Dune (1984) dan Dune (2021), Apa Perbedaannya?
27 October 2021 |
18:40 WIB
Novel Dune karya Frank Herbert adalah mahakarya yang menantang untuk difilmkan. Sebelum Dune (2021), berbagai upaya adaptasi sudah dilakukan sineas lain, seperti David Lynch dan Alejandro Jodorowsky. Lynch selesai membuat film Dune (1984) tapi dinilai buruk; sementara Jodorowsky tidak selesai menggarap Dune.
Kegagalan keduanya lantas menciptakan mitos ‘kutukan’ untuk adaptasi Dune. Kutukan ini muncul karena David Lynch dan Alejandro Jodorowsky adalah filmmaker andal yang telah mendapat berbagai penghargaan. Jika dua sineas sehebat itu saja gagal, apa mungkin Dune memang tidak bisa diadaptasi menjadi film?
Jawabannya, sebagaimana yang terlihat belakangan, tentu tidak demikian. Dune versi Denis Villeneuve sukses mematahkan kutukan Dune, sehingga part 2-nya diumumkan akan tayang pada 2023.
Lantas, apa yang berbeda dari Dune versi Villeneuve, sehingga membuatnya lebih sukses? Di sini Hypeabis.id akan menjabarkan 3 perbedaan utama Dune (2021) dari Dune (1984).
Dalam wawancaranya dengan Esquire, Denis Villeneuve mengaku tidak mempercayai adanya kutukan soal adaptasi Dune. Ia juga tidak terlalu memikirkan karya-karya pendahulunya, dan memilih untuk fokus pada kecintaannya terhadap novel Dune.
Meski begitu, ia tidak menampik bahwa karyanya terlihat lebih unggul lantaran perkembangan teknologi yang begitu pesat hari ini.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan teknologi komputer hari ini yang tidak mungkin dilakukan 30 tahun lalu,” ucapnya.
Salah satu yang mencolok misalnya adalah penggambaran perisai. Pada Dune (1984), perisai yang melindungi tubuh para tokoh terlihat begitu aneh, dengan bentuknya yang kotak seperti di Roblox.
Alhasil, butuh durasi panjang untuk menceritakan Dune. Namun, durasi terlalu panjang tentu tidak akan menarik. Itulah mengapa Dune versi David Lynch yang semula berdurasi 3 jam lebih dipangkas menjadi hanya 2 jam 16 menit. Bisa ditebak, dalam durasi 2 jam lebih itu, versi David Lynch terasa begitu terburu-buru.
Hal ini tidak terjadi dalam Dune versi Villeneuve. Sutradara yang sebelumnya membuat Arrival dan Blade Runner 2049 itu memilih untuk hanya menceritakan setengah buku Dune. Dengan demikian, ia memiliki lebih banyak ruang bercerita yang diarahkannya ke pembangunan karakter Paul Atreides (Timothee Chalamet).
Paul digambarkan masih butuh banyak bimbingan. Emosinya belum stabil, dan ia pun belum piawai menggunakan The Voice. Bahkan, tersirat jelas bahwa Paul sesungguhnya tidak ingin menjadi pemimpin.
Karakternya yang demikian lalu ditempa lewat contoh dari sang ayah, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac), dan sang ibu, Jessica Atreides (Rebecca Ferguson). Selain itu, berbagai peristiwa tak terduga dan mimpi-mimpi profetik Paul juga kian membuatnya berkembang.
Ini tidak terjadi pada Dune versi David Lynch. Paul Atreides dalam versi David Lynch cenderung sudah mantap dari awal filmnya. Tokoh yang diperankan oleh Kyle MacLachlan itu tidak mengalami krisis berarti, sehingga membuatnya terasa flat dan kurang relatable.
Kurang lebih, itulah tiga perbedaan yang paling mencolok antara Dune (1984) dan Dune (2021). Secara garis besar, Dune terbaru memang lebih baik. Namun bukan berarti juga tidak ada hal yang menarik dari versi Dune sebelumnya.
Dari segi keutuhan cerita, misalnya, Dune versi 1984 boleh jadi lebih unggul, mengingat ia menceritakan full novel Dune. Jadi, jika tidak sabar menantikan kelanjutan kisah Paul Atreides, sebenarnya Genhype bisa menyaksikan film karya David Lynch tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Kegagalan keduanya lantas menciptakan mitos ‘kutukan’ untuk adaptasi Dune. Kutukan ini muncul karena David Lynch dan Alejandro Jodorowsky adalah filmmaker andal yang telah mendapat berbagai penghargaan. Jika dua sineas sehebat itu saja gagal, apa mungkin Dune memang tidak bisa diadaptasi menjadi film?
