Titimangsa Foundation & Bakti Budaya Djarum Foundation Gelar Pementasan Menunggu di Banda Naira
25 November 2021 |
10:52 WIB
Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation pada malam ini, Kamis 20 November 2021 pukul 20.00 WIB akan mempersembahkan pementasan bertajuk Mereka yang Menunggu di Banda Naira lho Genhype. Pementasan ini mengangkat kisah tentang pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia yaitu Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Iwa Koesoema Soemanteri di tanah pembuangan Banda Naira.
Dalam siaran pers yang diterima oleh Hypeabis.id, disebutkan bahwa pada 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik. Mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Meski ada dalam pengasingan, mereka tidak gentar meneruskan perjuangan di bidang sosial dan pendidikan.
Kesibukan mereka tidak disukai oleh penguasa setempat Hindia Belanda, yakni Kloosterhuis, yang akhirnya memberlakukan pembatasan-pembatasan ruang gerak.
Di tengah perjuangannya selama berada di Banda Naira, salah satu dari empat tokoh tersebut, yakni Sjahrir terus diliputi perasaan gelisah karena terpisah dengan kekasih hatinya, Maria, yang berada di Belanda.
Kendatipun surat-surat dari Maria selalu datang, tapi Sjahrir selalu merasa kekurangan. Dia ingin Maria ada di sisinya. Kenangan-kenangan indah bersama Maria senantiasa berkelebat dalam benak Sjahrir ketika sedang menyendiri di pantai. Sjahrir setia menunggu Maria datang ke Banda Naira.
Naskah lakon Mereka yang Menunggu di Banda Naira adalah penafsiran ulang oleh Sutradara Wawan Sofwan terhadap naskah lakon pementasan hasil alih wahana Gunawan Maryanto terhadap novel Bung di Banda.
Penfasiran ulang tersebut agar para penikmat seni yang menyaksikan secara langsung maupun dari rumah pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira dapat menerima dan menikmatinya.
Pementasan teater ini sutradarai oleh Wawan Sofwan, diproduseri oleh Happy Salma, dan naskah cerita ditulis oleh Gunawan Maryanto yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan.
Adapun nama-nama yang terlibat dalam pertunjukan ini adalah Reza Rahadian yang berperan sebagai Sutan Sjahrir, Lukman Sardi sebagai dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Tanta Ginting sebagai Mohammad Hatta, Verdi Solaiman sebagai Iwa Koesoema Soemanteri, dan Willem Bevers sebagai Kloosterhuis.
Tidak hanya itu, terdapat juga nama-nama seperti Julie Estelle yang berperan sebagai Maria Duchtaeau dan Akiva Sardi sebagai Des Alwi.
Setelah dipertunjukan secara luring, pertunjukan ini juga akan tayang secara virtual mulai Jumat, 17 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB selama 6 bulan di kanal YouTube IndonesiaKaya.
Editor: Dika Irawan
Dalam siaran pers yang diterima oleh Hypeabis.id, disebutkan bahwa pada 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik. Mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Meski ada dalam pengasingan, mereka tidak gentar meneruskan perjuangan di bidang sosial dan pendidikan.
Kesibukan mereka tidak disukai oleh penguasa setempat Hindia Belanda, yakni Kloosterhuis, yang akhirnya memberlakukan pembatasan-pembatasan ruang gerak.
Di tengah perjuangannya selama berada di Banda Naira, salah satu dari empat tokoh tersebut, yakni Sjahrir terus diliputi perasaan gelisah karena terpisah dengan kekasih hatinya, Maria, yang berada di Belanda.
Kendatipun surat-surat dari Maria selalu datang, tapi Sjahrir selalu merasa kekurangan. Dia ingin Maria ada di sisinya. Kenangan-kenangan indah bersama Maria senantiasa berkelebat dalam benak Sjahrir ketika sedang menyendiri di pantai. Sjahrir setia menunggu Maria datang ke Banda Naira.
Naskah lakon Mereka yang Menunggu di Banda Naira adalah penafsiran ulang oleh Sutradara Wawan Sofwan terhadap naskah lakon pementasan hasil alih wahana Gunawan Maryanto terhadap novel Bung di Banda.
Penfasiran ulang tersebut agar para penikmat seni yang menyaksikan secara langsung maupun dari rumah pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira dapat menerima dan menikmatinya.
Pementasan teater ini sutradarai oleh Wawan Sofwan, diproduseri oleh Happy Salma, dan naskah cerita ditulis oleh Gunawan Maryanto yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan.
Adapun nama-nama yang terlibat dalam pertunjukan ini adalah Reza Rahadian yang berperan sebagai Sutan Sjahrir, Lukman Sardi sebagai dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Tanta Ginting sebagai Mohammad Hatta, Verdi Solaiman sebagai Iwa Koesoema Soemanteri, dan Willem Bevers sebagai Kloosterhuis.
Tidak hanya itu, terdapat juga nama-nama seperti Julie Estelle yang berperan sebagai Maria Duchtaeau dan Akiva Sardi sebagai Des Alwi.
Setelah dipertunjukan secara luring, pertunjukan ini juga akan tayang secara virtual mulai Jumat, 17 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB selama 6 bulan di kanal YouTube IndonesiaKaya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.