Hari Guru Nasional 2021: Yuk Kenalan dengan Sosok Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional
25 November 2021 |
14:39 WIB
Tanggal 25 November merupakan hari yang penting bagiinsan pendidikan. Setiap tahun, pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Bicara soal Hari Guru Nasional dan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, tak bisa dipisahkan dari sosok Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara Salah satu aktivis pergerakan kemerdekaan itu berperan besar dalam dunia pendidikan di Tanah Air. Pria yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat itu merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Dia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi ataupun orang-orang Belanda.
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 yang dulu dikenal dengan nama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Sebelum mendirikan Taman Siswa, dia berprofesi sebagai kolumnis atau wartawan muda. Dia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik.
Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya. Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.
Ki Hadjar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Adapun, Soewardi lahir di Pakualaman, pada 2 Mei 1889 yang sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Namanya juga diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hadjar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun edisi 1998
Semboyan ciptaannya, Tut Wuri Handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").
Editor: Indyah Sutriningrum
Ki Hadjar Dewantara Salah satu aktivis pergerakan kemerdekaan itu berperan besar dalam dunia pendidikan di Tanah Air. Pria yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat itu merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Dia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi ataupun orang-orang Belanda.
Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 yang dulu dikenal dengan nama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Sebelum mendirikan Taman Siswa, dia berprofesi sebagai kolumnis atau wartawan muda. Dia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik.
Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya. Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.
Ki Hadjar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Adapun, Soewardi lahir di Pakualaman, pada 2 Mei 1889 yang sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Namanya juga diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hadjar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun edisi 1998
Semboyan ciptaannya, Tut Wuri Handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.