Ilustrasi peretas. (Sumber gambar: Pexels/Kevin Ku)

7 Juta Akun Layanan Streaming Dibobol Hacker, Modusnya Kian Canggih

09 June 2025   |   13:22 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Layanan streaming berperan penting bagi generasi Z dalam bersosialisasi dan terhubung dengan budaya global. Namun ternyata, platform ini tidak lepas dari ancaman kejahatan siber. Dari temuan Kaspersky, lebih dari 7 juta akun layanan streaming seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime Video telah disusupi.
 
Tidak dipungkiri, Gen Z menghabiskan lebih banyak uang di platform streaming daripada generasi lainnya. Mereka juga berpartisipasi aktif dalam fandom daring, berbagi klip, meme, dan teori penggemar di media sosial. Mereka membuat episode menjadi meme, kutipan berubah menjadi tweet, dan karakter tetap hidup melalui suntingan, debat, dan tren TikTok.

Baca juga: Waspada SideWinder, Sindikat Hacker yang Lihai dalam Spionase dan Sabotase Siber

Kendati demikian, perilaku daring ini disertai risiko tersembunyi. Perangkat yang digunakan Gen Z untuk melakukan streaming acara favorit mereka dapat menjadi titik masuk bagi penjahat siber melalui infeksi malware

Ancaman ini sering kali tersembunyi dalam unduhan tidak resmi, konten bajakan, ekstensi browser, atau aplikasi yang disusupi, yang secara diam-diam mengumpulkan kredensial login, data sesi, dan informasi pribadi lainnya.

“Malware yang tersembunyi dalam unduhan tidak resmi atau alat pihak ketiga diam-diam mencuri kredensial login dan data pribadi, yang kemudian diperdagangkan atau dijual di forum penjahat siber,” ujar Polina Tretyak, analis digital footprint di Kaspersky, dikutip Hypeabis.id, Senin (9/5/2025).

Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence menganalisis kredensial terkait dengan layanan streaming utama seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Apple TV+, dan Max, yang telah disusupi. Tercatat sebanyak 7.035.236 kasus pada 2024. Kredensial ini tidak dicuri secara langsung dari platform itu sendiri, tetapi dikumpulkan dari kampanye pencurian kredensial yang lebih luas.

Sejauh ini, Netflix katanya menjadi target utama para penjahat dunia maya. Hal ini tidak mengherankan karena Netflix adalah merek streaming yang paling menonjol bagi Gen Z. 

Netflix unggul dalam hal popularitas dan eksposur, dengan 5.632.694 akun yang dibobol terdeteksi. Brasil memiliki jumlah kredensial Netflix yang terekspos tertinggi pada 2024, diikuti oleh Meksiko dan India.

Sementara itu, pakar Kaspersky mendeteksi 680.850 akun Disney+ dalam kumpulan data yang bocor. Sekali lagi, Brasil menjadi negara dengan akun yang paling banyak dibobol, diikuti oleh Meksiko dan Jerman. Indonesia juga tak luput dari sasaran dengan sebanyak 89 akun Disney+ yang bocor.

Adapun Amazon Prime Video, meskipun jumlahnya lebih kecil dengan 1.607 akun yang dibobol, masih memainkan peran penting, terutama di antara audiens Gen Z yang mencari narasi yang lebih edgy dan subversif. Pada 2024, Meksiko, Brasil, dan Prancis merupakan negara-negara dengan akun Prime Video yang paling banyak dibobol.

Polina menerangkan, setelah perangkat terinfeksi, penjahat siber tidak hanya berhenti di aplikasi streaming. Malware mengumpulkan data sensitif seperti kredensial akun, cookie, detail perbankan, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum dark web. 

Terkadang, penyerang memberikan data ini hanya untuk membangun reputasi mereka. Forum ini aktif, bergerak cepat, dan dapat diakses oleh berbagai penyerang lainnya. “Apa yang dimulai sebagai kata sandi Netflix yang disusupi dapat dengan cepat membesar menjadi intrusi digital yang lebih luas, pencurian identitas, atau penipuan keuangan, terutama jika kredensial yang sama digunakan kembali di berbagai layanan,” terangnya.

Ya, para penjahat siber terus beradaptasi seiring semakin eratnya platform streaming, budaya fandom, dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari Gen Z. “Bagi Generasi Z, streaming lebih dari sekadar hiburan, ini adalah kebiasaan sehari-hari, sumber identitas dan komunitas. Namun, hubungan emosional itu juga menciptakan titik buta,” tegas Polina

Untuk menghindari ancaman ini dan tidak menjadi korban, dia mengimbau agar Gen Z sebaiknya ubah kata sandi untuk akun yang berpotensi disusupi dan pastikan tidak ada aktivitas mencurigakan yang terkait dengan akun tersebut.

Baca juga: Hacker Ini Berhasil Meretas NASA, Langsung Dikasih Surat Penghargaan

Selalu gunakan langganan berbayar yang sah saat mengakses layanan streaming dan pastikan menggunakan aplikasi dari pasar resmi atau situs web resmi. Kemudian, selalu verifikasi keaslian situs web sebelum memasukkan informasi pribadi apa pun. Tetaplah menggunakan halaman resmi yang tepercaya saat menonton atau mengunduh konten dan periksa kembali URL dan ejaan nama perusahaan untuk menghindari situs phishing.

Polina juga menyarankan untuk berhati-hati dengan ekstensi file yang diunduh. File video tidak boleh memiliki ekstensi .exe atau .msi. “Ekstensi ini biasanya dikaitkan dengan program berbahaya,” tambahnya.

Solusi keamanan yang andal bisa menjadi pilihan untuk mendeteksi lampiran berbahaya yang dapat membahayakan data. Pastikan pula penjelajahan dan pengiriman pesan aman dengan VPN guna melindungi alamat IP dan mencegah kebocoran data.

SEBELUMNYA

Cara Menghilangkan 8 Sumber Bau Tak Sedap di Dapur yang Sering Terlupakan

BERIKUTNYA

Europe on Screen Edisi ke-25 Bakal Digelar di 7 Kota Besar Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: