Profil Danny Satriadi, Desainer di Balik Gaun Mewah Syahrini di Cannes 2025
18 May 2025 |
18:13 WIB
Lama tidak terlihat di industri hiburan, penyanyi Syahrini tiba-tiba mencuri perhatian publik lantaran muncul di karpet merah Festival Film Cannes 2025 di Prancis. Syahrini tampil untuk menghadiri pemutaran perdana film Dossier 137 yang berlangsung pada Kamis (15/5/2025).
Kemunculan Syahrini mencuri perhatian karena penampilannya yang glamor seperti identitasnya selama ini. Dia melenggang di karpet merah Festival Film Cannes bersama sang suami, Reino Barack, dalam balutan gaun berwarna silver yang dipenuhi payet. Gaun itu dipadukan dengan jubah lace semi transparan dengan warna senada, serta hijab berwarna pink pastel.
Outer dress itu memiliki desain berupa pola burung Garuda, bunga anggrek, dan bunga dadap serep yang melambangkan keindahan warisan budaya Indonesia, yang dihiasi dengan kristal berkilau dan manik-manik yang rumit. Aksen embellishment pada busana serta kilau kristal yang juga dijumpai pada headpiece menguatkan kesan glamor.
Baca juga: Gaya Syahrini di Festival Film Cannes 2025 dengan Gaun Silver Glamor
Bersama dengan busana bernuansa mewah itu, Syahrini menjinjing clutch Heart Bag Exotic hitam motif kulit buaya dari brand lokal Vone World x Heart Evangelista. Melengkapi nuansa glamornya, penyanyi itu juga mengenakan 3 cincin berlian besar dari merek Graff yang nilainya ditaksir mencapai Rp35 miliar.
Untuk penampilannya di Cannes, Syahrini mempercayakan desainer Danny Satriadi untuk merancang gaun khusus. Sementara headpiece yang dikenakannya merupakan rancangan dari Rinaldi Yunardi.
Tak hanya satu, Syahrini juga tampak mengenakan gaun rancangan Danny Satriadi saat menerima penghargaan Global Superstar dan National Treasure of Indonesia, dalam program Listen to Her Parole 2025 dari UNESCO, yang digelar di Carlton Hotel Cannes. Listen to Her Parole adalah acara gala dinner yang merayakan keunggulan wanita di berbagai bidang seperti mode, teknologi, seni, bisnis, dan politik.
Dalam momen itu, Syahrini tampak mengenakan set gaun dan hijab berwarna burgundy berbahan silk satin mengilap. Gaunnya menampilkan potongan bahu tegas, draperi dramatis, dan ekor panjang yang menyapu lantai marmer venue gala dinner. Pada bagian depannya, gaun itu dilengkapi dengan aksesori gold floral 3D yang menambah kesan anggun sekaligus mewah.
Danny juga menjadi perancang yang dipilih Syahrini untuk mendesain gaun lamarannya pada 2019. Gaunnya mencuri perhatian lantaran menampilkan desain bernuansa Jepang, lengkap dengan aksen obi dan detail desain burung bangau pada bagian belakangnya.
Selain itu, sang desainer juga kerap mendesain busana Syahrini untuk keperluan manggung di berbagai acara seperti di SCTV Music Award tahun 2013 dan Malam Puncak HUT SCTV 30 3xtraOrdinary pada 2020.
Danny Satriadi adalah perancang busana yang dikenal kerap mendesain busana-busana modern seperti gaun pernikahan dan pesta, khususnya couture. Karyanya sering kali menampilkan detail rumit dan penggunaan bahan berkualitas tinggi, mencerminkan dedikasinya terhadap keindahan dan kesempurnaan dalam menciptakan sebuah busana.
Terinspirasi oleh sang ibunda yang merupakan seorang penjahit, Danny Satriadi mulai mengembangkan ketertarikannya pada fesyen sejak kecil. Minatnya terhadap dunia rancang busananya membawanya menempuh pendidikan di sekolah mode ESMOD Jakarta.
Setelah lulus dari ESMOD, Danny memulai karier profesionalnya di dunia fesyen Indonesia pada 2001. Dia pernah bekerja untuk Rumah Mode Prayudi dan Bella Donna Jakarta.
