Menikmati Kuliner Kawisari Cafe & Eatery, Cita Rasa Khas Pedesaan di Tengah Jakarta

Di balik ramainya restoran berkonsep urban di Jakarta, hadir Kawisari Cafe & Eatery Menteng yang menyajikan nuansa berbeda berupa konsep restoran ala pedesaan. Terinspirasi dari hijaunya Perkebunan Kawisari dan Perkebunan Sengon di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, tempat ini menyajikan hidangan sekaligus menghadirkan pengalaman antara alam, kuliner, dan sejarah.
 
Kafe dan restoran dibawah naungan Tugu Hotels & Restaurants ini merupakan outlet ke-4 setelah di Jakarta Pusat, Malang, dan Bali. Kini, outlet terbarunya di Jl. Teuku Cik Ditiro No.4, Menteng hadir dengan atmosfer yang hangat dan nyaman tepat di sebelah restoran legendaris Lara Djonggrang. 

Baca juga: Surganya Winery & Kuliner, Cek 10 Rekomendasi Tempat yang Wajib Dikunjungi di Australia Barat
 
Namun yang membuat Kawisari berbeda bukan hanya lokasinya yang strategis atau desain interiornya yang etnik. Akar sejarah kafe ini juga menjadi latar kuliner yang menarik. Kawisari Cafe menjadi perpanjangan dari Perkebunan Kawisari, salah satu perkebunan kopi tertua di Jawa Timur yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1870 atau tak lama setelah berakhirnya sistem tanam paksa.

Hingga kini, perkebunan tersebut tetap aktif dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Ragam kopi seperti Arabica, Robusta, dan Kopi Luwak di kafe ini  diproses dengan metode full washed untuk menjaga keaslian rasa dan kualitasnya.
 
“Setelah kawisari buka di Kebon Sirih selama 5 tahun yang lalu, perkembangan dan daya tarik masyarakat terhadap sajian kopi kawisari makin meningkat, begitu pula dengan cabang kawisari di Bali dan Malang,” kata General Manager Tugu Hotels & Restaurants (Kawisari Cafe & Eatery) Andy Guy 
Kawisari Menteng tak hanya memanjakan pecinta kopi. Di sini, kuliner khas pedesaan Jawa Timur menjadi bintang utama. Hidangan seperti Nasi Besek Bebek Goreng Lengkuas menghadirkan cita rasa dari daging bebek yang gurih dan empuk dipadukan dengan sayuran segar dan sambal matah Bali yang pedas segar. Semua disajikan dalam besek atau wadah bambu anyaman yang khas dan ramah lingkungan.
 
Ada pula beragam pilihan nasi besek lainnya lengkap dengan lauk khas seperti ayam rempah, ikan, dan tahu-tempe. Semua disiapkan dengan resep yang diwariskan turun-temurun dengan cita rasa masakan rumah di desa yang kaya rasa meski sederhana. 
Bagi para pecinta kopi, Kawisari juga menjadi surganya. Selain menawarkan kopi klasik Jawa, tempat ini juga menyuguhkan inovasi kopi kekinian yang memikat. Beberapa menu yang wajib dicoba antara lain Charcoal Latte  dengan cita rasa unik, creamy, dan earthy, Iced Coffee Plantation Madu  dengan kelezatan manis alami dengan aroma floral, hingga Kopi Klepon & Kopi Doger dan Alcohol-infused Coffee yang memadukan  rasa pahit kopi dan sentuhan alkohol. Selain itu, minuman non-kopi, beer cold brew, cocktail, mocktail, dan wine juga tersedia bagi para penikmat minuman. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Kuliner Halal Khas Thailand yang Bikin Ngiler
 
Sesuai dengan tradisi pekerja perkebunan di era kolonial Belanda yang menikmati kopi panas bersama kudapan khas, Kawisari juga menghadirkan aneka camilan tradisional yang menggugah selera. Dari yang manis hingga gurih, tersedia pilihan seperti pisang goreng lempang lempung, serabi mak-mak, tempe mendoan, hingga pohong merekah.
 
Soal harga, Kawisari Menteng menawarkan pilihan yang cukup bersahabat untuk pengalaman kuliner sekelas ini. Menu makanan dibanderol mulai dari sekitar Rp40.000 hingga Rp90.000.  Sementara itu, varian kopi dan minuman dibuka dari harga Rp30.000 hingga Rp60.000.