Mau Mengajukan Pinjaman Online? Baca Saran Ini Dulu Deh!
29 September 2021 |
14:16 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Pandemi Covid-19 yang terjadi di dalam negeri telah memberikan dampak terhadap ekonomi perekonomian lho Genhype. Tak ayal beberapa dari kita akhirnya memutuskan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pinjaman online. Ada beberapa hal yang perlu Genhype perhatikan saat hendak meminjam dari pinjaman online.
Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi menghimbau para konsumen jangan sekali-kali berhubungan dengan pinjaman online ilegal. "Yang sepertinya mudah memberikan pinjaman, tanpa syarat namun ternyata bisa menjerat," katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Rabu (29/9/2021).
Kemudian, AFPI menghimbau para konsumen untuk bijak dalam menghadapi tawaran peminjaman uang. Kemudian, konsumen sebaiknya meminjam sesuai kemampuan dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dia menambahkan pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan AFPI yang menaungi perusahaan fintech pendanaan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
AFPI secara konsisten terus meningkatkan kedisiplinan para anggota untuk beroperasi sesuai dengan pedoman perilaku industri, peraturan regulator, dan undang-undang yang berlaku.
Tidak bisa dipungkiri, dia menuturkan, kehadiran pinjaman cepat dan taktis bagi masyarakat Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan dan positif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dana taktis, terutama dalam kondisi darurat.
Hingga 31 Juli 2021, total penyaluran pinjaman fintech pendanaan telah mencapai Rp236,47 Triliun kepada lebih dari 66 juta masyarakat Indonesia.
Kasus gagal bayar serta penagihan tidak beretika yang dilakukan oleh perusahaan pinjol ilegal yang marak saat ini, dia menilai telah mencederai semangat industri fintech pendanaan untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomian mereka.
Editor: Fajar Sidik
Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi menghimbau para konsumen jangan sekali-kali berhubungan dengan pinjaman online ilegal. "Yang sepertinya mudah memberikan pinjaman, tanpa syarat namun ternyata bisa menjerat," katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Rabu (29/9/2021).
Kemudian, AFPI menghimbau para konsumen untuk bijak dalam menghadapi tawaran peminjaman uang. Kemudian, konsumen sebaiknya meminjam sesuai kemampuan dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dia menambahkan pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan AFPI yang menaungi perusahaan fintech pendanaan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
AFPI secara konsisten terus meningkatkan kedisiplinan para anggota untuk beroperasi sesuai dengan pedoman perilaku industri, peraturan regulator, dan undang-undang yang berlaku.
Tidak bisa dipungkiri, dia menuturkan, kehadiran pinjaman cepat dan taktis bagi masyarakat Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan dan positif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dana taktis, terutama dalam kondisi darurat.
Hingga 31 Juli 2021, total penyaluran pinjaman fintech pendanaan telah mencapai Rp236,47 Triliun kepada lebih dari 66 juta masyarakat Indonesia.
Kasus gagal bayar serta penagihan tidak beretika yang dilakukan oleh perusahaan pinjol ilegal yang marak saat ini, dia menilai telah mencederai semangat industri fintech pendanaan untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomian mereka.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.