Eloknya Motif Khas Kazakhstan dalam Koleksi Gaun Desainer Aida Kaumenova
31 May 2025 |
10:00 WIB
Busana bukan sekadar pelengkap penampilan, tetapi juga cerminan identitas dan warisan budaya suatu bangsa. Inilah yang diperlihatkan oleh Aida Kaumenova, desainer asal Kazakhstan, yang memboyong keindahan tradisi negerinya ke hadapan para penikmat mode Indonesia.
Melalui desain yang memadukan siluet modern dengan motif serta material khas Asia Tengah, Kaumenova menyuarakan kekayaan sejarah dan nilai-nilai budaya Kazakhstan dalam bahasa mode universal.
Baca juga: Fenomena Fast Fashion dan Upaya Merajut Industri Mode Berkelanjutan
Setiap detailnya menampilkan motif-motif Kazakhstan seperti pola-pola geometris dan ukiran khas yang menghiasi garis leher, pergelangan tangan, dan keseluruhan busananya. Dipercantik dengan palet warna earth tone yang hangat dan mewah seperti keemasan, cokelat tua, merah bata, serta sentuhan krem dan putih mendominasi.
Karya busana Aida Kaumenova di atas menampilkan perpaduan elegan antara elemen tradisional dan gaya kontemporer. Atasan yang dikenakan adalah blus beludru cokelat tua dengan siluet klasik. Detail bordir dan ornamen logam keemasan mewah pada bagian dada dan leher mampu menambah nuansa etnik yang kuat.
Bawahannya berupa rok panjang ruffle dengan aksen bertumpuk berwarna nude atau beige yang membentuk siluet dramatis dan lembut. Ruffle bertingkat tersebut menciptakan kontras yang menarik dengan atasannya.
Look kedua menampilkan gaya modest dengan siluet panjang dan tertutup, namun tetap feminin dan modern. Gaun ini terbuat dari kain bermotif geometris dengan warna cokelat lembut namun tetap harmonis, mencerminkan warisan visual budaya Kazakhstan.
Potongan busananya elegan dan sederhana, dengan garis pinggang yang didefinisikan oleh aksen ikat atau sabuk dari bahan yang sama. Lengan panjang dengan kerah tinggi memberikan kesan sopan dan anggun, cocok untuk acara formal dan kasual. Sentuhan draperi halus di bagian pinggang menambah dimensi pada desain yang cukup minimalis.
Melalui karya busananya yang ketiga, Aida memperlihatkan interpretasi modern dari busana tradisional dengan sentuhan yang sangat halus. Gaun panjang dengan motif geometris coklat bernuansa lembut itu, membalut siluet A-line yang anggun dan nyaman.
Bagian depannya terdapat semacam inner putih yang tertutup sampai leher, dilengkapi detail pleats halus yang memberi kesan rapi dan klasik. Kombinasi ini menciptakan tampilan yang sopan, elegan, dan sangat pas untuk format acara formal. Tak ketinggalan, aksen tali putih yang diikat di pinggang yang menambah kesan feminin.
Tampilan keempat, memancarkan kemegahan yang tetap menjaga keanggunan klasiknya. Gaun panjang berwarna emas pucat tersebut menggunakan kain bertekstur yang memberi efek kilau halus dan kemewahan tanpa kesan mencolok.
Potongan loose-fit dengan siluet A-line lebar memberi ruang gerak yang anggun. Detail bordir cokelat gelap dan hitam di bagian dada, lengan, dan bawah gaun menjadi elemen sentral yang memperkaya visual.
Motif ukiran khas Kazakhstan memberikan aksen etnik yang kuat namun tetap elegan. Kerah tinggi dan kancing depan yang menyatu dengan bordir menjadikan tampilan ini formal dan berkelas.
Pilihan kain bermotif floral warna oranye-merah yang mengintip dari dalam gaun pada manset dan bukaan depan memberi sentuhan kejutan yang memperlihatkan kompleksitas desainnya. Ini juga menandakan keterampilan layering sang desainer yang halus dan presisi.
Aida akan melenggangkan koleksi busana terbarunya yang bertajuk Beauty of National Dress of Kazakhstan dalam pergelaran busana bertema Magnetic di hari keempat Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 Sabtu, (31/5/2025), Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
"Koleksi terbaru saya memperlihatkan desain khas Kazakhstan dengan pengguaan bahan tipis dan lentur, cocok untuk dikenakan para wanita sehari-hari," ujar Aida saat ditemui di Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2025).
