Sejarah Pabrik Vespa di Indonesia, Berkembang dan Layu di Pulo Gadung
09 November 2021 |
21:24 WIB
Harapan pencinta Vespa di Tanah Air bakal segera terwujud dalam waktu dekat. Piaggio pada Selasa (9/11/2021) mengumumkan rencana pembangunan pabrik perakitan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Nantinya, pabrik seluas 15.000 Ha itu tidak hanya merakit Vespa, tapi juga merk di bawah naungan Piaggio lainnya, seperti Aprilia dan Motto Guzzi.
Jika tak ada aral melintang, pabrik tersebut akan beroperasi mulai kuartal-II 2022 dengan kapasitas produksi mencapai 10.00 unit per tahun. Fokus utama merk yang akan dirakit di sana tentu saja adalah Vespa, produk andalan pabrikan asal Italia itu di Indonesia.
Kehadiran pabrik perakitan di dalam negeri tentu saja menjadi kabar gembira. Sebab, selama ini banyak pencinta Vespa yang mengeluhkan tingginya harga jual Vespa baru di Indonesia.
Harga jual Vespa baru yang tinggi tak terlepas dari statusnya sebagai sepeda motor completely built up (CBU) atau diimpor utuh. Tentu saja, hal tersebut juga ikut berpengaruh pada pajak yang harus dibayarkan setiap tahunnya oleh pemilik Vespa baru.
Sebagai contoh, produk termurah Vespa di Indonesia saat ini adalah LX 125 i-Get dibanderol dengan harga Rp38,7 juta. Jauh lebih mahal dibandingkan dengan skuter matik bermerk Jepang sekelasnya yang sudah dibuat atau dirakit di dalam negeri.
Alhasil, Vespa hanya dilirik oleh orang-orang tertentu atau penggemar fanatik. Padahal, puluhan tahun lalu, saat Vespa masih bermesin 2-tak, penggunanya datang dari berbagai kalangan.
Bahkan, salah satu perusahaan farmasi terkemuka asal Jerman menjadikan Vespa sebagai kendaraan operasional para pekerjanya di Indonesia. Boleh dikatakan, Vespa pada masa itu bisa dianggap sebagai kendaraan rakyat yang tak eksklusif seperti sekarang.
(Baca juga: Sejarah Vespa di Indonesia dari Masa ke Masa)
Mengapa demikian? Tentu saja, hal itu tak terlepas dari perakitan Vespa yang dilakukan di Indonesia. Vespa sempat dirakit di pabrik PT Danmotor Vespa Indonesia yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur sebelum akhirnya perusahaan tersebut merumahkan ribuan pekerjanya dan gulung tikar akibat krisis moneter 1998.
Pabrik Danmotor Vespa Indonesia yang ada di Pulo Gadung merupakan pindahan dari pabrik perakitan Vespa yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Sebelum 1971, Vespa yang ada di Indonesia didatangkan dalam bentuk dirakit sebagian (semi-knocked down) dari Italia.
Barulah pada 1971 atau setelah beroperasinya pabrik Danmotor Indonesia Vespa di Pulo Gadung, Vespa dirakit sepenuhnya atau completely knock down (CKD). Kala itu seluruh komponen, baik bodi maupun mesin masih didatangkan dari Italia.
Pada 1976, Vespa yang ada di Indonesia boleh dikatakan nyaris sepenuhnya diobuat di dalam negeri. Sebagian besar komponen kecuali mesin dan sebagian kecil bodi diproduksi oleh Danmotor Vespa Indonesia di pabrik Pulo Gadung.
Sepak terjang Danmotor Vespa Indonesia tidak bisa diremehkan. Perusahaan tersebut sempat termasuk kedalam lima besar produsen Vespa yang dinaungi oleh Piaggio License.
Bahkan, Danmotor Vespa Indonesia sempat memproduksi seri Vespa khusus untuk Indonesia. Seri yang dimaksud adalah Vespa PS Series.
Vespa PS Series merupakan versi lebih kecil dari Vespa PX Series. Vespa ini tidak terlalu tinggi lantaran menggunakan diameter ban ring 8. Alhasil, seri Vespa ini cukup diminati konsumen Indonesia kala itu.
Kini, sebagian fasilitas produksi di pabrik Danmotor Vespa Indonesia terlihat seperti tak ada kehidupan di dalamnya. Kabarnya, di sana terdapat "harta karun" berupa unit Vespa keluaran lama yang kondisinya baru alias new old stock (NOS).
