo keempat Kamila setelah Yuni menjadi primadona festival film di 2021 dan akan menjadi wakil Indonesia untuk kategori film internasional terbaik Oscar 2022.
Tahun ini, 18 film akan bersaing untuk mendapatkan penghargaan Golden dan Silver Bears di Berlinale, dengan 17 di antaranya akan diputar secara perdana.7 film disutradarai oleh perempuan, salah satunya Kamila Andini.
"Lebih dari separuh film yang dipilih mengambil tempat di masa sekarang, tetapi hanya dua yang berhubungan dengan masa pandemi saat ini. Ikatan manusia dan emosi menjadi topik utama - dengan separuh dari seleksi memilih keluarga sebagai konteks untuk kisah mereka," kata Direktur Artistik Berlinale Carlo Chatrian.
Hampir semua film mengangkat kisah mereka keluar dari pusat kota, di pinggiran, di pedesaan atau mengikuti karakter utama dalam perjalanan mereka jauh dari kota.
Editor: Gita
Before, Now & Then (Nana) adalah film berbahasa Sunda yang mengangkat kisah hidup Raden Nana Sunani yang di adaptasi dari penggalan novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
"Berlatar belakang tahun 1960-an, film ini bercerita tentang seorang perempuan biasa bernama Nana yang bisa jadi adalah kamu, kakak, adik, ibu atau nenek kita semuam" tulis Kamila melalui akun Instagramnya.
Happy Salma berperan sebagai seorang wanita yang kehilangan suami, anaknya dan jatuh miskin karena konflik. Dia kemudian menikah lagi dengan seorang pria kaya, tetapi keberadaannya tetap rapuh di tengah lingkungan patriarki dan kegemaran suaminya memiliki wanita simpanan. Dia menemukan kenyamanan dalam persahabatan dengan salah satu wanita itu.
Ini adalah film solo keempat Kamila setelah Yuni menjadi primadona festival film di 2021 dan akan menjadi wakil Indonesia untuk kategori film internasional terbaik Oscar 2022.
Tahun ini, 18 film akan bersaing untuk mendapatkan penghargaan Golden dan Silver Bears di Berlinale, dengan 17 di antaranya akan diputar secara perdana.7 film disutradarai oleh perempuan, salah satunya Kamila Andini.
"Lebih dari separuh film yang dipilih mengambil tempat di masa sekarang, tetapi hanya dua yang berhubungan dengan masa pandemi saat ini. Ikatan manusia dan emosi menjadi topik utama - dengan separuh dari seleksi memilih keluarga sebagai konteks untuk kisah mereka," kata Direktur Artistik Berlinale Carlo Chatrian.
Hampir semua film mengangkat kisah mereka keluar dari pusat kota, di pinggiran, di pedesaan atau mengikuti karakter utama dalam perjalanan mereka jauh dari kota.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.