NFT Merchandise BTS Dikritik, Begini Kata ARMY
07 November 2021 |
11:18 WIB
Beberapa waktu lalu, agensi hiburan Korea Selatan, HYBE, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan webtoon dan pengembangan bisnis NFT dalam berbagai produk merchandise para artisnya, termasuk BTS. Namun, alih-alih mendapatkan dukungan, rencana tersebut justru dikritik oleh para Army.
HYBE akan bekerja sama dengan Dunamu, operator cryptocurrency terbesar di Korea Selatan untuk memungkinkan para penggemar K-pop memiliki kepemilikan konten digital dan merchandise dari para artis K-pop.
Ini adalah metode untuk memperoleh 860.004 saham Dunamu, pertukaran mata uang kripto senilai 500 miliar won dengan menerbitkan obligasi konversi (CB) senilai 400 miliar won.
Melansir dari Korea Times, Minggu (7/11), rencana itu dinilai oleh para Army terlalu memanfaatkan kekayaan intelektual BTS demi meraup keuntungan semata, daripada menyediakan lingkungan yang layak bagi para anggota grup di mana mereka dapat fokus mengerjakan musik.
Tagar #BoycottHYBE pun sempat menjadi trending topik di Twitter yang berisi kritikan para penggemar BTS atas rencana bisnis agensi tersebut. Mereka mengatakan bahwa aset digital bukan hal yang mereka inginkan. Mereka tetap menginginkan barang fisik dan bukan produk digital dari idolanya.
Hal itu juga yang dikatakan oleh Ashilla Rifany, penggemar BTS yang berdomisili di Bandung. Dia mengatakan kurang setuju dengan rencana perilisan bentuk NFT untuk produk merchandise BTS.
“Secara personal aku kurang setuju sih, aku lebih suka beli bentukan fisik dibanding digital,” katanya kepada Hypeabis.id, Minggu (7/11).
Menurutnya, ada kepuasan tersendiri ketika memiliki barang fisik dari idolanya. Dia pun mengaku selama ini sudah merasa puas dengan produk-produk fisik merchandise BTS karena beberapa di antaranya bisa digunakan untuk keperluan aktivitas sehari-harinya dan bukan sekadar pajangan.
“Contohnya winter package 2020 yang biasanya pake outbox gitu, ini diganti sama pouch laptop 13 inch,” imbuh perempuan yang bekerja di toko album Korea dan fanart itu.
Meskipun begitu, dia juga menuturkan rencana perilisan NFT juga dinilai bisa menguntungkan pihak agensi HYBE. Menurutnya, hal itu bisa mengurangi biaya produksi agensi dalam membuat produk merchandise BTS, serta bisa membantu para kolektor untuk memastikan barang koleksinya supaya tetap aman dan tidak rusak ataupun hilang.
“Balik lagi ini target pasarnya untuk siapa. Kalau dari segi bisnis memang menguntungkan, apalagi untuk perusahaan sebesar HYBE,” ujarnya.
Editor Fajar Sidik
HYBE akan bekerja sama dengan Dunamu, operator cryptocurrency terbesar di Korea Selatan untuk memungkinkan para penggemar K-pop memiliki kepemilikan konten digital dan merchandise dari para artis K-pop.
Ini adalah metode untuk memperoleh 860.004 saham Dunamu, pertukaran mata uang kripto senilai 500 miliar won dengan menerbitkan obligasi konversi (CB) senilai 400 miliar won.
Logo acara HYBE Briefing With The Community. (Dok. Youtube/HYBE)
Melansir dari Korea Times, Minggu (7/11), rencana itu dinilai oleh para Army terlalu memanfaatkan kekayaan intelektual BTS demi meraup keuntungan semata, daripada menyediakan lingkungan yang layak bagi para anggota grup di mana mereka dapat fokus mengerjakan musik.
Tagar #BoycottHYBE pun sempat menjadi trending topik di Twitter yang berisi kritikan para penggemar BTS atas rencana bisnis agensi tersebut. Mereka mengatakan bahwa aset digital bukan hal yang mereka inginkan. Mereka tetap menginginkan barang fisik dan bukan produk digital dari idolanya.
Hal itu juga yang dikatakan oleh Ashilla Rifany, penggemar BTS yang berdomisili di Bandung. Dia mengatakan kurang setuju dengan rencana perilisan bentuk NFT untuk produk merchandise BTS.
“Secara personal aku kurang setuju sih, aku lebih suka beli bentukan fisik dibanding digital,” katanya kepada Hypeabis.id, Minggu (7/11).
Menurutnya, ada kepuasan tersendiri ketika memiliki barang fisik dari idolanya. Dia pun mengaku selama ini sudah merasa puas dengan produk-produk fisik merchandise BTS karena beberapa di antaranya bisa digunakan untuk keperluan aktivitas sehari-harinya dan bukan sekadar pajangan.
“Contohnya winter package 2020 yang biasanya pake outbox gitu, ini diganti sama pouch laptop 13 inch,” imbuh perempuan yang bekerja di toko album Korea dan fanart itu.
Meskipun begitu, dia juga menuturkan rencana perilisan NFT juga dinilai bisa menguntungkan pihak agensi HYBE. Menurutnya, hal itu bisa mengurangi biaya produksi agensi dalam membuat produk merchandise BTS, serta bisa membantu para kolektor untuk memastikan barang koleksinya supaya tetap aman dan tidak rusak ataupun hilang.
“Balik lagi ini target pasarnya untuk siapa. Kalau dari segi bisnis memang menguntungkan, apalagi untuk perusahaan sebesar HYBE,” ujarnya.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.