Mengintip Sejarah & Budaya di Chinatown Singapura
16 September 2021 |
21:00 WIB
Salah satu lokasi wisata yang kerap dikunjungi para wisatawan saat berlibur ke Singapura adalah Chinatown atau Pecinan. Wilayah Chinatown dapat menjadi tempat wisata budaya dan sejarah yang seru di Negeri Singa tersebut.
Nah, Genhype tahu enggak bagaimana sejarah dari Chinatown ini? Ternyata pembangunan Chinatown dimulai dari Telok Ayer, kemudian seiring waktu dan kebutuhan terus berkembang ke Kreta Ayer, Bukit Pasoh, sampai Tanjong Pagar.
Sir Stamford Raffles pada rancangan kota tahun 1822, mengalokasikan area Chinatown sebagai tempat tinggal imigran asal China yang disebut Chinese Campong. Pembangunan Chinatown resmi dilakukan pada 1843.
Sebagai Kawasan bersejarah, kalian tidak hanya dapat menemukan situs sejarah kuno yang berada di Chinatown.
Justru, kalian akan menemukan Kawasan yang begitu hidup dengan penginapan, restoran, dan pertokoan dengan arsitektur ala China di Chinatown yang terkenal ramah Muslim.
Ketika menginjakkan kaki di area Chinatown, wisatawan langsung dapat melihat area pertokoan dengan lentera, gapura ala oriental, dan warna ornamen merah-emas yang erat dengan budaya China.
Hal menarik dari Chinatown Singapura, adalah adanya perpaduan dua sisi zaman yang harmonis. Ada sisi bersejarah yang penuh kenangan dan sisi modern yang memikat.
Semangat toleransi Singapura juga tercermin dari kawasan Chinatown. Ada empat tempat ibadah dari agama berbeda yang memiliki lokasi sangat dekat di Chinatown.
Masjid Jamae (Chulia), Kuil Sri Mariamman, Buddha Tooth Relic Temple & Museum, dan Gereja Fairfield Methodist lokasinya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari satu tempat ibadah ke yang lain.
Editor: Indyah Sutriningrum
Nah, Genhype tahu enggak bagaimana sejarah dari Chinatown ini? Ternyata pembangunan Chinatown dimulai dari Telok Ayer, kemudian seiring waktu dan kebutuhan terus berkembang ke Kreta Ayer, Bukit Pasoh, sampai Tanjong Pagar.
Sir Stamford Raffles pada rancangan kota tahun 1822, mengalokasikan area Chinatown sebagai tempat tinggal imigran asal China yang disebut Chinese Campong. Pembangunan Chinatown resmi dilakukan pada 1843.
Sebagai Kawasan bersejarah, kalian tidak hanya dapat menemukan situs sejarah kuno yang berada di Chinatown.
Justru, kalian akan menemukan Kawasan yang begitu hidup dengan penginapan, restoran, dan pertokoan dengan arsitektur ala China di Chinatown yang terkenal ramah Muslim.
Ketika menginjakkan kaki di area Chinatown, wisatawan langsung dapat melihat area pertokoan dengan lentera, gapura ala oriental, dan warna ornamen merah-emas yang erat dengan budaya China.
Hal menarik dari Chinatown Singapura, adalah adanya perpaduan dua sisi zaman yang harmonis. Ada sisi bersejarah yang penuh kenangan dan sisi modern yang memikat.
Semangat toleransi Singapura juga tercermin dari kawasan Chinatown. Ada empat tempat ibadah dari agama berbeda yang memiliki lokasi sangat dekat di Chinatown.
Masjid Jamae (Chulia), Kuil Sri Mariamman, Buddha Tooth Relic Temple & Museum, dan Gereja Fairfield Methodist lokasinya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari satu tempat ibadah ke yang lain.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.