Waspadai Virus Pernapasan pada Anak, Lebih Menular dari Covid-19
20 October 2021 |
16:05 WIB
Bagi para orang tua, berhati-hatilah. Sebab, saat ini terjadi peningkatan besar-besaran infeksi virus pernapasan umum bergejala ringan seperti pilek atau Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang bakal banyak menyerang kalangan anak-anak.
Kebanyakan orang yang terifeksi virus ini akan pulih dalam satu atau dua minggu, tetapi bagi anak-anak, terutama bayi maupun orang yang lebih tua, RSV bisa menjadi lebih serius.
Dikutip dari newstalk.com, virus pernapasan ini menyebabkan batuk dan pilek setiap musim dingin dan menjadi penyebab paling umum bronkiolitis pada bayi.
Virus ini merupakan penyebab terbesa penyakit pernapasan parah pada anak di bawah dua tahun, sekaligus menadi penyebab paling umum anak masuk rumah sakit karena penyakit pernapasan akut.
Associate Professor, Pediatri Klinis Dr Illona Duffy mengatakan akan ada peningkatan dan lonjakan besar pada virus ini yang bahkan bisa lebih menular dibandingkan dengan Covid-19.
"Ini adalah infeksi yang kami lihat ketika anak-anak kembali ke sekolah, atau biasanya orang tua mulai menitipkan anak mereka di tempat penitipan anak. Dan kami melihat bahwa anak-anak akan terinfeksi satu per satu,” ujarnya.
Menurutnya, RSV memiliki gejala yang sama dengan Covid-19 dapat bervariasi mulai dari pilek, batuk hingga gejala lambung seperti muntah dan diare, dan demam.
Dr Duffy mengingatkan bahwa RSV memiliki sifat yang sangat mudah menular sehingga bisa menyebar lebih cepat. Apalagi ketika anak-anak sudah mulai masuk sekolah dan berada di dalam satu ruangan, bisa saja anak di dalam satu kelas sekolah akan tertular semuanya. “Jelas kami melihat ini jauh lebih menular, bahkan jauh lebih menular daripada Covid-19."
Karena itulah dia mengingatkan orang tua ketika di dalam rumah ada satu anak yang sakit dan tiba-tiba semua menjadi sakit, bisa jadi itu merupakan virus RSV.
Seseorang yang terkena virus RSV ini akan merasakan batuk yang sedikit lebih parah, merasakan sesak napas. Maka orang tua harus menjaga anak-anak, terutama jika memiliki bayi karena mereka belum memiliki kekebalan bawaan yang baik.
“Cara terbaik untuk merawat anak-anak adalah dengan merawat suhu tubuh mereka dan memastikan mereka tetap terhidrasi,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Kebanyakan orang yang terifeksi virus ini akan pulih dalam satu atau dua minggu, tetapi bagi anak-anak, terutama bayi maupun orang yang lebih tua, RSV bisa menjadi lebih serius.
Dikutip dari newstalk.com, virus pernapasan ini menyebabkan batuk dan pilek setiap musim dingin dan menjadi penyebab paling umum bronkiolitis pada bayi.
Virus ini merupakan penyebab terbesa penyakit pernapasan parah pada anak di bawah dua tahun, sekaligus menadi penyebab paling umum anak masuk rumah sakit karena penyakit pernapasan akut.
Associate Professor, Pediatri Klinis Dr Illona Duffy mengatakan akan ada peningkatan dan lonjakan besar pada virus ini yang bahkan bisa lebih menular dibandingkan dengan Covid-19.
"Ini adalah infeksi yang kami lihat ketika anak-anak kembali ke sekolah, atau biasanya orang tua mulai menitipkan anak mereka di tempat penitipan anak. Dan kami melihat bahwa anak-anak akan terinfeksi satu per satu,” ujarnya.
Menurutnya, RSV memiliki gejala yang sama dengan Covid-19 dapat bervariasi mulai dari pilek, batuk hingga gejala lambung seperti muntah dan diare, dan demam.
Dr Duffy mengingatkan bahwa RSV memiliki sifat yang sangat mudah menular sehingga bisa menyebar lebih cepat. Apalagi ketika anak-anak sudah mulai masuk sekolah dan berada di dalam satu ruangan, bisa saja anak di dalam satu kelas sekolah akan tertular semuanya. “Jelas kami melihat ini jauh lebih menular, bahkan jauh lebih menular daripada Covid-19."
Karena itulah dia mengingatkan orang tua ketika di dalam rumah ada satu anak yang sakit dan tiba-tiba semua menjadi sakit, bisa jadi itu merupakan virus RSV.
Seseorang yang terkena virus RSV ini akan merasakan batuk yang sedikit lebih parah, merasakan sesak napas. Maka orang tua harus menjaga anak-anak, terutama jika memiliki bayi karena mereka belum memiliki kekebalan bawaan yang baik.
“Cara terbaik untuk merawat anak-anak adalah dengan merawat suhu tubuh mereka dan memastikan mereka tetap terhidrasi,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.