Karyanya mulai mencuri perhatian setelah memenangkan Lomba Perancang Mode pada 2003, yang membuka kesempatan baginya untuk belajar di Fashion Institute of Design and Merchandising Los Angeles, AS. Pada tahun yang sama, Danny juga menjadi juara favorit dalam Lomba Perancang Mode Femina 2003 dan juara 1 Lomba Perancang Mode Femina.
Busana rancangannya juga pernah untuk dikenakan Inez Chandra, wakil dari Indonesia untuk perhelatan Miss World 2012. Kala itu, Danny mempersiapkan sebuah gaun spesial bertema Journey to Perfection untuk dikenakan Inez. Gaun bertabur kristal itu dikenakan pada malam final sekaligus menjadi busana yang dilombakan dalam ajang tersebut.
Berbekal pengalamannya, Danny akhirnya mendirikan dua merek fashion, Arkamaya dan DSTree, yang mengusung konsep busana modern dan kontemporer.
Sepanjang kariernya, Danny telah menghasilkan banyak rancangan busana couture untuk berbagai kebutuhan seperti pernikahan, gaun pesta, dan lainnya. Di balik karya-karyanya yang indah, dia kerap menampilkan desain yang rumit sekaligus mengeksplorasi material dan motif yang kental dengan unsur budaya utamanya Tionghoa. Hal itu membuat tampilan busana-busana rancangannya tampak mewah dan glamor.
Busana rancangan Danny pun telah dikenakan oleh sejumlah selebritas seperti Syahrini, Krisdayanti, dan Patricia Gouw. Termasuk, tokoh-tokoh pejabat dan pengusaha di Tanah Air.
Di samping berkarya, Danny juga aktif di berbagai organisasi perancang mode, seperti anggota Indonesian Fashion Designer Council (IFDC), dan tergabung dalam Asosiasi Perancang Mode Indonesia (APMI).
Baca juga: Gaya Busana Selebritas Indonesia di Festival Film Cannes 2025, Syahrini sampai Chelsea Islan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Kemunculan Syahrini mencuri perhatian karena penampilannya yang glamor seperti identitasnya selama ini. Dia melenggang di karpet merah Festival Film Cannes bersama sang suami, Reino Barack, dalam balutan gaun berwarna silver yang dipenuhi payet. Gaun itu dipadukan dengan jubah lace semi transparan dengan warna senada, serta hijab berwarna pink pastel.
Outer dress itu memiliki desain berupa pola burung Garuda, bunga anggrek, dan bunga dadap serep yang melambangkan keindahan warisan budaya Indonesia, yang dihiasi dengan kristal berkilau dan manik-manik yang rumit. Aksen embellishment pada busana serta kilau kristal yang juga dijumpai pada headpiece menguatkan kesan glamor.
Baca juga: Gaya Syahrini di Festival Film Cannes 2025 dengan Gaun Silver Glamor
Bersama dengan busana bernuansa mewah itu, Syahrini menjinjing clutch Heart Bag Exotic hitam motif kulit buaya dari brand lokal Vone World x Heart Evangelista. Melengkapi nuansa glamornya, penyanyi itu juga mengenakan 3 cincin berlian besar dari merek Graff yang nilainya ditaksir mencapai Rp35 miliar.
Untuk penampilannya di Cannes, Syahrini mempercayakan desainer Danny Satriadi untuk merancang gaun khusus. Sementara headpiece yang dikenakannya merupakan rancangan dari Rinaldi Yunardi.
Tak hanya satu, Syahrini juga tampak mengenakan gaun rancangan Danny Satriadi saat menerima penghargaan Global Superstar dan National Treasure of Indonesia, dalam program Listen to Her Parole 2025 dari UNESCO, yang digelar di Carlton Hotel Cannes. Listen to Her Parole adalah acara gala dinner yang merayakan keunggulan wanita di berbagai bidang seperti mode, teknologi, seni, bisnis, dan politik.
