Contoh vaksin Covid-19 (Dok. Pexels)

Sah! Ini 5 Jenis Vaksin untuk Booster, Cek Efek Samping & Efikasinya!

11 January 2022   |   20:19 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksinasi dosis ketiga. Adapun rencana booster ini dijadwalkan mulai disuntikkan pada 12 Januari 2022. 

Setelah melalui beberapa proses penelitian dan penilaian bersama tim ahli dari Komite Nasional Penilai Obat sejak November 2021, Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan hari ini, Senin (10/1/2022), ada 5 vaksin yang bisa dipakai untuk booster. Pemberian EUA ini telah melalui rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

“Ada lima sampai dengan saat ini, karena ada juga beberapa yang sedang uji klinik vaksin booster yang masih berlangsung dan dalam beberapa waktu hari lagi juga bisa kita putuskan EUA-nya," ujar Penny saat menggelar konferensi pers, Senin (10/1/2022).

Apa saja 5 vaksin tersebut, berikut penjabarannya.
 

1. CoronaVac Covid-19, Biofarma 

Vaksin Sinovac yang diolah PT Bio Farma ini dibuat dengan platform inactivated virus. Untuk booster, sifatnya homologous yang berarti vaksin primer atau dosis pertama dan kedua serta dosis booster-nya menggunakan jenis yang sama.

Penny mengatakan vaksin CoronaVac diberikan diberikan sebanyak 1 dosis setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas. Berdasarkan uji klinik terkait keamanan, kejadian tidak diinginkan bersifat reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, kemarahan, umumnya tingkat keparahan grade 1 dan 2. 

Dalam hal imunogenisitas, menunjukkan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster pada subjek dewasa.
 

2. Pfizer

Vaksin dengan platform mRNA ini diberikan booster dengan sifat homologous. Pemberiannya sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas. 

Data menunjukkan kejadian pasca imunisasi booster vaksin ini juga bersifat lokal, umumnya nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2. Imunogenisitas menunjukkan tingkat rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali. 
 

3. Astrazeneca 

Vaksin yang menggunakan platform viral vektor ini bisa diberikan untuk booster dengan sifat homologous. Data keamanan menujukkan dosis ketiga vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik. Kejadian tidak diinginkan bersifat ringan hingga sedang dengan presentase 55 persen ringan dan 37 persen sedang.  Imunogenisitas menujukan titer antibodi sekitar 3,5 kali.
 

4. Moderna

Pemberian vaksin Moderna untuk booster bersifat homologous dan heterologous dengan setengah dosis. Heterologous berarti vaksin primer atau dosis pertama dan kedua serta dosisnya bisa menggunakan jenis yang berbeda.

Sebagai booster heterologous, kata Penny untuk vaksin primernya yaitu vaksin Astrazeneca dan Johnson & Johnson dengan dosis setengah menunjukkan respon antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah pemberian booster dan pada subjek 18 tahun ke atas.
 

5. Zifivax

Vaksin buatan China ini diberikan heterolog untuk booster dengan vaksin primer Sinovac atau Sinopharm dan diberikan 6 bulan ke atas. Hasilnya menujukkan titer antibodi meningkat lebih dari 30 kali. 

Penny menyebut, vaksin Zifivax yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical bekerja sama dengan PT JBio sedang dalam tahap juga diproduksi di dalam negeri. Diperkirakan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) akan selesai pada Agustus 2022. 

“Sambil menunggu JBio sediakan fasilitasnya, PT JBio kerja sama denan PT Biotis untuk melakukan proses fill and finish untuk vaksin Zifivax. Bertambahlah alternatif pemilihan vaksin yang diproduksi dalam negeri,” tutur Penny.


Editor: Gita
 

SEBELUMNYA

West Side Story, The Power of the Dog & Succession Borong Penghargaan di Golden Globe 2022

BERIKUTNYA

Oh Young-soo Jadi Aktor Korea Pertama yang Menangkan Aktor Pendukung Terbaik di Golden Globes

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: