Wamenbud Giring Ganesha (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Wamenbud Giring Proyeksikan JAFF Market Jadi Pasar Film Terbesar di Asia

28 May 2025   |   16:19 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha memproyeksikan ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market menjadi pasar film terbesar di Asia. Menurutnya, dengan reputasi JAFF yang besar, pasar film ini mampu mengambil peran besar sebagai salah satu hub perfilman penting di Asia.

Giring yang juga datang ke JAFF Market pertama pada 2024 lalu menegaskan ajang ini punya potensi besar untuk berkembang. Dia pun mendorong bahwa JAFF Market dalam lima tahun ke depan segera bertransformasi, dari etalase film Indonesia menjadi etalase ekosistem Asia yang lengkap.

Baca juga: JAFF Market 2024 Gairahkan Ekonomi & Kolaborasi Industri Perfilman Nasional

“Pasar film Asia harusnya diambil oleh JAFF Market. Saya yakin ini akan menjadi sebsar Marche du Film-nya Cannes ke depan. Ini adalah tantangan besar, tetapi juga kesempatan besar buat kita,” ungkap Giring dalam konferensi pers JAFF Market 2025 di Jakarta, Rabu, (28/5/2025).

Giring mengatakan tahun ini merupakan salah satu persimpangan penting bagi perfilman Indonesia. Dia pun berharap seluruh stakeholder perfilman Indonesia bisa kompak untuk mewujudkan visi tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan akan mendukung penuh insiasi-inisiasi dari insan perfilman, termasuk JAFF Market. “Pokoknya kalau sudah mau cari-cari duit, cari sponsor, kita siap, agar kita bisa bikin JAFF Market yang lebih besar lagi,” tambahnya.

Kendati mendorong JAFF Market lebih mengglobal, Giring mengingatkan bahwa ajang ini tetap mesti menjunjung tinggi karya-karya lokal. Menurutnya, JAFF bisa menjadi wadah yang menarik untuk mempresentasikan karya dalam negeri, di negeri sendiri, kepada pelaku film internasional.

“Kementerian Kebudayaan punya cita-cita besar bahwa JAFF Market harus jadi sebuah hub untuk IP Kebudayaan. Ini adalah tempat untuk membuka pintu kesempatan,” imbuhnya.

Giring menyebut meski secara gelaran JAFF Market baru mau memasuki tahun kedua, reputasi ajang ini sudah diakui. Ketika berkunjung ke Festival Cannes belum lama ini, Giring mengaku mendapatkan banyak pesan bahwa mereka mau datang ke Yogyakarta untuk ikut JAFF Market.

Oleh karena itu, dia meyakini ajang kedua ini akan berjalan lebih megah, dengan partisipasi internasional yang lebih besar. Dia pun menyebut beberapa kerja sama penting akan terjadi pada JAFF Market 2025.

“Tahun lalu, kita membuat kerja sama dengan Belanda. Insya Allah, di JAFF Market tahun ini akan ada beberaa momen penting bersejarah antara sineas-sineas Indonesia dengan kancah internasional,” ucap Giring.
 

Wamenbud Giring Ganesha bersama Presiden Commissioner JAFF Market Ifa Isfansyah, Market DIrector JAFF Market Linda Gozali, dan jajaran pengurus JAFF Market 2025 (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Wamenbud Giring Ganesha bersama Presiden Commissioner JAFF Market Ifa Isfansyah, Market DIrector JAFF Market Linda Gozali, dan jajaran pengurus JAFF Market 2025 (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Menurutnya, ini adalah langkah-langkah penting untuk menyongsong menjadikan JAFF Market jadi pasar film terbesar di Asia. Di luar itu, Giring juga menyanjung ekosistem film Indonesia yang makin baik.

Secara pasar, jumlah penonton Indonesia juga terus bertambah. Pada 2023, penonton film Indonesia sudah di angka 64 jutaan, kemudian pada 2024 menjadi 81 jutaan, lalu dia berharap pada 2025 ini mampu menyentuh 100 jutaan.

Secara produksi, film Indonesia tahun lalu mampu menghasilkan sekitar 250 film. Fenomena ini, lanjutnya, menjadi satu hal yang menarik di mata internasional.

Sebab, perlu diakui, masih banyak negara yang masih berjuang kembali setelah pandemi Covid-19. Namun, di Indonesia, posisinya sekarang justru sudah berlari cepat.

JAFF Market adalah sebuah pasar film yang diadakan sebagai bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Acara ini bertujuan untuk menjadi hub dan sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia. JAFF Market menampilkan film, konten, teknologi, talenta baru, dan berbagai elemen lain yang terkait dengan industri film Indonesia. 

JAFF Market bertujuan untuk menghubungkan pembuat film dengan investor, mendukung pertumbuhan industri perfilman, dan memperkuat posisi industri film Indonesia di kancah global. 

Acara ini fokus pada berbagai aspek industri film, termasuk showcase film, diskusi industri, peluang networking, dan pameran. JAFF Market 2025 akan digelar dari 29 November-1 Desember 2025.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

SEBELUMNYA

Cara Bikin Video Filter AI Mermaid yang Viral di TikTok

BERIKUTNYA

Aplikasi WhatsApp Resmi Hadir di iPad Setelah 15 Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: