Ilustrasi. (Photo by Maël BALLAND from Pexels)

Tips Memilih Bola Lampu yang Tepat untuk Kamar Tidur

22 September 2021   |   15:11 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Meskipun fungsi utamanya adalah untuk istirahat, kamar tidur tidak mungkin untuk menjadi gelap sepanjang waktu. Kamar tidur harus memiliki kombinasi pencahayaan portabel dan permanen guna memberikan pencahyaan untuk membaca dan berpakaian.

Di samping itu, pencahayaan kamar tidur juga harus menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan untuk relaksasi.

Cahaya terang seperti hari musim panas yang cerah tidak hanya meningkatkan suasana hati, tetapi juga membuat kita merasa berenergi, terjaga, dan waspada.

Namun, saat matahari terbenam, paparan cahaya buatan yang meniru cahaya alami dapat merusak tidur dengan menekan melatonin, hormon tidur pada tubuh.

Oleh karena itu, tidak semua orang dapat terlelap sesaat setelah matahari terbenam, dibutuhkan bola lampu yang dapat membantu memanipulasi respons tubuh terhadap cahaya untuk tertidur.

National Sleep Foundation mencantumkan bola lampu yang tepat yang dapat Genhype gunakan untuk mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak dan berkualitas.
  • Lampu Pijar
Ini adalah bohlam yang paling umum digunakan dan umumnya tidak mahal. Lampu pijar mengeluarkan cahaya yang berpendar dan hangat, dan biasanya bertahan hingga 1.000 jam.

Sayangnya, lampu pijar tidak terlalu hemat energi, tetapi jika dibandingkan bohlam lainnya, ini adalah salah satu jenis bohlam terbaik kedua yang bisa digunakan di kamar tidur.
  • Lampu Halogen
Mirip dengan lampu pijar, lampu halogen mengeluarkan cahaya paling putih—inilah yang paling dekat dengan cahaya siang hari. Bola lampunya sangat panas jika tersentuh langsung dengan kulit dan rentan pecah. 
  • Compact Fluorescent Bulbs (CFB)
Bola lampu berbentuk spiral ini cukup banyak digunakan beberapa tahun terakhir berkat efisiensi energinya serta mampu bertahan sekitar sepuluh kali lebih lama dari lampu pijar. 

Namun, CFB memancarkan blue light yang mengganggu tidur, jadi sebaiknya hindari menggunakan lampu CFB di kamar tidur atau area lain di mana kalian menghabiskan waktu di malam hari. 

Jika memungkinkan, matikan CFB sekitar dua jam sebelum tidur, atau jauhkan lampu yang berisi CFB minimal lima kaki dari tempat kita beristirahat, karena pancaran blue light turun pada jarak tersebut.
  • Light-Emitting Diode Bulbs (LED)
Bentuknya kecil dan berbentuk kubah (atau berkerumun seperti titik-titik menjadi bohlam yang lebih besar), LED menggunakan energi sekitar 75 persen lebih sedikit daripada bohlam konvensional.

Namun, cahayanya sering satu arah, jadi tidak bagus untuk digunakan di sekitar rumah. LED juga menghasilkan blue light yang jauh lebih tinggi daripada lampu konvensional
 
  • Bola Lampu Merah (Reb Bulb)
Menariknya, panjang gelombang cahaya merah paling kondusif untuk tidur. Coba pasang bohlam merah (atau bahkan merah muda) di kamar tidur, atau gunakan lampu pohon Natal berwarna merah sebagai lampu malam atau lampu baca yang bisa kalian gunakan sebelum tidur. 


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Mengharukan, Eva Celia Dilamar Demas Narawangsa saat Ulang Tahun

BERIKUTNYA

Kreasi Mentai Sushi Roll Ekonomis dengan Rasa Premium

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: