Pengecualian Vaksin COVID-19 Ditolak, Novak Djokovic Gagal Bertanding di Australian Open
07 January 2022 |
15:34 WIB
Peraih gelar juara di sembilan Australian Open, Novak Djokovic mungkin tidak dapat mempertahankan gelarnya pada tahun 2021 setelah visanya untuk memasuki Australia ditolak menyusul protes atas pengecualian medisnya yang kontroversial dari aturan vaksinasi virus corona Australia.
Djokovic, petenis pria nomor satu dunia belum secara terbuka mengungkapkan status vaksinasinya -- tetapi dalam konferensi pers pada Kamis (6/1), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia tidak memiliki pengecualian medis yang sah terkait syarat vaksin untuk semua kedatangan.
"Masuk dengan visa harus dilengkapi dengan sertifikat vaksin lengkap atau pengecualian medis. Saya diberitahu bahwa pengecualian [yang diterima Djokovic] itu tidak berlaku, dan sebagai akibatnya, dia harus tunduk pada aturan yang sama seperti orang lain," kata Morrison.
Dikutip melalui CNN, Morrison juga menyampaikan bahwa Australia membuka pintu kedatangannya bagi wisatawan asing dengan visa valid dan sertifikat vaksin lengkap.
Djokovic diketahui berangkat ke Melbourne setelah penyelenggara turnamen, bersama dengan Departemen Kesehatan Victoria, memastikan bahwa dia telah diberikan pengecualian medis untuk bertanding. Namun sesaat setelah mendarat, dia tidak diperbolehkan masuk ke kawasan Australia dan terpaksa menginap semalam di bandara.
Pengecualian tersebut, menurut New York Times, seharusnya memungkinkan pemenang 20 turnamen Grand Slam itu mempertahankan gelar juaranya di Australia Open meskipun dia belum divaksinasi.
Djokovic tidak segera meninggalkan Australia, sementara timnya mengajukan gugatan hukum atas putusan tersebut. Seorang hakim mengatakan Djokovic akan diizinkan untuk tetap berada di Australia setidaknya sampai Senin (10/1), sambil menunggu sidang.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan bahwa Djokovic memiliki hak penuh apakah dia ingin mengajukan banding atas keputusan tersebut. Tetapi jika visa dibatalkan, seseorang harus meninggalkan negara tujuan sesegera mungkin.
Pada Kamis (6/1), pendukung petenis berkebangsaan Serbia ini berkumpul di luar Park Hotel di Melbourne, tempat dia diduga dipindahkan setelah ditahan di bandara.
Hotel ini sebelumnya digunakan sebagai hotel karantina COVID-19 untuk pelancong yang kembali ke Australia, tetapi sekarang beroperasi sebagai fasilitas penahanan yang menampung para pencari suaka dan pengungsi.
Djokovic sebelumnya telah menyuarakan penentangan terhadap vaksin wajib COVID-19, dengan mengatakan bahwa dia secara pribadi menentang vaksinasi selama obrolan langsung di Facebook.
Dia diketahui tertular virus corona pada Juni 2020, tetapi sejak itu tidak ada laporan dia terinfeksi kembali.
Editor: Gita
Djokovic, petenis pria nomor satu dunia belum secara terbuka mengungkapkan status vaksinasinya -- tetapi dalam konferensi pers pada Kamis (6/1), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia tidak memiliki pengecualian medis yang sah terkait syarat vaksin untuk semua kedatangan.
"Masuk dengan visa harus dilengkapi dengan sertifikat vaksin lengkap atau pengecualian medis. Saya diberitahu bahwa pengecualian [yang diterima Djokovic] itu tidak berlaku, dan sebagai akibatnya, dia harus tunduk pada aturan yang sama seperti orang lain," kata Morrison.
Dikutip melalui CNN, Morrison juga menyampaikan bahwa Australia membuka pintu kedatangannya bagi wisatawan asing dengan visa valid dan sertifikat vaksin lengkap.
Djokovic diketahui berangkat ke Melbourne setelah penyelenggara turnamen, bersama dengan Departemen Kesehatan Victoria, memastikan bahwa dia telah diberikan pengecualian medis untuk bertanding. Namun sesaat setelah mendarat, dia tidak diperbolehkan masuk ke kawasan Australia dan terpaksa menginap semalam di bandara.
Happy New Year! Wishing you all health, love & joy in every moment & may you feel love & respect towards all beings on this wonderful planet.
— Novak Djokovic (@DjokerNole) January 4, 2022
I’ve spent fantastic quality time with loved ones over break & today I’m heading Down Under with an exemption permission. Let’s go 2022! pic.twitter.com/e688iSO2d4
Pengecualian tersebut, menurut New York Times, seharusnya memungkinkan pemenang 20 turnamen Grand Slam itu mempertahankan gelar juaranya di Australia Open meskipun dia belum divaksinasi.
Djokovic tidak segera meninggalkan Australia, sementara timnya mengajukan gugatan hukum atas putusan tersebut. Seorang hakim mengatakan Djokovic akan diizinkan untuk tetap berada di Australia setidaknya sampai Senin (10/1), sambil menunggu sidang.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan bahwa Djokovic memiliki hak penuh apakah dia ingin mengajukan banding atas keputusan tersebut. Tetapi jika visa dibatalkan, seseorang harus meninggalkan negara tujuan sesegera mungkin.
Pada Kamis (6/1), pendukung petenis berkebangsaan Serbia ini berkumpul di luar Park Hotel di Melbourne, tempat dia diduga dipindahkan setelah ditahan di bandara.
Hotel ini sebelumnya digunakan sebagai hotel karantina COVID-19 untuk pelancong yang kembali ke Australia, tetapi sekarang beroperasi sebagai fasilitas penahanan yang menampung para pencari suaka dan pengungsi.
Djokovic sebelumnya telah menyuarakan penentangan terhadap vaksin wajib COVID-19, dengan mengatakan bahwa dia secara pribadi menentang vaksinasi selama obrolan langsung di Facebook.
Dia diketahui tertular virus corona pada Juni 2020, tetapi sejak itu tidak ada laporan dia terinfeksi kembali.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.