Untuk material busananya, dia memilih bahan viscose, sejenis kain semi-sintetis yang dibuat dari serat selulosa alami seperti kayu atau tumbuhan lain. Kain ini dikenal karena teksturnya yang lembut, ringan, serta kemampuannya menyerap keringat dengan baik sehingga menjadikannya ideal dikenakan di negara beriklim tropis.
Abdykarimov menekankan bahwa Indonesia dan Kazakhstan memiliki komitmen bersama untuk memperkuat pertukaran budaya dan memperdalam pemahaman satu sama lain. Menurutnya, IFW menjadi platform strategis untuk memperkuat ikatan tersebut.
"Acara seperti Indonesia Fashion Week menyediakan ruang untuk saling belajar dan merayakan keindahan keberagaman kita," ujar Abdykarimov.
Dia juga menilai bahwa kehadiran Aida Kaumenova di panggung mode Indonesia dapat menunjukkan kontribusi Kazakhstan dalam menjalin hubungan budaya antarnegara. Koleksi yang dibawakan sang desainer, kata Abdykarimov, merupakan representasi harmonis antara kekayaan tradisi Kazakhstan dan sentuhan elegansi modern.
Koleksi tersebut terinspirasi dari lanskap padang rumput yang luas serta semangat para leluhur nomaden Kazakhstan.
“Kami berharap koleksi Aida Kaumenova dapat memberi inspirasi, memikat para penonton, dan menjadi jembatan untuk mempererat hubungan masyarakat kedua negara,” tutupnya.
Melalui partisipasinya di IFW 2025, Aida ingin memperkenalkan kebudayaan Kazakhstan melalui koleksi busananya. Selain itu, juga melihat dan mempelajari bagaimana desainer dan pelaku mode Indonesia mengeksplorasi busana-busana couture.
Baca juga: Fashion Show Mantra di IFW 2025, Eksplorasi Tenun Tolaki dan Batik Wakaroros
Adapun Indonesia Fashion Week 2025 digelar pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 dan diikuti lebih dari 200 desainer dan merek fesyen ternama. Selain ajang fesyen show, acara ini juga mencakup pameran, talkshow, pertunjukan hiburan, dan bazaar kuliner.
Mengusung tema Ronakultura Jakarta yang merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya). Tema ini menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional dan gaya hidup kontemporer saling bersilangan.
Melalui desain yang memadukan siluet modern dengan motif serta material khas Asia Tengah, Kaumenova menyuarakan kekayaan sejarah dan nilai-nilai budaya Kazakhstan dalam bahasa mode universal.
Baca juga: Fenomena Fast Fashion dan Upaya Merajut Industri Mode Berkelanjutan
Setiap detailnya menampilkan motif-motif Kazakhstan seperti pola-pola geometris dan ukiran khas yang menghiasi garis leher, pergelangan tangan, dan keseluruhan busananya. Dipercantik dengan palet warna earth tone yang hangat dan mewah seperti keemasan, cokelat tua, merah bata, serta sentuhan krem dan putih mendominasi.
Blus beludru dan rok ruffle (Sumber Foto: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Bawahannya berupa rok panjang ruffle dengan aksen bertumpuk berwarna nude atau beige yang membentuk siluet dramatis dan lembut. Ruffle bertingkat tersebut menciptakan kontras yang menarik dengan atasannya.
Gaun dengan motif geometris coklat lembut (Sumber Foto: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Look kedua menampilkan gaya modest dengan siluet panjang dan tertutup, namun tetap feminin dan modern. Gaun ini terbuat dari kain bermotif geometris dengan warna cokelat lembut namun tetap harmonis, mencerminkan warisan visual budaya Kazakhstan.
Potongan busananya elegan dan sederhana, dengan garis pinggang yang didefinisikan oleh aksen ikat atau sabuk dari bahan yang sama. Lengan panjang dengan kerah tinggi memberikan kesan sopan dan anggun, cocok untuk acara formal dan kasual. Sentuhan draperi halus di bagian pinggang menambah dimensi pada desain yang cukup minimalis.
Gaaun panjang dengan inner putih (Sumber Foto: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Melalui karya busananya yang ketiga, Aida memperlihatkan interpretasi modern dari busana tradisional dengan sentuhan yang sangat halus. Gaun panjang dengan motif geometris coklat bernuansa lembut itu, membalut siluet A-line yang anggun dan nyaman.
Bagian depannya terdapat semacam inner putih yang tertutup sampai leher, dilengkapi detail pleats halus yang memberi kesan rapi dan klasik. Kombinasi ini menciptakan tampilan yang sopan, elegan, dan sangat pas untuk format acara formal. Tak ketinggalan, aksen tali putih yang diikat di pinggang yang menambah kesan feminin.
Gaun megah dengan motif ukiran khas Kazakhstan (Sumber Foto: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Tampilan keempat, memancarkan kemegahan yang tetap menjaga keanggunan klasiknya. Gaun panjang berwarna emas pucat tersebut menggunakan kain bertekstur yang memberi efek kilau halus dan kemewahan tanpa kesan mencolok.
Potongan loose-fit dengan siluet A-line lebar memberi ruang gerak yang anggun. Detail bordir cokelat gelap dan hitam di bagian dada, lengan, dan bawah gaun menjadi elemen sentral yang memperkaya visual.
Motif ukiran khas Kazakhstan memberikan aksen etnik yang kuat namun tetap elegan. Kerah tinggi dan kancing depan yang menyatu dengan bordir menjadikan tampilan ini formal dan berkelas.
Pilihan kain bermotif floral warna oranye-merah yang mengintip dari dalam gaun pada manset dan bukaan depan memberi sentuhan kejutan yang memperlihatkan kompleksitas desainnya. Ini juga menandakan keterampilan layering sang desainer yang halus dan presisi.
Aida akan melenggangkan koleksi busana terbarunya yang bertajuk Beauty of National Dress of Kazakhstan dalam pergelaran busana bertema Magnetic di hari keempat Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 Sabtu, (31/5/2025), Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
"Koleksi terbaru saya memperlihatkan desain khas Kazakhstan dengan pengguaan bahan tipis dan lentur, cocok untuk dikenakan para wanita sehari-hari," ujar Aida saat ditemui di Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2025).
Untuk material busananya, dia memilih bahan viscose, sejenis kain semi-sintetis yang dibuat dari serat selulosa alami seperti kayu atau tumbuhan lain. Kain ini dikenal karena teksturnya yang lembut, ringan, serta kemampuannya menyerap keringat dengan baik sehingga menjadikannya ideal dikenakan di negara beriklim tropis.
Menjalin Diplomasi Budaya Lewat Panggung Mode
Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov, menyampaikan harapannya agar keikutsertaan perancang busana Aida Kaumenova dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 dapat mempererat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Kazakhstan.Abdykarimov menekankan bahwa Indonesia dan Kazakhstan memiliki komitmen bersama untuk memperkuat pertukaran budaya dan memperdalam pemahaman satu sama lain. Menurutnya, IFW menjadi platform strategis untuk memperkuat ikatan tersebut.
"Acara seperti Indonesia Fashion Week menyediakan ruang untuk saling belajar dan merayakan keindahan keberagaman kita," ujar Abdykarimov.
Dia juga menilai bahwa kehadiran Aida Kaumenova di panggung mode Indonesia dapat menunjukkan kontribusi Kazakhstan dalam menjalin hubungan budaya antarnegara. Koleksi yang dibawakan sang desainer, kata Abdykarimov, merupakan representasi harmonis antara kekayaan tradisi Kazakhstan dan sentuhan elegansi modern.
Koleksi tersebut terinspirasi dari lanskap padang rumput yang luas serta semangat para leluhur nomaden Kazakhstan.
“Kami berharap koleksi Aida Kaumenova dapat memberi inspirasi, memikat para penonton, dan menjadi jembatan untuk mempererat hubungan masyarakat kedua negara,” tutupnya.
Melalui partisipasinya di IFW 2025, Aida ingin memperkenalkan kebudayaan Kazakhstan melalui koleksi busananya. Selain itu, juga melihat dan mempelajari bagaimana desainer dan pelaku mode Indonesia mengeksplorasi busana-busana couture.
Baca juga: Fashion Show Mantra di IFW 2025, Eksplorasi Tenun Tolaki dan Batik Wakaroros
Adapun Indonesia Fashion Week 2025 digelar pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 dan diikuti lebih dari 200 desainer dan merek fesyen ternama. Selain ajang fesyen show, acara ini juga mencakup pameran, talkshow, pertunjukan hiburan, dan bazaar kuliner.
Mengusung tema Ronakultura Jakarta yang merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya). Tema ini menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional dan gaya hidup kontemporer saling bersilangan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.