Jajang C. Noer Raih Piala Citra Penghargaan Seumur Hidup karena Kiprahnya di Perfilman Nasional
11 November 2021 |
10:26 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Aktris senior Jajang C. Noer meraih penghargaan seumur hidup untuk film dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Apresiasi ini diberikan karena kiprah Jajang di dunia perfilman Indonesia yang tak sebentar. Karier Jajang sebagai aktris film dimulai sejak 1970, dan membentang selama 6 dekade dengan berbagai prestasi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, sejumlah penghargaan pada ajang FFI tercatat telah diterimanya. Berperan di film Bibir Mer pada 1992, dia meraih Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Perempuan Terbaik pada FFI 1992. Sang aktris kembali memenangkan Piala Citra untuk kategori yang sama lewat peran dalam film Cinta Tapi Beda (2012) pada FFI 2013. Total 7 nominasi dan 2 penghargaan FFI telah diraihnya.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, FFI disebutkan digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.
Kemudian, pergelaran FFI 2021 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan juga merupakan bentuk penghargaan dan dukungan kepada Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional.
Sejak awal, FFI telah berinisiatif mendukung upaya yang telah dimulai oleh keluarga dan Tim 100 Tahun Usmar Ismail dengan melakukan mediasi pengusulan Usmar Ismail menjadi Pahlawan Nasional kepada pemerintah.
Akhirnya, pada Kamis, 28 Oktober 2021, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Dewan Kehormatan Gelar, Mahfud MD, melalui keterangan persnya di YouTube Kemenko Polhukam, menyebutkan bahwa Sutradara Film Aji Usmar Ismail dari DKI Jakarta ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional.
Gelar tersebut akan diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2021, bertepatan dengan Hari Pahlawan di Istana Bogor.
Untuk diketahui, penentuan Pemenang Piala Citra dilakukan oleh Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 28 orang. Mereka terdiri dari 15 juri film cerita panjang, 3 juri film cerita pendek, 4 juri film animasi panjang dan animasi pendek, 3 juri film dokumenter, dan 3 juri untuk kategori kritik film.
Dewan Juri Akhir bertugas menentukan satu pemenang dari 25 kategori penghargaan yang nominasinya telah diumumkan di Dome Park Senayan pada 10 Oktober 2021 lalu.
Dewan Juri Akhir untuk film cerita panjang terdiri dari Aghi Narottama, Allan Sebastian, Arturo G.P., Ernest Prakasa, Faozan Rizal, Hikmat Darmawan, Joko Anwar, Karsono Hadi, Niniek L. Karim, Putut Widjanarko, Rayya Makarim, Rukman Rosadi, Sheila Timothy, Tommy F. Awuy, dan Wina Armada. Juri film cerita pendek terdiri dari Ajeng Prameswari, Budi Irawanto, dan Edo Wulia.
Juri film animasi panjang terdiri dari Chandra Endroputro, Daryl Wilson, dan Wahyu Aditya. Juri film animasi pendek terdiri dari Chandra Endroputro, Ryan Adriandhy, dan Wahyu Aditya. Juri film dokumenter terdiri dari Dudit Widodo, Dwi Sujanti Nugraheni, dan Tonny Trimarsanto. Juri kritik film terdiri dari Hariyadi, Panji Wibowo, dan Sazkia Noor Anggraini.
Editor: Dika Irawan
Dalam keterangan tertulis yang diterima, sejumlah penghargaan pada ajang FFI tercatat telah diterimanya. Berperan di film Bibir Mer pada 1992, dia meraih Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Perempuan Terbaik pada FFI 1992. Sang aktris kembali memenangkan Piala Citra untuk kategori yang sama lewat peran dalam film Cinta Tapi Beda (2012) pada FFI 2013. Total 7 nominasi dan 2 penghargaan FFI telah diraihnya.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, FFI disebutkan digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.
Kemudian, pergelaran FFI 2021 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan juga merupakan bentuk penghargaan dan dukungan kepada Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional.
Sejak awal, FFI telah berinisiatif mendukung upaya yang telah dimulai oleh keluarga dan Tim 100 Tahun Usmar Ismail dengan melakukan mediasi pengusulan Usmar Ismail menjadi Pahlawan Nasional kepada pemerintah.
Akhirnya, pada Kamis, 28 Oktober 2021, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Dewan Kehormatan Gelar, Mahfud MD, melalui keterangan persnya di YouTube Kemenko Polhukam, menyebutkan bahwa Sutradara Film Aji Usmar Ismail dari DKI Jakarta ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional.
Gelar tersebut akan diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2021, bertepatan dengan Hari Pahlawan di Istana Bogor.
Untuk diketahui, penentuan Pemenang Piala Citra dilakukan oleh Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 28 orang. Mereka terdiri dari 15 juri film cerita panjang, 3 juri film cerita pendek, 4 juri film animasi panjang dan animasi pendek, 3 juri film dokumenter, dan 3 juri untuk kategori kritik film.
Dewan Juri Akhir bertugas menentukan satu pemenang dari 25 kategori penghargaan yang nominasinya telah diumumkan di Dome Park Senayan pada 10 Oktober 2021 lalu.
Dewan Juri Akhir untuk film cerita panjang terdiri dari Aghi Narottama, Allan Sebastian, Arturo G.P., Ernest Prakasa, Faozan Rizal, Hikmat Darmawan, Joko Anwar, Karsono Hadi, Niniek L. Karim, Putut Widjanarko, Rayya Makarim, Rukman Rosadi, Sheila Timothy, Tommy F. Awuy, dan Wina Armada. Juri film cerita pendek terdiri dari Ajeng Prameswari, Budi Irawanto, dan Edo Wulia.
Juri film animasi panjang terdiri dari Chandra Endroputro, Daryl Wilson, dan Wahyu Aditya. Juri film animasi pendek terdiri dari Chandra Endroputro, Ryan Adriandhy, dan Wahyu Aditya. Juri film dokumenter terdiri dari Dudit Widodo, Dwi Sujanti Nugraheni, dan Tonny Trimarsanto. Juri kritik film terdiri dari Hariyadi, Panji Wibowo, dan Sazkia Noor Anggraini.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.