Sebagian fasilitas produksinya saat ini juga digunakan untuk memproduksi suku cadang sepeda motor Kawasaki.
Editor: Avicenna
Jika tak ada aral melintang, pabrik tersebut akan beroperasi mulai kuartal-II 2022 dengan kapasitas produksi mencapai 10.00 unit per tahun. Fokus utama merk yang akan dirakit di sana tentu saja adalah Vespa, produk andalan pabrikan asal Italia itu di Indonesia.
Kehadiran pabrik perakitan di dalam negeri tentu saja menjadi kabar gembira. Sebab, selama ini banyak pencinta Vespa yang mengeluhkan tingginya harga jual Vespa baru di Indonesia.
Harga jual Vespa baru yang tinggi tak terlepas dari statusnya sebagai sepeda motor completely built up (CBU) atau diimpor utuh. Tentu saja, hal tersebut juga ikut berpengaruh pada pajak yang harus dibayarkan setiap tahunnya oleh pemilik Vespa baru.
Sebagai contoh, produk termurah Vespa di Indonesia saat ini adalah LX 125 i-Get dibanderol dengan harga Rp38,7 juta. Jauh lebih mahal dibandingkan dengan skuter matik bermerk Jepang sekelasnya yang sudah dibuat atau dirakit di dalam negeri.
Alhasil, Vespa hanya dilirik oleh orang-orang tertentu atau penggemar fanatik. Padahal, puluhan tahun lalu, saat Vespa masih bermesin 2-tak, penggunanya datang dari berbagai kalangan.
Bahkan, salah satu perusahaan farmasi terkemuka asal Jerman menjadikan Vespa sebagai kendaraan operasional para pekerjanya di Indonesia. Boleh dikatakan, Vespa pada masa itu bisa dianggap sebagai kendaraan rakyat yang tak eksklusif seperti sekarang.
(Baca juga: Sejarah Vespa di Indonesia dari Masa ke Masa)
Mengapa demikian? Tentu saja, hal itu tak terlepas dari perakitan Vespa yang dilakukan di Indonesia. Vespa sempat dirakit di pabrik PT Danmotor Vespa Indonesia yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur sebelum akhirnya perusahaan tersebut merumahkan ribuan pekerjanya dan gulung tikar akibat krisis moneter 1998.
Pabrik Danmotor Vespa Indonesia yang ada di Pulo Gadung merupakan pindahan dari pabrik perakitan Vespa yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Sebelum 1971, Vespa yang ada di Indonesia didatangkan dalam bentuk dirakit sebagian (semi-knocked down) dari Italia.
Barulah pada 1971 atau setelah beroperasinya pabrik Danmotor Indonesia Vespa di Pulo Gadung, Vespa dirakit sepenuhnya atau completely knock down (CKD). Kala itu seluruh komponen, baik bodi maupun mesin masih didatangkan dari Italia.
Pada 1976, Vespa yang ada di Indonesia boleh dikatakan nyaris sepenuhnya diobuat di dalam negeri. Sebagian besar komponen kecuali mesin dan sebagian kecil bodi diproduksi oleh Danmotor Vespa Indonesia di pabrik Pulo Gadung.
Sepak terjang Danmotor Vespa Indonesia tidak bisa diremehkan. Perusahaan tersebut sempat termasuk kedalam lima besar produsen Vespa yang dinaungi oleh Piaggio License.
Bahkan, Danmotor Vespa Indonesia sempat memproduksi seri Vespa khusus untuk Indonesia. Seri yang dimaksud adalah Vespa PS Series.
Vespa PS Series merupakan versi lebih kecil dari Vespa PX Series. Vespa ini tidak terlalu tinggi lantaran menggunakan diameter ban ring 8. Alhasil, seri Vespa ini cukup diminati konsumen Indonesia kala itu.
Kini, sebagian fasilitas produksi di pabrik Danmotor Vespa Indonesia terlihat seperti tak ada kehidupan di dalamnya. Kabarnya, di sana terdapat "harta karun" berupa unit Vespa keluaran lama yang kondisinya baru alias new old stock (NOS).
Sebagian fasilitas produksinya saat ini juga digunakan untuk memproduksi suku cadang sepeda motor Kawasaki.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.