Masker N95 yang memberi perlindungan dari Covid-19 (Dok. 3M)

Kenali Jenis Masker yang Tepat untuk Menangkal Omicron

19 January 2022   |   17:48 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Masker menjadi gaya hidup di tengah pandemi Covid-19 saat ini, terlebih dengan adanya varian Omicron. Penggunaan masker dianggap penting sebagai upaya mencegah penularan virus ini. Namun demikian, tidak semua jenis masker dapat memberikan perlindungan optimal. Begitu pula ketika salah dalam penggunaannya. 

Raymond Eby, President of 3M’s Personal Safety Division, menerangkan salah satu jenis masker yang memberi perlindungan dari Covid-19 yakni respirator N95. Masker ini mampu menyaring setidaknya 95 persen partikel di udara, termasuk yang mungkin mengandung virus.
 
"Ukuran yang tepat itu sangat penting. Respirator harus menutup rapat ke wajah agar udara yang dihirup dan dihembuskan masuk dan keluar melalui filter. Respirator dirancang agar pas atau sesuai dengan berbagai ukuran wajah dan mengikuti gerak wajah saat penggunanya berbicara," ujarnya dikutip dari siaran pers, Rabu (19/1/2022). 

Nah, berikut ini beberapa perbedaan antara masker kain, masker bedah, dan respirator N95 yang perlu kita ketahui.

1. Masker kain non-medis yang dapat digunakan kembali

Meskipun mereka tidak membuat segel ketat ke wajah seperti respirator N95, penutup wajah (masker) non-medis nyaman dipakai dalam situasi sehari-hari seperti berbelanja bahan makanan, berjalan-jalan dengan jarak, atau berbicara dengan tetangga.

Masker kain dapat membantu menghalangi tetesan partikel besar yang dikeluarkan agar tidak menjangkau orang lain saat berbicara, batuk, atau bersin. Masker kain ini dapat dicuci.
 

2. Masker wajah sekali pakai non-medis 

Seperti masker kain, masker wajah sekali pakai juga dapat membantu melindungi orang lain dari kuman yang mungkin kamu sebarkan. Kendati demikian, masker ini tidak menutupi wajah secara rapat. Tidak seperti masker kain yang dapat digunakan kembali, masker sekali pakai non-medis dimaksudkan untuk dibuang setelah satu kali digunakan.
 

3. Masker bedah

Masker bedah mematuhi standar kinerja yang diakui dan digunakan oleh petugas kesehatan sebagai penghalang untuk membantu melindungi mereka dari percikan dan semprotan cairan, seperti darah yang mungkin terpapar selama prosedur medis tertentu. Masker bedah juga dapat membantu menangkap beberapa partikel dan tetesan yang dikeluarkan oleh pemakainya, termasuk yang mengandung virus dan bakteri.

Kendati demikian, masker ini tidak memberikan perlindungan pernapasan bagi pemakainya dari kuman atau kontaminan yang ditularkan melalui batuk, bersin, atau prosedur medis tertentu karena partikel halus di udara dapat bocor di sekitar tepinya.


4. Respirator standar N95

Masker ini menutup rapat ke wajah, menutupi mulut dan hidung, dan dapat menyaring setidaknya 95 persen partikel di udara, termasuk yang mungkin mengandung virus dan bakteri. Seluruh permukaan respirator adalah filter, yang membuatnya sangat efisien dalam menangkap partikel di udara.

Penting untuk diingat bahwa respirator yang dipasang dengan benar dapat membantu mengurangi paparan tetapi tidak menghilangkannya sepenuhnya. Saat ini, para pembuat masker seperti 3M juga menghadirkan respirator N95 yang bisa dipakai masyarakat umum.
 

5. Respirator bedah sekali pakai N95 

Respirator bedah sekali pakai N95 seperti respirator standar N95, namun juga memenuhi standar spesifik lainnya, seperti ketahanan cairan, dan diatur oleh FDA. Masker ini dikhususkan untuk petugas kesehatan. 

Respirator bedah N95 disetujui oleh NIOSH untuk membantu mengurangi paparan bahaya partikulat di udara dan diatur oleh FDA untuk membantu melindungi dari percikan dan semburan darah atau cairan tubuh.


Editor: Gita

SEBELUMNYA

Baifern Pimchanok & Mario Maurer Reunian di Film AI Love You

BERIKUTNYA

Sebastian Gunawan Luncurkan Koleksi Cheongsam Modern

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: