Juara Kostum Terbaik, Ini Pesan Miss Myanmar di Ajang Miss Universe
17 May 2021 |
16:50 WIB
Miss Myanmar Thuzar Wint Lwin memenangi kompetisi kostum nasional di Miss Universe pada Minggu malam dengan pernyataan sikap politik yang cukup kuat. Lwin mengacungkan tulisan “Pray for Myanmar” saat dia berjalan di atas panggung sebagai reaksi atas krisis politik negaranya saat ini.
Hal itu merupakan salah satu misi Lwin ketika didapuk menjadi wakil dari Myanmar untuk mengikuti ajang Miss Universe yang diadakan tahun ini di Hollywood, Florida.
“Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang. Di mana umat manusia? Kami tidak berdaya di sini,” katanya dikutip dari The New York Times.
Militer Myanmar menggulingkan demokrasi negara itu pada Februari dan menahan pemimpinnya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 780 orang telah tewas dalam protes di seluruh wilayah.
Lwin, di usia 22 tahun, telah bergabung dalam kelompok protes dan juga menyumbangkan tabungannya kepada orang-orang yang anggota keluarganya telah terbunuh.
“Tentara berpatroli di kota setiap hari dan kadang-kadang mereka memasang penghalang jalan untuk mengganggu orang-orang yang datang,” kata Lwin.
Lwin hampir-hampir tidak percaya dia akan dapat kembali dengan selamat ke Myanmar setelah berbicara menentang militer selama kompetisi di Miss Universe.
Koper Lwin yang membawa semua keperluan pakaiannya dalam ajang kompetisi termasuk kostum nasional aslinya hilang oleh maskapai penerbangan. Akhirnya dia harus meminjam pakaian dari beberapa kontestan sementara penyelenggara membantunya mendapatkan gaun malam.
Orang-orang dari Myanmar yang tinggal di Amerika Serikat juga mengirimkan Lwin pakaian tradisional untuk tampil di atas panggung kontes kostum nasional.
Editor: Purboyo
Benjamin Askinas- Dok. Miss Universe
Hal itu merupakan salah satu misi Lwin ketika didapuk menjadi wakil dari Myanmar untuk mengikuti ajang Miss Universe yang diadakan tahun ini di Hollywood, Florida.
“Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang. Di mana umat manusia? Kami tidak berdaya di sini,” katanya dikutip dari The New York Times.
Militer Myanmar menggulingkan demokrasi negara itu pada Februari dan menahan pemimpinnya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 780 orang telah tewas dalam protes di seluruh wilayah.
Lwin, di usia 22 tahun, telah bergabung dalam kelompok protes dan juga menyumbangkan tabungannya kepada orang-orang yang anggota keluarganya telah terbunuh.
“Tentara berpatroli di kota setiap hari dan kadang-kadang mereka memasang penghalang jalan untuk mengganggu orang-orang yang datang,” kata Lwin.
Lwin hampir-hampir tidak percaya dia akan dapat kembali dengan selamat ke Myanmar setelah berbicara menentang militer selama kompetisi di Miss Universe.
Koper Lwin yang membawa semua keperluan pakaiannya dalam ajang kompetisi termasuk kostum nasional aslinya hilang oleh maskapai penerbangan. Akhirnya dia harus meminjam pakaian dari beberapa kontestan sementara penyelenggara membantunya mendapatkan gaun malam.
Orang-orang dari Myanmar yang tinggal di Amerika Serikat juga mengirimkan Lwin pakaian tradisional untuk tampil di atas panggung kontes kostum nasional.
Editor: Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.