Dalam momen itu, Syahrini tampak mengenakan set gaun dan hijab berwarna burgundy berbahan silk satin mengilap. Gaunnya menampilkan potongan bahu tegas, draperi dramatis, dan ekor panjang yang menyapu lantai marmer venue gala dinner. Pada bagian depannya, gaun itu dilengkapi dengan aksesori gold floral 3D yang menambah kesan anggun sekaligus mewah.
Profil Danny Satriadi
Danny Satriadi memang bisa dibilang merupakan sahabat sekaligus 'desainer langganan' Syahrini, yang telah merancang sejumlah busana untuk berbagai kebutuhan sang artis. Karya-karya busana Danny nyaris selalu sukses memancarkan kesan mewah dan glamor Syahrini di berbagai kesempatan.Danny juga menjadi perancang yang dipilih Syahrini untuk mendesain gaun lamarannya pada 2019. Gaunnya mencuri perhatian lantaran menampilkan desain bernuansa Jepang, lengkap dengan aksen obi dan detail desain burung bangau pada bagian belakangnya.
Selain itu, sang desainer juga kerap mendesain busana Syahrini untuk keperluan manggung di berbagai acara seperti di SCTV Music Award tahun 2013 dan Malam Puncak HUT SCTV 30 3xtraOrdinary pada 2020.
Danny Satriadi adalah perancang busana yang dikenal kerap mendesain busana-busana modern seperti gaun pernikahan dan pesta, khususnya couture. Karyanya sering kali menampilkan detail rumit dan penggunaan bahan berkualitas tinggi, mencerminkan dedikasinya terhadap keindahan dan kesempurnaan dalam menciptakan sebuah busana.
Terinspirasi oleh sang ibunda yang merupakan seorang penjahit, Danny Satriadi mulai mengembangkan ketertarikannya pada fesyen sejak kecil. Minatnya terhadap dunia rancang busananya membawanya menempuh pendidikan di sekolah mode ESMOD Jakarta.
Setelah lulus dari ESMOD, Danny memulai karier profesionalnya di dunia fesyen Indonesia pada 2001. Dia pernah bekerja untuk Rumah Mode Prayudi dan Bella Donna Jakarta.
Karyanya mulai mencuri perhatian setelah memenangkan Lomba Perancang Mode pada 2003, yang membuka kesempatan baginya untuk belajar di Fashion Institute of Design and Merchandising Los Angeles, AS. Pada tahun yang sama, Danny juga menjadi juara favorit dalam Lomba Perancang Mode Femina 2003 dan juara 1 Lomba Perancang Mode Femina.
Busana rancangannya juga pernah untuk dikenakan Inez Chandra, wakil dari Indonesia untuk perhelatan Miss World 2012. Kala itu, Danny mempersiapkan sebuah gaun spesial bertema Journey to Perfection untuk dikenakan Inez. Gaun bertabur kristal itu dikenakan pada malam final sekaligus menjadi busana yang dilombakan dalam ajang tersebut.
Berbekal pengalamannya, Danny akhirnya mendirikan dua merek fashion, Arkamaya dan DSTree, yang mengusung konsep busana modern dan kontemporer.
Sepanjang kariernya, Danny telah menghasilkan banyak rancangan busana couture untuk berbagai kebutuhan seperti pernikahan, gaun pesta, dan lainnya. Di balik karya-karyanya yang indah, dia kerap menampilkan desain yang rumit sekaligus mengeksplorasi material dan motif yang kental dengan unsur budaya utamanya Tionghoa. Hal itu membuat tampilan busana-busana rancangannya tampak mewah dan glamor.
Busana rancangan Danny pun telah dikenakan oleh sejumlah selebritas seperti Syahrini, Krisdayanti, dan Patricia Gouw. Termasuk, tokoh-tokoh pejabat dan pengusaha di Tanah Air.
Di samping berkarya, Danny juga aktif di berbagai organisasi perancang mode, seperti anggota Indonesian Fashion Designer Council (IFDC), dan tergabung dalam Asosiasi Perancang Mode Indonesia (APMI).
Baca juga: Gaya Busana Selebritas Indonesia di Festival Film Cannes 2025, Syahrini sampai Chelsea Islan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.