Kasus Covid-19 mengalami peningkatan di sejumlah negara tetangga (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Anna Shvets)

Kasus Covid-19 Meningkat di Negara Tetangga, Kemenpar Koordinasi dengan Kemenkes & CHSE Wajib

05 June 2025   |   15:18 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara tetangga, Kementerian Pariwisata mengungkapkan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam melakukan antisipasi. Kemenpar menekankan penerapan CHSE di destinasi wisata menjadi kewajiban.

Dalam menjawab pertanyaan Hyepabis.id, Kementerian Pariwisata menilai cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE) di destinasi pariwisata dapat menyokong pengelola destinasi wisata untuk memastikan bahwa lingkungan destinasi wisata tetap bersih dan terjaga.

“Sehingga memberikan pengalaman wisata yang nyaman dan menyenangkan bagi para wisatawan,” demikian tertulis pada Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia, Kemenkes RI Deteksi 7 Kasus Baru

Kementerian Pariwisata menuliskan bahwa Kemenkes pada 23 Mei 2025 telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) SR.03.01/C/1422/2025 guna meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya kasus COVID-19 maupun risiko wabah lainnya.

Surat tersebut keluar mengingat terdapat peningkatan angka kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia sejak minggu ke-12 tahun 2025 dan ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan provinsi, direktur rumah sakit, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang kekarantinaan kesehatan di berbagai daerah, termasuk yang bertugas di pintu masuk perlintasan negara, pintu masuk bandara, dan pelabuhan internasional.

“Seperti yang disampaikan oleh Kemenkes, bahwa subvarian yang masuk ke Indonesia adalah subvarian dengan tingkat transmisi rendah, sama seperti flu biasa. Masyarakat tidak perlu panik. SE Menkes ini merupakan bentuk imbauan dan ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19,” tulis Kemenkes.

Terkait dengan peningkatan jumlah kasus di sejumlah negara tetangga, Kementerian Pariwisata juga menuliskan tidak memiliki kewenangan untuk melarang WNI bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, pemerintah sejauh ini belum melakukan pengetatan ataupun larangan ke luar negeri.

Meskipun begitu, Kemenkes dalam surat edarannya meminta UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan untuk meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara; pintu masuk perbatasan, pelabuhan, dan bandara internasional.

“Termasuk pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner dan imbauan kepada pelaku perjalanan untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker jika sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam,” tulis Kemenpar.

Terkait dengan wisatawan yang datang dari negara-negara dengan tingkat kasus tinggi, Kemenpar bersama Kemenkes terus memberikan imbauan terhadap semua pihak terkait dan stakeholder pariwisata untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan melakukan beberapa langkah.

Pertama adalah melakukan pengawasan terhadap deklarasi kesehatan pelaku perjalanan internasional melalui Satu Sehat Health Pass (SSHP) bekerja sama dengan otoritas di pintu masuk, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Kemudian, pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermal scanner di pintu-pintu masuk pelabuhan, bandara, dan pintu lintas perbatasan. Kedua, memberikan imbauan kepada wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Protokol Kesehatan itu berupa penggunaan masker jika sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam. Penerapan pola hidup bersih seperti selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta menerapkan etika batuk/bersin untuk menghindari penularan kepada orang lain.

“Jika ditemukan pelaku perjalanan dengan bergejala demam dan/atau gangguan pernapasan maupun gejala penyakit potensial KLB/wabah lainnya, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk deteksi cepat penyakit potensial KLB/wabah dan pengambilan spesimen sesuai kebutuhan, untuk selanjutnya dirujuk ke laboratorium yang telah ditetapkan,” demikian tertulis.

Selain itu, wisatawan juga perlu menyampaikan kepada awak atau personel transportasi atau petugas Kesehatan di pelabuhan, bandara, atau PLBN setempat jika mengalami sakit selama perjalanan. Ketiga, memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO.

Kementerian menuliskan peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga beberapa waktu belakangan tidak menurunkan minat wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Indonesia. data BPS dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk pada April 2025 sebesar 1,16 juta.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara kumulatif pada periode Januari–April 2025 sebanyak 4,32 juta. Angka ini mengalami peningkatan 5,60 persen jika dibandingkan periode yang sama 2024 yang berjumlah 4.098.714 kunjungan.

Kemenpar juga menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu panik dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di negara tetangga mengingat Kemenkes telah menyampaikan sub varian yang masuk ke Indonesia memiliki tingkat transmisi rendah, yakni sama seperti flu biasa. 

Sementara itu, terkait dengan perkembangan Covid-19, Presiden Prabowo beberapa waktu lalu memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ke Istana Negara. Dalam laman Setkab, Menteri Kesehatan melaporkan perkembangan dari sejumlah isu kesehatan nasional mulai dari situasi Covid-19 hingga program cek kesehatan gratis.

Budi mengungkapkan bahwa masyarakat diimbau tidak panik terkait dengan pengembangan Covid-19 meskipun terjadi peningkatan kasus. Menurutnya, varian Covid-19 yang ada saat ini relatif tidak mematikan.

“Jadi, enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” katanya dikutip Hypeabis.id pada Kamis (5/6/2025).

Data dashboard situasi Covid-19 pada pekan 25-31 Mei 2025 menunjukkan bahwa kasus konfirmasi mencapai 7 kasus dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 1 kasus.

Baca juga: WHO Imbau Dunia Tetap Waspada Penyebaran Covid-19 dan Perkuat Vaksinasi
 

SEBELUMNYA

Atraksi Interaktif Seru Crunchyroll di Anime Festival Asia Indonesia 2025

BERIKUTNYA

Keanu Agl dan Rieke Dyah Pitaloka Jadi Pemeran Utama Film Aksi Komedi Agen +62

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: