Mengisi Oli Mesin Terlalu Banyak, Ini 3 Efeknya!
08 November 2021 |
09:35 WIB
Penggantian oli mesin secara rutin adalah hal yang wajib dilakukan. Satu hal yang perlu diperhatikan saat mengganti oli mesin adalah saat pengisian oli mesin yang harus pas karena jika kurang, bisa berakibat buruk terhadap mesin dan sebaliknya jika berlebih juga berefek buruk bagi mesin.
Ingat, setiap mesin punya kapasitas sendiri-sendiri. Bahkan, mesin yang punya kapasitas sama tapi beda produksi juga bisa jadi punya perbedaan kapasitas oli. Jadi, jika melakukan pengisian oli mesin lihatlah stik yang sudah disediakan pada mesin kendaraan.
Namun, bukan berarti kalian boleh mengisi oli terlalu banyak saat melakukan proses penggantian oli. Oli yang diisi terlalu banyak juga akan mengganggu kinerja dari mesin kendaraan kalian.
Tak perlu berpanjang lebar, berikut ini adalah efek dari pengisian oli yang terlalu banyak ini pada mesin kendaraan kalian menurut Suzuki Indonesia.
Ingat, setiap mesin punya kapasitas sendiri-sendiri. Bahkan, mesin yang punya kapasitas sama tapi beda produksi juga bisa jadi punya perbedaan kapasitas oli. Jadi, jika melakukan pengisian oli mesin lihatlah stik yang sudah disediakan pada mesin kendaraan.
Namun, bukan berarti kalian boleh mengisi oli terlalu banyak saat melakukan proses penggantian oli. Oli yang diisi terlalu banyak juga akan mengganggu kinerja dari mesin kendaraan kalian.
Tak perlu berpanjang lebar, berikut ini adalah efek dari pengisian oli yang terlalu banyak ini pada mesin kendaraan kalian menurut Suzuki Indonesia.
1. Terjadi penurunan kualitas oli
Ketika oli mesin terlalu banyak, di dalam ruang engkol oli akan menggenangi poros engkol. Akibatnya oli tidak bisa melumasi komponen mesin dengan baik dan gesekan antara komponen mesin berlangsung secara kasar. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan rusaknya kualitas oli dan keausan komponen menjadi lebih cepat.
2. Langkah piston terhambat
Efek yang satu ini masih ada hubungannya dengan yang pertama. Biasanya, poros engkol tidak terendam oleh oli mesin. Sehingga gerakannya terbebas dari hambatan zat cair. Namun, saat poros engkol terendam oleh cairan oli maka pekerjaan piston menjadi menjadi lebih berat. Jika ini terjadi maka ada dua kemungkinan, RPM mesin tidak akan maksimal atau bensin menjadi lebih boros.
3. Mengganggu kopling basah pada sepeda motor
Pada sepeda motor transmisi manual (sport/bebek) dilengkapi dengan wet clutch (kopling basah). Memang kopling ini bekerja maksimal saat terendam oli mesin. Namun, jika rendaman ini berlebih, maka kopling juga berpotensi slip. dan jika sampai benar-benar tergenang maka gesekan menjadi semakin besar dan imbasnya tenaga mesin kurang atau bensin yang juga semakin boros.
Editor: Fajar Sidik
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.