Dok. Unsplash

Energi Terbarukan Banyak Dimanfaatkan Rumah Tangga, Ini Jenisnya

23 December 2021   |   21:56 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Genhype sadar nggak sih kalau bumi kita ini makin tua? Tugas kita saat ini adalah menjaga kelestarian bumi, salah satunya dengan mengurangi emisi karbon. Sekilas memang terdengar sulit tetapi kita bisa loh melakukan dari hal yang sederhana dan mulai dengan memanfaatkan energi terbarukan di dalam rumah tangga.

Memang, menurut Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Dharma, pemanfaatan energi terbarukan di dalam rumah tangga saat ini masih sangat minim. Namun, sudah ada beberapa bentuk penerapan energi terbarukan yang langsung bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga loh.

Misalnya saja penggunaan tungku biomassa atau biogass yang dihasilkan dari berbagai bahan alami sebagai energi alternatif kebutuhan memasak sehari-hari, terutama yang berada di wilayah pedesaan.

Biogas sendiri bisa didapatkan dengan memanfaatkan limbah dari kotoran ternak dan sampah atau limbah organik yang kemudian difermentasi dan menghasilkan gas untuk menyalakan api pada kompor gas maupun untuk kebutuhan penerangan.

Sementara itu, tungku biomassa bisa didapatkan dari hasil limbah pertanian, perkebunan, kehutanan, atau tanaman industri. Namun dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan ini, sistem pembakarannya menghasilkan api yang lebih bersih dibandingkan dengan tungku kayu.

Dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk kebutuhan domestik, maka masyarakat akan lebih hemat sekaligus dapat mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Sebetulnya tidak hanya bagi masyarakat perdesaan, masyarakat perkotaan juga bisa menggunakan tungku biogass atau tungku sehat hemat energi. Apalagi saat ini sudah ada sejumlah pelaku usaha yang menawarkan kompor jenis tersebut.
 

Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap./Istimewa

Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap./Istimewa


Selain pemafaatan limbah untuk memasak, masyarakat juga bisa menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi listrik di dalam rumah tangga dengan memanfaatkan energi dari sinar matahari.

“Dengan memasang PLTS Atap, bisa menutupi atap rumah sekaligus menghasilkan energi. Nantinya, energi dari PLTS ini tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri tetapi bisa juga untuk menyalurkan listrik ke rumah lainnya atau industri rumahan,” ujanya.

Namun memang yang menjadi persoalan saat ini adalah biaya investasinya yang terbilang cukup tinggi sehingga hanya bisa menyentuh kelompok rumah tangga kalangan kelas atas. Padahal sebetulnya penggunaan PLTS Atap ini terbilang sangat efisien.

“PLTS Atap ini orang harus investasi dulu, mereka bangun sendiri di rumahnya. Namun biaya investasi ini terbayar dengan konversi pemakaian dalam 8 tahun, dan setelahnya bisa menggunakan secara gratis. Apabila masa pemakaian PLTS Atap hingga 25 tahun, maka selama 17 tahun bisa dibilang dia memakai listrik gratis,” ujarnya.

Untuk itulah dia berharap akan ada perusahaan keuangan atau perbankan yang bisa memberikan pendanaan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan sumber energi terbarukan sehingga masyarakat bisa menyicil pembeliannya seperti halnya KPR.

Surya juga mengatakan jika pemerintah ingin agar masyarakat dapat beralih memanfaatkan energi rumah lingkungan maka perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemahaman akan pentingnya menggunakan energi terbarukan.

 Kemudian, perlu adanya pemberian fasilitas yang memadai kepada masyarakat sehingga EBT ini dapat digunakan oleh segenap masyarakat Indonesia, bukan hanya kelompok tertentu saja.

“Yang terpenting juga dibutuhkan payung hukum dan mekanisme yang jelas karena solusinya ada di situ. Termasuk mengenai teknologi, SDM, dan juga kesesuaian harga,” ujarnya.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Ini Jadwal Pameran Luring Galeri Nasional Indonesia Pada 2022

BERIKUTNYA

Begini Prokes untuk Pelaksanaan Ibadah Natal di Gereja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: