Korea Selatan Kembangkan Teknologi Matahari Buatan Untuk Tujuan Ini
01 January 2022 |
15:13 WIB
Pemerintah Korea Selatan berencana mengembangkan teknologi matahari buatan negara pertama yang dinamai KSTAR. Proyek ini ditujukan guna mempertahankan 100 juta derajat selama 300 detik pada 2026 mendatang.
Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korea Selatan pada akhir tahun lalu mengumumkan bahwa mereka mengadakan 16th National Fusion Committee dan menyelesaikan rencana dasar pengembangan energi fusi nuklir 2022-2026.
Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan teknologi operasi di bidang eksperimen KSTAR, yang menunjukkan hasil luar biasa seperti mempertahankan 100 juta derajat plasma suhu ultra tinggi selama 30 detik pada tahun lalu.
Selanjutnya, Negeri Gingseng itu akan mengembangkan teknologi guna mempertahankan suhu selama 300 detik pada 2026 mendatang untuk fusi nuklir (reaksi dua inti atom bersatu membentuk satu atau lebih inti atom) yang tujuannya menghasilkan tenaga seperti listrik, dengan menerapkan prinsip cahaya matahari buatan.
Sebagai informasi, tim peneliti Korea Selatan pertama kali berhasil mengemabangkan KSTAR yang bisa menghasilkan 100 juta derajat selama 1,5 detik pada 2018. Kemudian peneliti berhasil mempertahankan suhu selama 20 detik pada 2020 dan 30 detik pada 2021.
Selain pengembangan lebih lanjut dari KSTAR, pemerintah setempat juga menetapkan konsep dasar untuk pembangkit listrik fusi nuklir masa depan, dan mempresentasikan rencana untuk membangun peta jalan jangka panjang hingga 2030.
Mereka mempresentasikan teknologi delapan inti yang diperlukan untuk melakukan demonstrasi pembangkit listrik nuklir masa depan. Termasuk juga teknologi plasma inti bersuhu tinggi untuk meningkatkan tritium dan menghasilkan tenaga.
Editor : Dika Irawan
Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korea Selatan pada akhir tahun lalu mengumumkan bahwa mereka mengadakan 16th National Fusion Committee dan menyelesaikan rencana dasar pengembangan energi fusi nuklir 2022-2026.
Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan teknologi operasi di bidang eksperimen KSTAR, yang menunjukkan hasil luar biasa seperti mempertahankan 100 juta derajat plasma suhu ultra tinggi selama 30 detik pada tahun lalu.
Selanjutnya, Negeri Gingseng itu akan mengembangkan teknologi guna mempertahankan suhu selama 300 detik pada 2026 mendatang untuk fusi nuklir (reaksi dua inti atom bersatu membentuk satu atau lebih inti atom) yang tujuannya menghasilkan tenaga seperti listrik, dengan menerapkan prinsip cahaya matahari buatan.
Sebagai informasi, tim peneliti Korea Selatan pertama kali berhasil mengemabangkan KSTAR yang bisa menghasilkan 100 juta derajat selama 1,5 detik pada 2018. Kemudian peneliti berhasil mempertahankan suhu selama 20 detik pada 2020 dan 30 detik pada 2021.
Selain pengembangan lebih lanjut dari KSTAR, pemerintah setempat juga menetapkan konsep dasar untuk pembangkit listrik fusi nuklir masa depan, dan mempresentasikan rencana untuk membangun peta jalan jangka panjang hingga 2030.
Mereka mempresentasikan teknologi delapan inti yang diperlukan untuk melakukan demonstrasi pembangkit listrik nuklir masa depan. Termasuk juga teknologi plasma inti bersuhu tinggi untuk meningkatkan tritium dan menghasilkan tenaga.
Editor : Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.