Jawabannya, sebagaimana yang terlihat belakangan, tentu tidak demikian. Dune versi Denis Villeneuve sukses mematahkan kutukan Dune, sehingga part 2-nya diumumkan akan tayang pada 2023.
Lantas, apa yang berbeda dari Dune versi Villeneuve, sehingga membuatnya lebih sukses? Di sini Hypeabis.id akan menjabarkan 3 perbedaan utama Dune (2021) dari Dune (1984).
1. Teknologi yang Lebih Mumpuni
Dune 1984 & 2021
Dalam wawancaranya dengan Esquire, Denis Villeneuve mengaku tidak mempercayai adanya kutukan soal adaptasi Dune. Ia juga tidak terlalu memikirkan karya-karya pendahulunya, dan memilih untuk fokus pada kecintaannya terhadap novel Dune.
Meski begitu, ia tidak menampik bahwa karyanya terlihat lebih unggul lantaran perkembangan teknologi yang begitu pesat hari ini.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan teknologi komputer hari ini yang tidak mungkin dilakukan 30 tahun lalu,” ucapnya.
Salah satu yang mencolok misalnya adalah penggambaran perisai. Pada Dune (1984), perisai yang melindungi tubuh para tokoh terlihat begitu aneh, dengan bentuknya yang kotak seperti di Roblox.
2. Cerita yang Lebih Singkat
Perlu diketahui, Dune adalah buku pertama dari 6 buku serial Dune orisinal karya Frank Herbert. Buku yang terbit pada 1965 itu cukup tebal, 412 halaman untuk versi aslinya. Hadir di semesta rekaan yang kompleks, detail karakter dan latar di Dune pun terlalu penting untuk dibuang dalam versi filmnya.Alhasil, butuh durasi panjang untuk menceritakan Dune. Namun, durasi terlalu panjang tentu tidak akan menarik. Itulah mengapa Dune versi David Lynch yang semula berdurasi 3 jam lebih dipangkas menjadi hanya 2 jam 16 menit. Bisa ditebak, dalam durasi 2 jam lebih itu, versi David Lynch terasa begitu terburu-buru.
Hal ini tidak terjadi dalam Dune versi Villeneuve. Sutradara yang sebelumnya membuat Arrival dan Blade Runner 2049 itu memilih untuk hanya menceritakan setengah buku Dune. Dengan demikian, ia memiliki lebih banyak ruang bercerita yang diarahkannya ke pembangunan karakter Paul Atreides (Timothee Chalamet).
3. Karakterisasi yang Lebih Kuat
Berkat ruang cerita yang lebih banyak, Villeneuve mampu membuat karakter Paul Atreides terasa lebih relatable. Sebagai remaja yang baru 15 tahun, Paul tidak langsung digambarkan sebagai sosok dewasa yang mempunyai jiwa kepemimpinan.Paul digambarkan masih butuh banyak bimbingan. Emosinya belum stabil, dan ia pun belum piawai menggunakan The Voice. Bahkan, tersirat jelas bahwa Paul sesungguhnya tidak ingin menjadi pemimpin.
Karakternya yang demikian lalu ditempa lewat contoh dari sang ayah, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac), dan sang ibu, Jessica Atreides (Rebecca Ferguson). Selain itu, berbagai peristiwa tak terduga dan mimpi-mimpi profetik Paul juga kian membuatnya berkembang.
Ini tidak terjadi pada Dune versi David Lynch. Paul Atreides dalam versi David Lynch cenderung sudah mantap dari awal filmnya. Tokoh yang diperankan oleh Kyle MacLachlan itu tidak mengalami krisis berarti, sehingga membuatnya terasa flat dan kurang relatable.
Kurang lebih, itulah tiga perbedaan yang paling mencolok antara Dune (1984) dan Dune (2021). Secara garis besar, Dune terbaru memang lebih baik. Namun bukan berarti juga tidak ada hal yang menarik dari versi Dune sebelumnya.
Dari segi keutuhan cerita, misalnya, Dune versi 1984 boleh jadi lebih unggul, mengingat ia menceritakan full novel Dune. Jadi, jika tidak sabar menantikan kelanjutan kisah Paul Atreides, sebenarnya Genhype bisa menyaksikan film karya David Lynch tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.